Duo Timnas Indonesia di Buriram United, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, kini tengah menjadi sorotan di Liga Thailand. Kepindahan keduanya ke raksasa Thailand itu bukan hanya sekadar langkah karier, melainkan juga peluang untuk membuktikan kualitas di level Asia. Sandy Walsh sebelumnya memperkuat Yokohama F. Marinos di Jepang, sedangkan Shayne Pattynama datang dari KAS Eupen di Belgia. Kini, mereka bersatu dalam satu tim untuk menghadapi persaingan di musim 2025/2026.
Kehadiran dua bek sayap andalan Skuad Garuda ini langsung memberi warna baru bagi Buriram United. Keduanya bahkan sudah mencatat kontribusi nyata saat membantu tim meraih kemenangan krusial melawan Johor Darul Ta’zim pada Liga Champions Asia Elite. Namun, perjalanan mereka di Thailand tentu tidak akan mudah. Persaingan ketat di setiap posisi membuat Walsh dan Pattynama dituntut tampil konsisten jika ingin mendapatkan tempat utama.
Situasi ini menarik perhatian publik Indonesia yang menaruh harapan besar terhadap keduanya. Sandy Walsh menunjukkan performa agresif dengan torehan gol, sedangkan Shayne Pattynama menghadapi tantangan berat untuk merebut hati pelatih. Kehadiran mereka di Buriram bukan hanya sekadar memperkuat klub, melainkan juga meningkatkan jam terbang menjelang agenda internasional bersama Timnas Indonesia.
Performa Menjanjikan Sandy Walsh di Sisi Kanan
Sandy Walsh menjadi salah satu rekrutan baru Buriram United yang langsung mendapat sorotan besar. Hanya butuh waktu singkat, ia sudah mampu memberikan kontribusi positif di lini belakang sekaligus lini serang. Dalam lima penampilan awalnya bersama Buriram, Walsh sukses menyumbang satu gol penting, sekaligus membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi ancaman bagi lawan meski berposisi sebagai bek kanan.
Menariknya, tiga dari lima laga tersebut ia jalani sebagai starter. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan pelatih terhadapnya mulai tumbuh. Meski begitu, perjalanan Walsh tentu belum sepenuhnya aman. Ia harus bersaing dengan Filip Stojkovic, bek asal Montenegro yang berpengalaman dan juga memiliki kualitas bertahan mumpuni.
Persaingan dengan Stojkovic membuat Walsh dituntut konsisten setiap kali diberi kesempatan. Gol yang dicetaknya menjadi modal positif untuk menambah rasa percaya diri. Jika ia mampu menjaga performa stabil, bukan tidak mungkin posisi inti akan benar-benar menjadi miliknya. Bagi Buriram, keberadaan Walsh yang mampu bertahan sekaligus membantu serangan jelas menjadi keuntungan besar.
Tantangan Berat Shayne Pattynama di Sisi Kiri
Berbeda dengan Walsh, Shayne Pattynama masih harus berjuang lebih keras untuk mengamankan posisinya. Sejauh ini, ia telah tampil dalam tiga pertandingan awal musim dan semuanya dimulai sebagai starter. Fakta ini menunjukkan bahwa pelatih melihat potensi besar dalam diri Pattynama. Namun, di balik kesempatan tersebut, persaingan ketat sudah menunggu.
Pattynama harus menghadapi Sasalak Haiprakhon, pemain lokal yang juga menjadi bek kiri andalan Timnas Thailand. Sasalak memiliki pengalaman panjang bersama Buriram dan keunggulan adaptasi karena lama bermain di kompetisi domestik. Jumlah penampilannya musim ini pun lebih banyak dibanding Pattynama, membuat persaingan semakin sulit.
Meski demikian, Pattynama memiliki keunggulan dari segi fisik dan fleksibilitas. Ia mampu tampil sebagai bek sayap modern dengan kemampuan overlap dan crossing akurat. Jika bisa memaksimalkan keunggulan ini, peluang merebut posisi inti tetap terbuka lebar. Konsistensi menjadi kunci utama agar dirinya tidak hanya menjadi pelapis di musim perdananya bersama Buriram.
Dampak untuk Timnas Indonesia
Keputusan Sandy Walsh dan Shayne Pattynama bergabung dengan Buriram United bukan hanya berpengaruh pada karier klub mereka, tetapi juga memberi dampak signifikan bagi Timnas Indonesia. Bermain di liga yang kompetitif, ditambah tampil di ajang besar seperti Liga Champions Asia, tentu akan meningkatkan kualitas permainan keduanya.
Bagi Timnas Indonesia, hal ini sangat berharga menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Walsh dan Pattynama diprediksi tetap menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di sektor sayap pertahanan. Dengan pengalaman menghadapi lawan-lawan tangguh di level Asia, mereka akan semakin matang secara individu maupun kolektif.
Selain itu, kehadiran keduanya di Buriram juga menjadi motivasi bagi pemain Indonesia lain untuk berkarier di luar negeri. Sukses mereka di Thailand dapat membuka jalan bagi pemain Garuda lain agar lebih berani menembus kompetisi Asia.