Inter Milan akhirnya menemukan kembali jalur kemenangan dan bangkit setelah sempat terpuruk di Naples. Dalam laga pekan ke-9 Serie A 2025/2026 yang digelar di Stadio Giuseppe Meazza pada Kamis, 30 Oktober 2025, pasukan Cristian Chivu tampil dominan dan membungkam Fiorentina dengan skor telak 3-0. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Inter belum kehilangan arah dalam persaingan menuju Scudetto musim ini.
Calhanoglu, Maestro Kebangkitan Inter Milan
Salah satu sosok yang menjadi pusat perhatian adalah Hakan Calhanoglu. Gelandang asal Turki itu bukan hanya mencetak dua gol, tetapi juga mengontrol jalannya permainan dengan ketenangan dan visi luar biasa. Gol pertamanya hadir lewat sepakan jarak jauh spektakuler pada menit ke-66, sebelum menutup laga dengan eksekusi penalti di menit ke-88.
Di antara dua gol Calhanoglu, Petar Sucic turut mencatatkan namanya di papan skor lewat gol pertamanya untuk Inter. Gol ini menjadi simbol semangat baru yang dibawa Chivu, karena hampir seluruh lini bermain dengan kepercayaan diri tinggi setelah jeda babak pertama.
Selain itu, statistik memperlihatkan betapa besar peran Calhanoglu di lini tengah. Ia mencatat tiga umpan kunci dan akurasi operan mencapai 85 persen di area lawan. Tak hanya itu, pemain berusia 31 tahun ini juga memenangkan tujuh duel penting, menunjukkan performa komplet sebagai jantung permainan Nerazzurri.
Kemenangan ini bukan sekadar tambahan tiga poin. Lebih dari itu, hasil ini mengirim pesan kuat kepada para pesaing bahwa Inter masih menjadi kekuatan besar Serie A. Kini, dengan 18 poin dari sembilan pertandingan, mereka hanya terpaut tiga angka dari Napoli dan AS Roma yang berada di puncak klasemen.
Strategi Jitu Cristian Chivu
Kredit besar juga pantas diberikan kepada pelatih Cristian Chivu. Ia mampu membaca situasi dengan cermat dan mengubah ritme permainan setelah babak pertama yang cenderung hati-hati. Setelah turun minum, Inter bermain jauh lebih tajam dan agresif.
Chivu menginstruksikan para pemainnya untuk menekan tinggi dan menutup ruang bagi Fiorentina. Strategi ini terbukti efektif, karena tim tamu kesulitan keluar dari tekanan hingga akhirnya kebobolan tiga gol di babak kedua.
Sementara itu, Francesco Pio Esposito, meski belum mencetak gol, tetap menunjukkan kontribusi signifikan. Ia menjadi pengganggu utama lini belakang Fiorentina dan sempat berpotensi mendapatkan hadiah penalti. Kerja keras dan pergerakannya tanpa bola menunjukkan kematangan yang mulai tumbuh dalam dirinya.
Dengan pendekatan seperti ini, Chivu tampak mulai membentuk Inter yang solid dan efisien — tim yang tidak hanya mengandalkan kemampuan individu, tetapi juga disiplin taktik yang tinggi.
De Gea Sendirian di Tengah Kerapuhan Fiorentina
Di sisi lain, Fiorentina kembali gagal meraih kemenangan. Kekalahan ini menandai laga ke-9 tanpa kemenangan bagi skuad Stefano Pioli, yang kini semakin terpuruk di papan bawah klasemen. Namun, jika ada satu nama yang pantas mendapat pujian, itu adalah David De Gea.
Penjaga gawang asal Spanyol tersebut tampil luar biasa dengan empat penyelamatan penting. Salah satunya adalah aksi gemilang saat menggagalkan sundulan Bisseck di babak kedua. Berkat reaksinya yang cepat, Fiorentina sempat bertahan lebih lama sebelum akhirnya Calhanoglu memecah kebuntuan.
Sayangnya, performa luar biasa De Gea tidak diimbangi oleh barisan pertahanan yang rapuh. Trio Comuzzo, Viti, dan Fazzini gagal menjaga area mereka dengan disiplin. Comuzzo kerap ceroboh di kotak penalti, sedangkan Viti harus menerima kartu kuning kedua akibat pelanggaran yang tidak perlu. Sementara itu, Fazzini tampak kewalahan menghadapi tekanan dari lini tengah Inter yang agresif.
Pioli sempat mencoba melakukan perubahan taktik dengan beberapa pergantian pemain. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil berarti. Serangan Fiorentina tetap buntu, sementara lini belakang terus menjadi titik lemah yang mudah ditembus.
Tantangan Berikutnya
Setelah kemenangan besar ini, Inter akan melanjutkan perjalanan mereka dengan menghadapi Hellas Verona pada 2 November 2025 pukul 18.30 WIB. Pertandingan ini menjadi kesempatan untuk mempertahankan momentum positif dan mendekatkan diri ke posisi teratas klasemen.
Di sisi lain, Fiorentina akan menjamu Lecce pada hari yang sama pukul 21.00 WIB. Laga ini akan menjadi ujian penting bagi Stefano Pioli untuk membuktikan bahwa timnya masih memiliki daya juang di musim yang sulit ini.






