Sunday, October 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPaul Scholes Nilai Tiga Pemain Senior Manchester United Sudah Tak Layak di...

Paul Scholes Nilai Tiga Pemain Senior Manchester United Sudah Tak Layak di Premier League

Legenda Manchester United, Paul Scholes, kembali mencuri perhatian publik sepak bola Inggris. Dalam wawancara dengan The Times, ia melontarkan kritik keras terhadap tiga pemain senior Setan Merah yang menurutnya sudah tidak lagi mampu bersaing di level tertinggi Premier League.

Scholes Soroti Penurunan Fisik Maguire, Shaw, dan Casemiro

Scholes menilai bahwa Harry Maguire, Luke Shaw, dan Casemiro kini mulai kehilangan kemampuan fisik yang menjadi syarat utama bertahan di kompetisi paling ketat di dunia itu. Ia menegaskan, Premier League saat ini menuntut kecepatan, kekuatan, dan daya tahan luar biasa dari setiap pemain.

- Advertisement -
asia9QQ

“Shaw, Maguire, Casemiro, mereka semua pernah menjadi pemain hebat. Tapi sekarang, secara fisik, mereka sudah tidak cukup kuat untuk level ini,” ujar Scholes. Menurutnya, ketiganya tidak lagi memiliki kapasitas atletis seperti dulu. Karena itu, para pemain tersebut sering terlihat kesulitan menghadapi intensitas permainan lawan.

Scholes kemudian menambahkan bahwa Manchester United kini menanggung beban karena masih mengandalkan pemain-pemain yang sudah menurun secara performa. “Premier League sekarang penuh dengan pemain seperti mesin — ramping, kuat, cepat, dan punya daya tahan luar biasa. United memiliki dua atau tiga pemain yang tidak mampu memenuhi standar itu,” lanjutnya.

Performa Buruk United Jadi Latar Kritik

Komentar Scholes muncul di tengah performa inkonsisten Manchester United di awal musim 2025/2026. Dari tujuh pertandingan Premier League, tim asuhan Ruben Amorim baru mencatat tiga kemenangan dan bahkan tersingkir dari Carabao Cup setelah kalah mengejutkan dari klub League Two, Grimsby Town.

Kondisi ini membuat tekanan terhadap beberapa pemain senior meningkat. Meskipun begitu, ketiganya masih mendapat kepercayaan besar dari pelatih. Luke Shaw sejauh ini tampil di semua laga liga, sementara Casemiro hanya absen sekali karena hukuman. Adapun Harry Maguire bermain di tujuh dari delapan pertandingan di semua kompetisi.

Ironisnya, laporan terbaru justru menyebut bahwa Maguire tengah melakukan pembicaraan kontrak baru dengan klub. Karena itu, Scholes menilai langkah tersebut tidak tepat dan seharusnya klub mulai melakukan regenerasi lebih serius.

Kritik Pedas untuk Casemiro

Selain menyoroti Maguire dan Shaw, Scholes juga menilai penurunan performa Casemiro sebagai salah satu penyebab menurunnya kualitas lini tengah United. Ia menegaskan bahwa Casemiro tidak lagi menunjukkan kualitas seperti saat memperkuat Real Madrid, meskipun dibeli dengan harga tinggi tiga tahun lalu.

“Kita tertipu dalam transfer itu,” ungkap Scholes dengan nada kecewa. Ia menyebut kasus Casemiro sebagai contoh rekrutmen yang kurang cermat, karena klub kembali mengulangi kesalahan membeli pemain yang sudah melewati masa terbaiknya.

Sejak datang pada musim panas 2022, Casemiro memang sempat tampil mengesankan, terutama ketika berduet dengan Bruno Fernandes. Namun, belakangan performanya menurun dan kerap kesulitan menghadapi tempo cepat lawan. Meski demikian, ia masih diprediksi menjadi starter saat United menghadapi Liverpool pada akhir pekan ini.

Luke Shaw Beri Respons Tenang

Di sisi lain, Luke Shaw memilih menanggapi kritik dengan cara elegan. Pemain berusia 30 tahun itu mengaku memahami pandangan para legenda klub, termasuk Roy Keane yang juga pernah menyorot penampilannya usai kekalahan telak 0-3 dari Manchester City bulan lalu.

“Saya tahu itu bagian dari pekerjaan kami. Kritik memang tidak menyenangkan, tetapi terkadang perlu untuk menyadarkan kami agar lebih baik,” ujar Shaw setelah membantu United menang 2-1 atas Chelsea.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak menolak kritik, namun lebih memilih menjadikannya motivasi. “Saya tidak butuh Roy Keane atau siapa pun untuk memberitahu bahwa saya bermain buruk. Saya tahu ketika saya tampil di bawah standar. Yang penting sekarang adalah menjaga konsistensi,” katanya.

Selain itu, Shaw menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental di usia yang sudah tidak muda lagi. “Saya harus terus berada di level tertinggi. Pelatih percaya saya bisa melakukannya, dan saya tidak ingin mengecewakannya,” lanjutnya dengan tegas.

Tantangan Besar bagi Amorim dan Manchester United

Kritik dari Scholes dan para legenda lainnya menyoroti satu hal penting: Manchester United perlu melakukan peremajaan skuad. Karena itu, Ruben Amorim sebagai pelatih baru memiliki tugas berat untuk menyeimbangkan pengalaman dan energi muda dalam tim.

Membangun tim kompetitif tidak hanya bergantung pada nama besar pemain, tetapi juga kemampuan mereka menyesuaikan diri dengan tuntutan modern sepak bola Inggris. Premier League kini menuntut intensitas tinggi, kecepatan berpikir, dan kondisi fisik prima di setiap laga.

Oleh sebab itu, keputusan untuk terus mengandalkan pemain yang mulai menurun tentu menimbulkan pertanyaan. Scholes berharap manajemen klub dapat belajar dari situasi ini dan mulai menatap masa depan dengan kebijakan transfer yang lebih selektif.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments