Real Madrid kembali menunjukkan dominasinya di ajang Liga Champions setelah menundukkan Juventus dengan skor tipis 1-0 di Santiago Bernabeu, Rabu malam waktu setempat. Meski hasil akhir tampak sederhana, jalannya pertandingan justru memperlihatkan perjuangan keras dan peran besar Vinicius Junior dalam menginspirasi kemenangan timnya.
Awal Laga: Madrid Dominan tapi Kurang Efektif
Sejak menit awal, Real Madrid tampil agresif dan menguasai penuh jalannya pertandingan. Mereka mencatat hampir 30 percobaan tembakan, tetapi hanya empat di antaranya yang tepat sasaran di babak pertama. Juventus tampil disiplin dalam bertahan, menutup ruang di lini tengah, dan memaksa para pemain Madrid untuk melepaskan tembakan jarak jauh.
Yang menarik, bek Eder Militao justru menjadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak pada babak pertama. Hal itu menandakan bahwa lini depan Madrid masih belum menemukan ritme yang diinginkan oleh sang pelatih, Xabi Alonso. Meskipun demikian, Madrid tetap unggul dalam hal penguasaan bola dan intensitas serangan.
Selain itu, lini tengah yang diisi oleh Jude Bellingham dan Federico Valverde terus berupaya menciptakan peluang, tetapi penyelesaian akhir menjadi kendala utama. Karena itu, skor imbang 0-0 di babak pertama terasa adil bagi kedua tim.
Vinicius Junior Jadi Pembeda di Babak Kedua
Momentum berubah drastis setelah turun minum. Alonso melakukan sedikit penyesuaian taktik dengan memberikan ruang gerak lebih luas kepada Vinicius Junior. Perubahan itu terbukti efektif karena pemain asal Brasil tersebut menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam proses terciptanya gol tunggal pertandingan.
Pada menit ke-63, Vinicius melakukan aksi individu luar biasa. Ia menggiring bola melewati beberapa pemain Juventus dengan kecepatannya, lalu melepaskan tembakan keras yang membentur tiang gawang. Bola pantulan itu langsung disambar oleh Jude Bellingham untuk membawa Real Madrid unggul 1-0.
Walaupun Vinicius tidak mencatatkan gol maupun assist secara langsung, kontribusinya sangat vital. Ia berhasil memecah konsentrasi pertahanan Juventus yang selama ini solid. Karena itu, banyak pihak menilai performanya sebagai salah satu yang terbaik musim ini, terutama setelah sempat menerima kritik tajam terkait inkonsistensinya.
Kebangkitan di Saat yang Tepat
Penampilan gemilang ini menjadi jawaban tegas bagi mereka yang meragukan peran Vinicius di bawah asuhan Xabi Alonso. Sejak kedatangan Kylian Mbappe, Vinicius sempat kehilangan peran utamanya di sisi kiri serangan Madrid. Namun, dalam laga kontra Juventus ini, ia membuktikan bahwa dirinya tetap menjadi senjata utama Los Blancos ketika tim membutuhkan terobosan.
Selain itu, aksi-aksi individunya mengingatkan publik pada gaya Real Madrid di era Carlo Ancelotti: bukan kemenangan yang dibangun dari sistem sempurna, melainkan dari kehebatan individu pemain yang mampu menciptakan momen magis. Karena itu, performa ini menjadi sinyal bahwa Vinicius siap kembali menjadi pusat perhatian, terutama menjelang duel besar El Clasico melawan Barcelona.
Xabi Alonso Masih Mencari Keseimbangan
Meski meraih kemenangan, Alonso tampak belum sepenuhnya puas dengan performa tim. Dari total 14 tembakan di babak kedua, Real Madrid hanya mampu mencetak satu gol meskipun memiliki peluang dengan nilai 1,74 expected goals. Artinya, efisiensi dalam penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih muda tersebut.
Di sisi lain, Juventus sempat memberikan perlawanan sengit di babak kedua. Mereka mencatat 10 tembakan dan beberapa kali mengancam gawang Thibaut Courtois. Kiper asal Belgia itu bahkan harus melakukan beberapa penyelamatan penting untuk menjaga keunggulan timnya. Sementara itu, Michele Di Gregorio di kubu Juventus juga tampil impresif dengan menepis sejumlah peluang emas Madrid.
Walaupun demikian, Real Madrid berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi. Kemenangan ini mungkin tidak datang dengan cara yang spektakuler, tetapi tetap penting karena menjaga rekor sempurna mereka di Liga Champions musim ini.
Menatap El Clasico dengan Kepercayaan Diri Tinggi
Kemenangan atas Juventus menjadi modal berharga bagi Real Madrid untuk menatap laga besar selanjutnya, yakni El Clasico. Vinicius Junior yang tampil cemerlang diharapkan bisa mempertahankan performanya agar mampu menembus pertahanan kuat Barcelona.
Selain itu, Alonso juga diyakini akan terus mengasah kombinasi antara Bellingham, Mbappe, dan Vinicius agar lini serang Madrid semakin tajam dan variatif. Dengan hasil positif ini, Los Blancos tak hanya menjaga posisi di puncak grup Liga Champions, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada para rival bahwa mereka tetap menjadi tim yang sulit ditaklukkan di Eropa.