Wednesday, October 8, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaInter Milan di Bawah Cristian Chivu: Semua Pemain Bisa Menyerang, Semua Bisa...

Inter Milan di Bawah Cristian Chivu: Semua Pemain Bisa Menyerang, Semua Bisa Cetak Gol

Gaya bermain Inter Milan di bawah Cristian Chivu menjadi sorotan tajam setelah transformasi luar biasa yang mereka tunjukkan di awal musim Serie A 2025/2026. Kalimat ini bukan sekadar pujian kosong, melainkan refleksi nyata dari bagaimana Nerazzurri berubah menjadi tim paling atraktif di Italia. Mantan bomber legendaris mereka, Christian Vieri, bahkan menyebut Inter sebagai satu-satunya tim di Serie A yang benar-benar bermain menyerang dengan gaya khas dan penuh kreativitas. “Tak ada yang bermain seperti Inter,” ujarnya kepada DAZN.

Pernyataan itu lahir dari kenyataan di lapangan. Setelah sempat terpuruk di awal musim dengan dua kekalahan beruntun, Inter bangkit dengan gaya yang menghibur. Tiga kemenangan beruntun di Serie A, termasuk kemenangan 4-1 atas Cremonese, membuktikan efektivitas filosofi baru Chivu. Tim ini kini bukan hanya kuat di atas kertas, tetapi juga tampil memukau dengan pola serangan yang kolektif. Dari bek sayap hingga gelandang tengah, semua pemain memiliki kontribusi ofensif nyata. Di ajang Liga Champions, dua kemenangan dengan agregat 5-0 menjadi bukti bahwa sistem baru Chivu berjalan efisien dan seimbang antara disiplin serta kebebasan berkreasi.

- Advertisement -
asia9QQ


Transformasi Dimulai dari Bursa Transfer

Menurut Christian Vieri, kebangkitan Inter Milan tidak bisa dilepaskan dari strategi transfer yang cerdas. Ia menilai bahwa kedatangan pemain seperti Manuel Akanji, Petar Sucic, Pio Esposito, dan Ange-Yoan Bonny menjadi titik balik tim. “Mereka membeli bek terbaik di pasar, lalu menambah dua penyerang muda yang sangat kuat. Inter bekerja dengan sangat baik,” ujarnya.

Akanji kini berperan sebagai tembok kokoh di lini belakang, memberikan stabilitas bagi sistem tiga bek yang diterapkan Chivu. Di sisi lain, Esposito dan Bonny memberikan variasi serangan yang membuat Inter tak lagi bergantung pada satu sosok seperti Lautaro Martinez. Kombinasi antara pemain muda penuh energi dan sosok berpengalaman menjadikan Nerazzurri memiliki kedalaman skuad yang luar biasa.

Kini, Inter bukan lagi tim yang mengandalkan satu jalur serangan. Gol bisa lahir dari umpan satu-dua cepat, tembakan jarak jauh, hingga pergerakan eksplosif di sisi sayap. Filosofi utama Chivu sederhana: semua pemain punya tanggung jawab untuk menyerang dan mencetak gol.


Cara Bermain yang Beda dari Semua

Christian Vieri secara terbuka mengakui kekagumannya terhadap gaya bermain Inter di bawah Chivu. “Mereka menciptakan begitu banyak peluang, semua pemain mencetak gol,” ucapnya. Menurutnya, ini adalah pembeda utama Inter dibandingkan tim lain di Serie A. Intensitas tinggi, pressing agresif, dan kreativitas di sepertiga akhir lapangan membuat mereka nyaris tak terbendung.

Vieri juga menyoroti peran Federico Dimarco, bek sayap yang kini menjadi salah satu senjata utama tim. “Dia mengirimkan umpan silang yang luar biasa, tak ada yang seperti dia di Eropa,” ujar Vieri sambil tersenyum. Dimarco bukan hanya bek, melainkan playmaker tambahan di sisi kiri yang mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya.

Di bawah arahan Chivu, Inter bermain dengan ritme cepat dan transisi yang tajam. Setiap pemain bergerak dinamis, sehingga sulit bagi lawan memprediksi dari mana ancaman akan datang. Inilah wajah baru Nerazzurri—modern, fleksibel, dan haus gol.


Cristian Chivu dan Mentalitas Baru Inter

Perubahan terbesar Inter datang dari sosok Cristian Chivu sendiri. Mantan bek tangguh asal Rumania itu membawa filosofi baru yang mengutamakan keseimbangan antara strategi dan semangat juang. “Inter sebelumnya kekurangan agresivitas. Kini mereka punya mentalitas yang lebih kuat,” kata Vieri.

Manajemen Inter sempat diragukan ketika menunjuk pelatih muda dengan pengalaman minim di level atas. Namun keputusan itu kini terbukti tepat. Chivu berhasil menanamkan karakter disiplin dan tangguh kepada skuadnya. Setiap pemain bermain dengan rasa percaya diri tinggi, bahkan dalam situasi sulit.

Bagi pendukung Nerazzurri, menonton Inter sekarang bukan sekadar menikmati hasil, tapi juga menikmati proses. Tim bermain dengan ekspresi penuh, menyerang tanpa rasa takut, dan terus mencari gol tambahan hingga peluit akhir. Inilah esensi sepak bola menyerang yang sempat hilang di era sebelumnya.


Lautaro Martinez dan Kepercayaan Diri Tim

Sebagai kapten tim, Lautaro Martinez menjadi simbol semangat baru Inter. Dalam laga melawan Cremonese, golnya menjadi bukti bagaimana ia kini memimpin bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan. Vieri bahkan menyebut Lautaro sebagai “nomor sembilan yang fantastis.”

Namun, Vieri menegaskan bahwa kekuatan Inter tidak bergantung pada satu individu. “Ketika saya bilang Inter punya skuad terkuat, orang menyebut saya bias. Tapi bahkan kalau mereka kalah, saya tak mengubah pendapat saya,” ucapnya.

Menurutnya, keistimewaan Inter terletak pada kolektivitas. Setiap lini berkontribusi terhadap gol dan kemenangan. Bek, gelandang, hingga penyerang punya peran sama penting dalam sistem permainan. Walau hasil akhir musim nanti belum bisa ditebak, potensi yang ditunjukkan Inter di bawah Chivu sudah membuat banyak pengamat menaruh respek.

Bagi Christian Vieri, melihat Inter Milan bermain seperti ini adalah kebahagiaan tersendiri. Bukan hanya karena mereka menang, tapi karena mereka menunjukkan wajah sepak bola yang indah—di mana semua pemain bisa menyerang, dan semua bisa mencetak gol.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments