Pakar transfer ternama Eropa, Fabrizio Romano, baru-baru ini mengungkapkan fakta menarik di balik kegagalan Manchester United merekrut Endrick pada bursa transfer musim dingin mendatang. Pemain muda berbakat asal Brasil itu ternyata tidak hanya ditolak kepergiannya oleh Real Madrid, tetapi juga menolak secara pribadi tawaran dari klub asal Inggris tersebut.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Manchester United sudah sejak lama mencari tambahan tenaga di lini depan. Endrick, yang sempat bersinar di Real Madrid, dianggap sebagai sosok ideal untuk memperkuat skuad Ruben Amorim. Namun, situasinya kini berbalik setelah Endrick memutuskan untuk mencari pengalaman baru di luar Spanyol.
Penolakan dari Real Madrid
Menurut laporan Romano, penolakan pertama terhadap Manchester United datang langsung dari Real Madrid. Klub raksasa Spanyol itu dikabarkan tidak tertarik dengan skema yang ditawarkan oleh Setan Merah. MU disebut mengajukan proposal peminjaman selama enam bulan dengan opsi pembelian permanen di akhir musim.
Akan tetapi, Real Madrid menolak ide tersebut karena mereka masih melihat Endrick sebagai pemain penting untuk masa depan klub. Oleh karena itu, mereka tidak ingin menambahkan klausul pembelian permanen dalam kesepakatan tersebut. Pihak klub yakin bahwa striker muda berusia 19 tahun itu masih memiliki potensi besar untuk berkembang di bawah asuhan Xabi Alonso.
Selain itu, keputusan Madrid ini juga dipengaruhi oleh minimnya stok penyerang muda di tim utama. Karena itu, manajemen klub memilih untuk mempertahankan Endrick, meskipun sang pemain jarang mendapat kesempatan tampil di musim 2025/2026 sejauh ini.
Alasan Endrick Menolak Tawaran MU
Selain penolakan dari klub, Fabrizio Romano juga menyebut bahwa Endrick secara pribadi menolak tawaran dari Manchester United. Alasan utamanya adalah keinginan untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Most importantly, Endrick tidak ingin menjadi pemain cadangan di klub barunya. Ia merasa bahwa pindah ke MU hanya akan membuat kariernya stagnan. Di Old Trafford, ia harus bersaing ketat dengan Benjamin Sesko, yang saat ini menjadi pilihan utama Amorim di lini depan.
Endrick menilai kondisi tersebut tidak ideal, terutama karena ia memiliki ambisi besar untuk menembus skuad Timnas Brasil di Piala Dunia 2026. Karena itu, ia lebih memilih bergabung dengan klub yang bisa memberinya peran utama dan kesempatan bermain secara reguler.
Pilihan Baru: Pindah ke Prancis
Laporan selanjutnya mengungkap bahwa Endrick sudah menentukan pelabuhan barunya. Ia dikabarkan akan bergabung dengan Olympique Lyon pada bursa transfer musim dingin. Klub asal Prancis itu menawarkan posisi starter utama, sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh Manchester United maupun Real Madrid.
Selain itu, kesepakatan dengan Lyon juga menarik karena tidak menyertakan klausul pembelian permanen. Hal ini berarti Real Madrid tetap memegang kendali penuh atas masa depan sang pemain. Dengan demikian, Los Blancos masih bisa memantau perkembangan Endrick di Ligue 1 sebelum memutuskan apakah akan memulangkannya atau menjualnya di masa depan.
Keputusan ini dinilai sangat strategis bagi semua pihak. Real Madrid bisa memastikan perkembangan sang pemain berjalan baik di liga yang kompetitif, sementara Endrick mendapatkan panggung untuk membuktikan kualitasnya. Meanwhile, Lyon juga mendapatkan tambahan tenaga muda yang bisa memperkuat lini depan mereka di paruh kedua musim ini.
Situasi Manchester United: Kembali Gagal Dapatkan Striker Muda
Penolakan Endrick menjadi catatan penting bagi Manchester United, yang belakangan ini memang kesulitan mendatangkan striker muda berkualitas. Meski sudah memiliki Benjamin Sesko, Amorim kabarnya masih membutuhkan alternatif lain untuk menjaga kedalaman skuad.
Because of this failure, MU kemungkinan akan mengalihkan target mereka ke nama lain seperti Evan Ferguson dari Brighton atau Victor Boniface dari Bayer Leverkusen. Namun, dengan keterbatasan dana dan fokus klub pada pembangunan skuad jangka panjang, tidak mudah bagi mereka untuk mendatangkan pemain dengan potensi besar di pertengahan musim.
Selain itu, kegagalan ini juga memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi Amorim dalam upayanya membangun tim yang kompetitif di Premier League dan Liga Champions sekaligus.
Dalam kasus ini, keinginan untuk bermain secara reguler dan berkembang menjadi faktor utama. Oleh karena itu, langkahnya menuju Lyon bisa menjadi keputusan terbaik untuk menjaga konsistensi dan meningkatkan peluang tampil di Piala Dunia 2026 bersama Brasil.






