Rapor performa Persija Jakarta di BRI Super League 2025/26 menjadi sorotan setelah melewati tujuh pekan kompetisi dengan hasil yang fluktuatif. Macan Kemayoran mengawali musim dengan performa meyakinkan, termasuk kemenangan besar pada laga perdana. Namun, inkonsistensi kembali muncul ketika mereka gagal menjaga momentum pada dua pertandingan terakhir. Situasi ini memunculkan pertanyaan besar mengenai konsistensi tim asuhan Mauricio Souza dalam bersaing di papan atas.
Pada laga pembuka, Persija tampil beringas di kandang sendiri dengan menghantam Persita Tangerang empat gol tanpa balas. Performa itu langsung membuat mereka dijagokan sebagai salah satu kandidat kuat juara. Tren positif bahkan berlanjut di pekan kedua dengan kemenangan meyakinkan atas Persis Solo di Stadion Manahan. Namun, setelah dua laga awal yang sempurna, grafik permainan tim ibu kota justru mengalami pasang surut. Hasil imbang dan kekalahan beruntun di pekan keenam serta ketujuh menjadi sinyal peringatan bagi Persija.
Dengan koleksi 11 poin dari tujuh pertandingan, Persija masih berada di papan atas klasemen sementara. Akan tetapi, torehan dua kekalahan terakhir menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Inkonsistensi, terutama saat menghadapi lawan tangguh, menjadi salah satu tantangan besar bagi Mauricio Souza dalam menjaga ambisi klub ibu kota.
Awal Musim Menjanjikan
Pekan perdana menjadi pembuktian awal Persija Jakarta. Bertanding di Jakarta International Stadium, mereka sukses membungkam Persita Tangerang dengan skor telak 4-0. Dua gol Allano Brendon De Souza menjadi sorotan, ditambah kontribusi Emaxwell Souza dan Rizky Ridho yang menutup pesta gol.
Momentum berlanjut saat Persija bertandang ke markas Persis Solo. Bermain di Stadion Manahan, pasukan Macan Kemayoran tampil dominan dan menang 3-0. Gustavo Franca membuka skor menjelang turun minum, sementara Emaxwell Souza dan Eksel Timothy menambah keunggulan. Dua kemenangan awal membuat Persija terlihat sangat siap bersaing di musim ini.
Tersendat di Kandang
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Pada pekan ketiga, Persija menjamu Malut United di kandang sendiri. Dukungan penuh The Jakmania tidak cukup mendorong tim untuk menang. Persija justru tertinggal lebih dulu lewat gol Yance Sayuri. Beruntung, Emaxwell Souza mencetak gol penyeimbang di menit ke-82 sehingga laga berakhir imbang 1-1.
Pada pekan keempat, kebangkitan terjadi saat melawan Dewa United. Bermain tandang, Persija menang 3-1 berkat gol Emaxwell Souza, Van Basty, dan Allano. Kemenangan ini kembali menempatkan mereka di jalur persaingan papan atas.
Sayangnya, hasil imbang kembali terjadi di pekan kelima saat Persija menjamu Bali United. Setelah sempat tertinggal, Bruno Tubarao menyamakan kedudukan dan pertandingan berakhir dengan skor 1-1. Catatan sulit menang di kandang membuat tim mulai dipertanyakan dalam hal konsistensi.
Dua Kekalahan Beruntun
Puncak masalah muncul pada dua laga terakhir. Pekan keenam mempertemukan Persija dengan PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie. Abu Kamara dan Savio Figueiredo mencetak gol yang memastikan kemenangan tuan rumah 2-0.
Situasi makin rumit ketika Persija bertandang ke markas Borneo FC pada pekan ketujuh. Pertandingan di Stadion Segiri Samarinda berakhir dengan skor 3-1 untuk tuan rumah. Satu-satunya gol hiburan Persija lahir dari Gustavo Almeida di menit akhir. Kekalahan ini menandai hasil buruk kedua secara beruntun bagi tim ibu kota.
Posisi di Klasemen Sementara
Meski dua kali kalah, Persija masih bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 11 poin. Catatan tersebut berasal dari tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan. Posisi ini memang belum buruk, namun alarm bahaya sudah berbunyi. Jika inkonsistensi terus berlanjut, peluang bersaing di papan atas bisa terancam.
Mauricio Souza kini harus segera melakukan evaluasi mendalam. Kedalaman skuad, rotasi pemain, dan efektivitas di lini depan menjadi aspek yang wajib diperbaiki. Kehadiran sosok seperti Emaxwell Souza yang konsisten mencetak gol jelas menjadi nilai plus, tetapi performa kolektif tim masih butuh peningkatan signifikan.
Tantangan Persija ke Depan
Musim masih panjang, dan perjalanan Persija baru berjalan tujuh pekan. Dengan materi pemain yang mumpuni, peluang untuk kembali ke jalur kemenangan tetap terbuka lebar. Namun, Mauricio Souza perlu menemukan formula yang lebih stabil, terutama dalam mengatur ritme permainan saat bertemu lawan kuat.
Selain itu, tekanan suporter juga tidak bisa diabaikan. The Jakmania tentu berharap tim kesayangan mereka tampil lebih konsisten. Performa di kandang harus diperbaiki agar Persija tidak kehilangan momentum. Tanpa stabilitas, sulit rasanya bersaing dengan tim-tim lain yang juga sedang menanjak performanya seperti PSM, Borneo FC, dan Persib Bandung.
Jika mampu segera bangkit, Persija berpeluang kembali menjadi salah satu kandidat serius dalam perburuan gelar BRI Super League 2025/26. Namun, dua kekalahan terakhir seharusnya menjadi pelajaran berharga bahwa konsistensi adalah kunci dalam kompetisi panjang.






