Thursday, October 30, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Indonesia3 Penyerang Timnas Indonesia yang Minim Menit Bermain di Klub: Dihadapkan pada...

3 Penyerang Timnas Indonesia yang Minim Menit Bermain di Klub: Dihadapkan pada Tantangan Berat

Performa penyerang Timnas Indonesia tengah menjadi perhatian publik, terutama mereka yang jarang mendapat kesempatan tampil di level klub. Meski sebagian besar pemain Garuda seperti Jay Idzes, Rizky Ridho, atau Joey Pelupessy berhasil menjadi andalan di tim masing-masing, hal berbeda justru dialami oleh beberapa pemain berposisi menyerang.

Menariknya, ketiga pemain ini sebelumnya sempat menjadi bagian penting Timnas Indonesia dalam berbagai ajang internasional. However, kondisi mereka saat ini menunjukkan bahwa konsistensi di level klub masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.

- Advertisement -
asia9QQ

Ole Romeny (Oxford United)

Pendukung setia Timnas Indonesia sempat bergembira saat Ole Romeny dinyatakan pulih dari cedera pergelangan kaki. Bahkan, sang penyerang ikut serta membela skuad Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

However, partisipasi tersebut tampaknya sedikit dipaksakan. Hingga kini, Romeny belum juga mendapatkan menit bermain di klubnya, Oxford United. Absennya di beberapa pertandingan bukan tanpa alasan. Ia masih menjalani proses pemulihan penuh setelah cedera yang dialami saat turnamen pramusim Piala Presiden 2025.

Selain itu, pelatih Oxford tampaknya masih berhati-hati dalam memberikan menit bermain agar Romeny tidak mengalami cedera kambuhan. Because of kondisi tersebut, Romeny lebih sering hanya menjadi bagian dari daftar cadangan tanpa turun ke lapangan.

Kondisi ini tentu menjadi tantangan besar bagi Romeny. Most importantly, untuk kembali ke performa terbaik, ia harus menemukan kebugaran penuh sekaligus meyakinkan pelatih klub bahwa dirinya siap bersaing memperebutkan tempat utama.


Ragnar Oratmangoen (FCV Dender)

Nama Ragnar Oratmangoen sempat menjadi senjata utama Timnas Indonesia di lini depan. Gaya bermainnya yang cepat dan teknik individunya membuatnya menjadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan. Namun, setelah mengalami cedera panjang, performanya menurun cukup signifikan.

Saat ini, Oratmangoen bermain untuk klub Belgia FCV Dender. Meski sudah pulih dari cedera, ia belum mampu kembali ke performa terbaiknya. Dalam delapan laga terakhir, sebagian besar penampilannya hanya sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelatih Dender masih belum sepenuhnya percaya untuk memberinya peran starter. Therefore, bagi seorang pemain depan, minimnya menit bermain tentu sangat berdampak terhadap ritme permainan dan kepercayaan diri.

Selain itu, kompetisi di lini depan FCV Dender juga cukup ketat. Beberapa pemain muda tampil menonjol dan menjadi pilihan utama. Because of that, Ragnar perlu bekerja ekstra keras untuk merebut kembali tempatnya di tim utama.

Meski demikian, pengalaman internasional bersama Timnas Indonesia bisa menjadi modal besar bagi Ragnar untuk kembali bersaing. If ia mampu menjaga kebugaran dan tampil konsisten di sesi latihan, peluang untuk tampil reguler masih terbuka lebar.


Mauro Zijlstra (Volendam)

Berbeda dengan dua nama sebelumnya, Mauro Zijlstra masih sangat muda. Di usia 20 tahun, ia digadang-gadang sebagai salah satu prospek masa depan Timnas Indonesia. Bermain untuk klub Eredivisie Volendam, Zijlstra mendapat nomor punggung 19 yang biasanya diberikan untuk pemain dengan potensi besar.

Sayangnya, ekspektasi tinggi itu belum berbuah hasil. Hingga saat ini, Zijlstra belum sekalipun dimainkan di ajang resmi musim 2025/2026. Ia hanya beberapa kali duduk di bangku cadangan tanpa kesempatan tampil.

Pelatih Volendam tampaknya masih mengandalkan pemain senior seperti Henk Veerman, Anthony Descotte, dan Robert Muhren sebagai pilihan utama di lini depan. Dengan situasi ini, Zijlstra hanya menjadi opsi keempat, yang artinya peluang bermainnya sangat terbatas.

Nevertheless, Zijlstra memiliki waktu untuk berkembang. Usianya yang masih muda memungkinkan dirinya untuk belajar dan meningkatkan kualitas. Most importantly, ia perlu membuktikan diri di sesi latihan dan laga uji coba agar mendapatkan kepercayaan dari pelatih.

Jika mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin Zijlstra akan mendapat kesempatan lebih banyak di paruh kedua musim. Dengan pengalaman bermain di Belanda yang terkenal kompetitif, peluangnya untuk tumbuh menjadi penyerang andalan Timnas Indonesia tetap besar.


Tantangan Serius Bagi Tiga Penyerang Garuda

Minimnya menit bermain bagi tiga penyerang ini jelas menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Therefore, baik Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen, maupun Mauro Zijlstra harus bisa membuktikan bahwa mereka layak mendapat kepercayaan di klub masing-masing.

Bagi Timnas Indonesia, kondisi ini bisa menjadi perhatian penting menjelang pertandingan internasional berikutnya. Ketajaman penyerang tidak hanya terbentuk dari latihan, tetapi juga dari jam terbang di pertandingan kompetitif.

Jika ketiganya mampu bangkit dan merebut kembali posisi utama di klub, dampaknya akan sangat positif bagi performa Timnas Indonesia ke depan. Besides that, keberhasilan mereka di level klub akan memberi contoh nyata bagi pemain muda lainnya untuk terus berjuang di luar negeri.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments