Atletico Madrid hancurkan Real Madrid dengan kemenangan bersejarah 5-2 dalam derby Madrid yang berlangsung di Estadio Riyadh Air Metropolitano, Sabtu (27/9/2025) malam waktu setempat. Kemenangan ini bukan hanya sekadar tiga poin, melainkan juga mencatatkan sejarah baru yang belum pernah terjadi dalam 75 tahun terakhir. Sejak musim 1950, Atletico tidak pernah mampu mencetak lima gol ke gawang rival sekotanya di ajang La Liga. Kini, catatan panjang itu akhirnya pecah dengan performa gemilang anak asuh Diego Simeone.
Laga panas derby ini sejak awal memang sudah diprediksi berjalan ketat. Namun, atmosfer yang tercipta di Metropolitano justru melahirkan kejutan besar. Atletico tampil menekan sejak menit pertama, dan berhasil unggul cepat sebelum Real Madrid sempat membalikkan keadaan. Intensitas tinggi membuat publik disuguhi tujuh gol, sesuatu yang terakhir kali terjadi di derby La Liga pada 1963. Tidak hanya soal skor, kemenangan ini juga menjadi pukulan telak bagi Real Madrid yang tengah dalam tren positif di liga. Kekalahan tersebut membuat posisi mereka di klasemen sementara rawan digeser Barcelona jika sang rival berhasil meraih kemenangan pada laga berikutnya.
Derby Sarat Gol dan Perubahan Momentum
Pertandingan dibuka dengan cepat ketika Robin Le Normand mencetak gol lewat sundulan. Namun Real Madrid mampu bangkit berkat gol Kylian Mbappe dan Arda Guler. Situasi ini sempat membuat atmosfer stadion menegang karena Los Blancos terlihat mulai menguasai jalannya permainan.
Akan tetapi, Atletico menunjukkan mental baja. Menjelang turun minum, Alexander Sorloth menyamakan kedudukan lewat sundulan. Fakta menariknya, delapan dari sepuluh gol terakhir Atletico ke gawang Real di La Liga lahir dari sundulan, termasuk gol Sorloth. Babak pertama pun ditutup dengan skor sama kuat, mencerminkan tensi tinggi derby Madrid.
Julian Alvarez Jadi Bintang Laga
Memasuki babak kedua, sorotan tertuju pada Julian Alvarez. Pemain asal Argentina itu benar-benar menjadi pembeda dengan dua gol spektakuler. Pertama, ia sukses mengeksekusi penalti dengan tenang. Kedua, Alvarez menambah gol lewat tendangan bebas akurat yang tak mampu dihalau kiper Real Madrid.
Aksi Alvarez menjadikannya pemain Atletico pertama di abad ini yang mencetak penalti dan tendangan bebas dalam satu laga derby. Performa luar biasa tersebut semakin mengukuhkan statusnya sebagai rekrutan penting bagi Los Colchoneros musim ini.
Gol terakhir Atletico dicetak Antoine Griezmann di masa tambahan waktu, menutup pesta kemenangan 5-2 yang menggema di seluruh stadion.
Air Mata Simeone dan Euforia di Metropolitano
Pelatih Diego Simeone terlihat begitu emosional di pinggir lapangan. Kamera televisi menangkap momen dirinya meneteskan air mata setelah gol keempat tercipta. Emosi itu bukan tanpa alasan. Simeone merasa perjuangan panjang timnya yang sempat kesulitan di awal musim akhirnya terbayar lunas dengan kemenangan terbesar atas Real Madrid di era kepelatihannya.
“Kami memulai musim dengan sulit, tetapi semua kerja keras pemain dan staf akhirnya membuahkan hasil luar biasa,” ungkap Simeone.
Para pemain pun larut dalam euforia. Alvarez menyebut kemenangan ini bukan sekadar kemenangan biasa. “Laga ini spesial, bukan hanya untuk klasemen, tetapi juga untuk para suporter. Kami semua sangat bahagia,” ujarnya.
Dampak Besar bagi Klasemen La Liga
Kemenangan ini langsung mengguncang papan atas La Liga. Real Madrid yang sebelumnya berada di puncak kini terancam digusur Barcelona jika sang rival mampu menundukkan Real Sociedad. Atletico sendiri melonjak naik ke posisi empat besar dengan tambahan tiga poin berharga.
Hasil ini juga memperpanjang catatan tak terkalahkan Atletico dalam derby Madrid menjadi enam laga beruntun. Rekor tersebut menyamai periode emas era 2013–2016 di bawah asuhan Simeone. Tidak heran jika publik Metropolitano merayakan kemenangan ini dengan penuh kebanggaan.
Fokus Laga Berikutnya
Atletico kini harus mengalihkan fokus ke ajang Liga Champions, di mana mereka dijadwalkan menghadapi Eintracht Frankfurt. Dengan kepercayaan diri yang meningkat, skuad Simeone diyakini bisa tampil lebih konsisten di kompetisi Eropa.
Sebaliknya, Real Madrid harus segera bangkit. Kekalahan telak ini menjadi alarm dini bagi tim asuhan Xabi Alonso. Mereka disebut masih kurang intensitas dan perlu menunjukkan karakter lebih kuat di laga besar. Ujian berat sudah menanti karena Los Blancos akan melakukan perjalanan jauh ke Kazakhstan menghadapi Kairat Almaty di Liga Champions.
Derby Madrid kali ini akan dikenang lama, bukan hanya oleh fans Atletico Madrid, tetapi juga dunia sepak bola. Untuk pertama kalinya dalam 75 tahun, Real Madrid harus kebobolan lima gol dalam satu laga derby. Bagi Los Colchoneros, kemenangan ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga momentum penting untuk mengembalikan kepercayaan diri dan menjaga asa bersaing di papan atas La Liga musim ini.