Ayah Lamine Yamal kecewa karena menganggap putranya lebih pantas memenangkan Ballon d’Or 2025 dibanding Ousmane Dembele. Kontroversi ini mencuat usai majalah France Football mengumumkan Dembele sebagai pemenang Ballon d’Or pada malam penghargaan di Paris. Keputusan tersebut memicu perdebatan luas, terutama karena Lamine Yamal tampil gemilang sepanjang musim bersama Barcelona.
Ousmane Dembele akhirnya meraih trofi emas bergengsi itu setelah tampil luar biasa bersama Paris Saint-Germain. Ia berhasil mengalahkan nama-nama besar, termasuk Lamine Yamal, Mohamed Salah, dan Vitinha. Namun, posisi kedua yang didapat Yamal menimbulkan rasa tidak puas di sebagian kalangan. Apalagi, sang ayah, Mounir Nasraoui, menyuarakan kekecewaan secara terbuka.
Menurut Nasraoui, performa Yamal musim lalu sudah cukup untuk menjadikannya pemain terbaik dunia. Dengan kontribusi besar dalam membawa Barcelona meraih tiga gelar domestik, ia menilai putranya seharusnya lebih layak memenangkan penghargaan. Komentar keras tersebut membuat perdebatan mengenai hasil Ballon d’Or 2025 semakin memanas.
Kritik Pedas dari Sang Ayah
Mounir Nasraoui, ayah Lamine Yamal, menilai kemenangan Dembele di Ballon d’Or tidak mencerminkan performa di lapangan. Baginya, putranya adalah pemain terbaik dunia saat ini.
“Dia yang terbaik. Saya tidak menyebut ini pencurian, tapi lebih pada kerusakan moral bagi seorang manusia,” ujar Nasraoui kepada media Spanyol, El Chiringuito.
Ia juga menegaskan bahwa Yamal tampil konsisten sepanjang musim dan berkontribusi besar dalam kesuksesan Barcelona. Menurutnya, penghargaan itu lebih layak jatuh ke tangan sang putra dibanding Dembele. Pernyataan ini memicu reaksi beragam, mulai dari dukungan para penggemar hingga kritik yang menilai komentar tersebut terlalu emosional.
Prestasi Lamine Yamal yang Luar Biasa
Lamine Yamal memang tampil luar biasa sepanjang musim lalu. Sebagai pemain berusia 18 tahun, ia mencatatkan 18 gol dan 25 assist di semua kompetisi. Statistik impresif itu membantu Barcelona meraih tiga gelar domestik penting, menjadikannya salah satu pemain paling berpengaruh di tim.
Tak hanya itu, Yamal juga kembali meraih Trofi Kopa, penghargaan bergengsi bagi pemain muda terbaik dunia. Gelar tersebut memperkuat statusnya sebagai bintang masa depan sepak bola global.
“Bukan karena dia anak saya, tetapi karena dia memang yang terbaik di dunia,” tambah Nasraoui. Baginya, keberhasilan Yamal bukan kebetulan, melainkan hasil dari kerja keras dan konsistensi di level tertinggi.
Keyakinan untuk Masa Depan
Meski kecewa dengan hasil Ballon d’Or 2025, Nasraoui tetap optimistis terhadap masa depan putranya. Ia percaya bahwa Yamal akan segera mendapatkan trofi yang paling didambakan pemain sepak bola.
“Tahun depan itu milik kami. Tahun depan Ballon d’Or akan menjadi milik Spanyol,” ucapnya. Keyakinan tersebut disertai keyakinan bahwa performa Yamal akan terus meningkat seiring pengalaman yang ia dapatkan di Barcelona.
Dukungan penuh dari penggemar juga dianggap menjadi modal penting. Konsistensi performa dan semangat juang tinggi membuat Yamal diyakini hanya tinggal menunggu waktu untuk benar-benar mengangkat trofi Ballon d’Or.
Air Mata Ousmane Dembele
Sementara itu, Ousmane Dembele merayakan keberhasilan historisnya dengan penuh emosi. Bersama PSG, ia sukses meraih empat gelar besar, termasuk Liga Champions, yang menjadi pembeda dalam penilaian juri Ballon d’Or.
Dalam pidato penerimaan trofi di Theatre du Chatelet, Paris, Dembele tidak mampu menahan air mata. Ia berterima kasih kepada keluarga, rekan setim, dan semua orang yang mendukung perjalanannya hingga titik puncak karier.
“Saya tidak ingin menangis, tetapi saat berbicara tentang keluarga, semuanya muncul dan saya tidak bisa menahannya,” ujar Dembele.
Trofi tersebut semakin istimewa karena diserahkan langsung oleh Ronaldinho, legenda Brasil dan mantan bintang Barcelona. Momen ini menegaskan bahwa Dembele akhirnya mampu keluar dari bayang-bayang inkonsistensi dan cedera yang sempat menghambat kariernya.
Kontroversi Ballon d’Or 2025 menegaskan betapa subjektifnya penghargaan ini di mata publik. Ousmane Dembele berhasil mengukir sejarah, tetapi Lamine Yamal juga mendapatkan sorotan besar berkat performanya yang luar biasa bersama Barcelona. Meski sang ayah merasa kecewa, peluang Yamal untuk memenangkan Ballon d’Or di masa depan masih terbuka lebar. Dengan usia yang sangat muda dan performa yang terus meningkat, bukan tidak mungkin Yamal akan segera menambahkan namanya ke daftar elite pemain terbaik dunia.