Wednesday, October 8, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPerbandingan Nilai Pasar Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Selisih Tipis, Bukti Garuda...

Perbandingan Nilai Pasar Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Selisih Tipis, Bukti Garuda Mulai Disegani di Asia

Pertandingan antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi pada putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi sorotan besar, bukan hanya karena aspek taktik dan strategi, tetapi juga dari sisi nilai pasar pemain. Data terbaru menunjukkan bahwa perbedaan valuasi antara kedua tim kini sangat tipis, sebuah indikator bahwa skuad Garuda mulai sejajar dengan kekuatan besar Asia lainnya.

Laga ini akan digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Bagi kedua tim, pertandingan tersebut bukan sekadar soal tiga poin, melainkan juga ajang pembuktian kualitas pemain yang semakin kompetitif. Jika dulu perbedaan nilai pasar mencapai selisih besar, kini jarak keduanya menyusut tajam, memperlihatkan peningkatan pesat Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert.

- Advertisement -
asia9QQ

Menurut data dari Transfermarkt, Arab Saudi memiliki nilai pasar total 30,6 juta euro, sementara Indonesia berada di angka 29,45 juta euro. Selisih 1,15 juta euro ini tergolong kecil, apalagi jika dibandingkan dengan selisih besar antara tim Asia Tenggara dan tim Timur Tengah pada dekade sebelumnya. Kondisi ini memperlihatkan kemajuan luar biasa dalam pengelolaan pemain, regenerasi, dan meningkatnya jumlah pemain Indonesia yang berkarier di Eropa.

Menariknya, jika Arab Saudi masih mengandalkan mayoritas pemain dari kompetisi domestik, maka Indonesia justru tampil dengan kombinasi unik: pemain naturalisasi dan talenta lokal yang bermain di luar negeri. Perbedaan karakter inilah yang menjadikan duel kali ini semakin menarik untuk dinantikan.


Arab Saudi: Dominasi Pemain Domestik dengan Valuasi Tinggi

Arab Saudi tetap menjadi kekuatan besar di Asia berkat kedalaman skuad yang solid dan pemain yang berpengalaman di kompetisi domestik. Berdasarkan data terbaru, total nilai pasar mereka mencapai 30,6 juta euro. Hal ini menjadikan The Green Falcons salah satu tim dengan valuasi tertinggi di benua Asia setelah Jepang dan Korea Selatan.

Mayoritas pemain Arab Saudi berasal dari klub-klub elite di Liga Pro Saudi, seperti Al-Hilal, Al-Ahli, dan Al-Shabab. Keberadaan pemain-pemain bintang di liga yang dihuni oleh banyak nama besar dunia turut membantu perkembangan kualitas mereka.

Salah satu nama yang paling menonjol adalah Firas Al-Buraikan, penyerang Al-Ahli yang kini memiliki nilai pasar mencapai 4,5 juta euro. Di belakangnya, ada Musab Al-Juwair dari Al-Hilal dengan valuasi 4 juta euro, serta Saud Abdulhamid yang bernilai 3 juta euro. Ketiganya menjadi tulang punggung lini depan dan belakang yang sangat diandalkan pelatih Herve Renard.

Selain para pemain muda dengan nilai tinggi, skuad Arab Saudi juga masih dihuni oleh nama-nama berpengalaman seperti Salem Al-Dawsari dan Hassan Tambakti. Kombinasi pemain senior dan junior menjadikan The Green Falcons tim yang stabil dan berbahaya, terutama ketika bermain di kandang sendiri.

Renard bahkan menegaskan bahwa timnya telah melalui persiapan matang untuk laga ini. Ia menyebut para pemain kini berada dalam kondisi terbaik, baik secara fisik maupun mental, untuk memastikan kemenangan di depan publik sendiri.


Indonesia: Hampir Setara Berkat Bintang yang Berkarier di Eropa

Jika melihat perkembangan nilai pasar, Timnas Indonesia kini hampir sejajar dengan Arab Saudi, sebuah capaian luar biasa bagi negara Asia Tenggara. Berdasarkan data Transfermarkt, skuad Garuda memiliki total valuasi 29,45 juta euro, hanya terpaut 1,15 juta euro dari tim lawan.

Peningkatan nilai ini tak lepas dari kontribusi besar para pemain yang berkarier di Eropa dan Amerika Serikat. Bek tangguh Jay Idzes, yang kini membela klub Serie A Sassuolo, menjadi pemain termahal di skuad Indonesia dengan nilai mencapai 7,5 juta euro.

Selanjutnya ada Kevin Diks (5 juta euro) yang bermain untuk FC Copenhagen, Calvin Verdonk (2,5 juta euro) dari NEC Nijmegen. Serta kiper Maarten Paes (1,8 juta euro) yang tampil konsisten bersama FC Dallas di MLS. Keberadaan mereka meningkatkan kualitas permainan tim, terutama dalam hal kedisiplinan, taktik, dan mental bertanding.

Pelatih Patrick Kluivert menilai peningkatan nilai pasar Indonesia bukan hanya soal angka, tetapi juga refleksi dari perkembangan karakter pemain. “Pemain yang datang dari kompetisi besar membawa pengalaman penting. Mereka membantu membentuk mental juara dalam skuad ini,” ungkap Kluivert dalam sesi konferensi pers.

Selain itu, pemain lokal seperti Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan juga terus menunjukkan peningkatan performa. Keduanya dianggap mampu bersaing dengan para pemain top Asia berkat kecepatan dan determinasi tinggi.


Pertarungan Nilai dan Gengsi di Jeddah

Pertandingan antara Indonesia dan Arab Saudi kali ini bukan hanya soal adu taktik, melainkan juga adu gengsi dan nilai pasar. Dengan selisih tipis di antara keduanya, hasil laga nanti akan sangat berpengaruh terhadap reputasi masing-masing tim di kancah Asia.

Bagi Indonesia, laga ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan bahwa kebangkitan mereka bukan sekadar tren sementara. Bagi Arab Saudi, kemenangan di kandang menjadi harga mati agar tetap menjaga status sebagai tim elite di kawasan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments