Transfer Chelsea era Abramovich selalu menjadi sorotan karena klub London ini kerap menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain bintang. Sejak Roman Abramovich mengambil alih klub pada 2003, Chelsea berubah menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Eropa. Strategi agresif di bursa transfer menghadirkan banyak nama besar, namun tidak semuanya berjalan sesuai harapan. Kata kunci transfer Chelsea era Abramovich sering dibicarakan, terutama ketika menyinggung pemain-pemain yang justru gagal bersinar setelah tiba di Stamford Bridge.
Meski era tersebut banyak menghasilkan trofi, dari Premier League hingga Liga Champions, perjalanan Chelsea juga dipenuhi kisah transfer gagal. Beberapa pemain yang dibeli dengan harga fantastis malah tampil di bawah ekspektasi. Mereka kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain Inggris, terhambat cedera, atau sekadar tidak sesuai kebutuhan tim. Hal ini menjadi pelajaran penting bahwa uang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan sebuah transfer.
Bagi fans, deretan pemain ini menjadi kenangan pahit. Ada yang hanya bertahan sebentar, ada pula yang mendapat label flop meski sempat memberi momen berharga. Berikut adalah sepuluh transfer Chelsea yang dianggap paling mengecewakan di bawah kepemilikan Roman Abramovich.
Franco Di Santo
Chelsea merekrut Franco Di Santo dari Audax Italiano dengan biaya £4,05 juta. Datang sebagai striker muda berbakat asal Argentina, ia gagal menunjukkan kemampuan mencetak gol di Premier League. Dari 16 penampilan, tak satu pun gol berhasil ia cetak. Tidak heran, masa tinggalnya di Stamford Bridge sangat singkat.
Andriy Shevchenko
Didatangkan dari AC Milan dengan reputasi sebagai salah satu penyerang terbaik dunia, Shevchenko diharapkan menjadi mesin gol Chelsea. Namun, realitas berkata lain. Penyerang Ukraina ini kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain Inggris dan gagal memenuhi ekspektasi besar yang dibebankan kepadanya.
Juan Cuadrado
Chelsea mengeluarkan 26 juta pounds pada Januari 2015 untuk mendatangkan Cuadrado dari Fiorentina. Sayangnya, ia jarang mendapatkan kesempatan bermain reguler. Hanya 15 kali tampil, winger asal Kolombia itu kemudian kembali ke Italia untuk melanjutkan karier di Juventus.
Danny Drinkwater
Gelandang Inggris ini direkrut dari Leicester City pada 2017 dengan harga £34,11 juta. Namun, performanya tidak pernah stabil. Berbeda dengan mantan rekannya, N’Golo Kante, yang sukses bersinar, Drinkwater justru lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Kontraknya berakhir tanpa kesan berarti sebelum akhirnya ia memutuskan pensiun pada 2023.
Fernando Torres
Chelsea rela membayar £52,65 juta untuk memboyong Torres dari Liverpool. Meski punya momen ikonik saat mencetak gol ke gawang Barcelona di Liga Champions 2012, performa keseluruhannya jauh dari harapan. Ia hanya mencetak 45 gol dari 172 laga, angka yang dinilai tidak sebanding dengan nilai transfernya.
Tiemoue Bakayoko
Bakayoko didatangkan dari AS Monaco pada 2017 dengan harapan memperkuat lini tengah. Namun, ia tidak pernah konsisten. Penampilan buruk membuatnya lebih sering dipinjamkan ke berbagai klub, termasuk AC Milan dan Napoli. Pada akhirnya, Bakayoko hanya meninggalkan kesan negatif di Stamford Bridge.
Alvaro Morata
Chelsea mendatangkan Morata dari Real Madrid dengan harapan besar. Awalnya sempat menjanjikan, namun performanya menurun drastis. Dari 72 pertandingan, ia hanya mencetak 24 gol dan kerap membuang peluang emas. Fans pun kecewa karena harganya tidak sepadan dengan kontribusinya.
Baba Rahman
Bek kiri asal Ghana ini diboyong pada 2015 untuk memperkuat pertahanan. Meski tampil 23 kali di musim pertamanya, Rahman gagal mengamankan posisi utama. Ia kemudian lebih sering dipinjamkan ke klub-klub lain seperti Schalke, Reims, hingga Reading, tanpa pernah benar-benar menjadi pemain penting bagi Chelsea.
Papy Djilobodji
Chelsea merekrut Djilobodji dari Nantes pada 2015 dengan biaya 3,15 juta pounds. Namun, ia segera menjadi bahan kritik karena tidak masuk skuad Liga Champions hanya sehari setelah bergabung. Ia hanya sekali tampil untuk Chelsea, tepatnya di Piala Liga melawan Walsall, sebelum akhirnya dilepas.
Kepa Arrizabalaga
Chelsea memecahkan rekor transfer kiper dunia saat membeli Kepa dari Athletic Bilbao seharga 72 juta pounds. Namun, penampilannya tidak konsisten dan beberapa kali membuat kesalahan fatal. Aksi menolak diganti di final Piala Liga 2019 melawan Manchester City menjadi salah satu momen paling kontroversial. Pada akhirnya, ia dipinjamkan ke klub lain sebelum dilepas dengan harga lebih rendah.