Wednesday, September 17, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ChampionsPSG vs Atalanta: Duel Perdana Juara Bertahan Melawan Kuda Hitam Eropa

PSG vs Atalanta: Duel Perdana Juara Bertahan Melawan Kuda Hitam Eropa

PSG vs Atalanta menjadi salah satu laga menarik pada matchday 1 fase liga Liga Champions 2025/2026. Pertandingan ini mempertemukan sang juara bertahan Paris Saint-Germain dengan wakil Italia yang identik sebagai kuda hitam. Duel akan digelar di Parc des Princes, Kamis, 18 September 2025, pukul 02.00 WIB.

PSG datang dengan status juara bertahan setelah musim lalu menorehkan sejarah manis. Di bawah asuhan Luis Enrique, Les Parisiens menutup perjalanan Liga Champions dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final Munich. Itu menjadi gelar pertama PSG di kompetisi paling elite Eropa, sekaligus menjadikan mereka klub kedua asal Prancis yang pernah mengangkat trofi setelah Marseille pada 1993.

- Advertisement -
asia9QQ

Di sisi lain, Atalanta kembali hadir di Liga Champions dengan semangat baru. Klub asal Bergamo tersebut memang bukan tim dengan sejarah panjang di kompetisi ini, namun dalam beberapa tahun terakhir mereka berhasil mencuri perhatian dengan permainan menyerang dan konsistensi lolos ke Eropa. Musim ini, Atalanta memulai era baru di bawah Ivan Juric setelah berpisah dengan Gian Piero Gasperini yang sudah lama menjadi arsitek kejayaan mereka.

Pertemuan PSG vs Atalanta bukan sekadar laga pembuka biasa. Sejarah singkat antara kedua tim membuat duel ini memiliki nuansa tersendiri. Atalanta pasti ingin membalas kekalahan pahit dari PSG pada perempat final musim 2019/20, ketika mereka kalah dramatis 1-2 di Lisbon. Sementara PSG tentu ingin menunjukkan ketangguhan mereka sebagai juara bertahan sekaligus memberi peringatan dini kepada pesaing lainnya.


Rekam Jejak Pertemuan dan Statistik

PSG dan Atalanta baru sekali bertemu sebelumnya, yakni di Liga Champions 2019/20. Saat itu, Mario Pasalic membawa Atalanta unggul lebih dulu. Namun, dua gol telat dari Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting membalikkan keadaan, membuat PSG melangkah ke semifinal. Kekalahan tersebut masih membekas bagi Atalanta yang kala itu tampil sebagai kejutan besar Eropa.

Jika melihat catatan pertemuan dengan wakil Italia, PSG memiliki rekor positif. Dari 12 laga terakhir, mereka hanya menelan satu kekalahan, sementara meraih lima kemenangan dan enam kali imbang. Catatan paling bersejarah adalah kemenangan 5-0 di final musim lalu melawan Inter Milan, sebuah rekor margin terbesar di partai puncak Liga Champions.

Bagi Atalanta, catatan melawan tim Prancis juga cukup solid. Dari lima laga, mereka hanya kalah sekali—yakni melawan PSG. Sisanya, mereka mencatat dua kemenangan dan dua hasil imbang. Bahkan, dalam lawatan ke Prancis, Atalanta mampu menahan imbang dua kali. Hal ini menjadi bukti bahwa wakil Serie A tersebut tidak mudah dikalahkan, bahkan ketika bertandang.


PSG: Memulai Perjalanan Sebagai Juara Bertahan

Musim 2025/2026 menandai partisipasi ke-18 PSG di Liga Champions. Sejak musim 2012/13, Les Parisiens selalu tampil konsisten di kompetisi ini dan tidak pernah absen. Musim lalu menjadi momen bersejarah ketika Luis Enrique berhasil mengantar mereka mengangkat trofi untuk pertama kalinya.

Perjalanan PSG musim lalu terbilang luar biasa. Meski hanya menempati posisi ke-15 pada fase liga dengan catatan empat kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan, mereka mampu bangkit di fase gugur. Brest, Liverpool, Aston Villa, hingga Arsenal mereka singkirkan sebelum menutup perjalanan dengan kemenangan telak atas Inter.

Gelar itu dilengkapi dengan keberhasilan PSG meraih UEFA Super Cup 2025 usai menaklukkan Tottenham lewat adu penalti 4-3. Momentum tersebut membuat mereka semakin percaya diri menghadapi musim baru. Dengan kekuatan bintang seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, hingga Warren Zaire-Emery, PSG diyakini akan tetap menjadi ancaman utama di Eropa.


Atalanta: Menyambut Era Baru Ivan Juric

Atalanta kembali ke Liga Champions untuk kelima kalinya sejak 2019, sebuah capaian yang menunjukkan konsistensi mereka di bawah radar klub-klub besar Eropa. Musim lalu, mereka menempati posisi kesembilan fase liga, namun langkahnya terhenti di babak play-off setelah kalah dari Club Brugge.

Perubahan besar terjadi di Bergamo musim panas ini. Gian Piero Gasperini, sosok yang mengubah Atalanta dari tim papan tengah Serie A menjadi reguler di kompetisi Eropa, akhirnya hengkang. Sebagai pengganti, manajemen menunjuk Ivan Juric, eks pelatih Torino, yang dikenal dengan gaya pressing intens dan disiplin bertahan.

Statistik Atalanta cukup menjanjikan. Mereka hanya kalah sekali dari 14 laga terakhir di fase grup/fase liga kompetisi Eropa, dengan delapan kemenangan dan lima kali imbang. Lebih impresif lagi, mereka tidak terkalahkan dalam delapan laga tandang terakhir di kompetisi Eropa. Produktivitas gol juga menjadi senjata utama: Atalanta mencetak gol dalam 21 dari 23 laga terakhir, termasuk 15 laga tandang beruntun.

Juric kini dihadapkan pada tantangan besar: menjaga identitas menyerang Atalanta sembari memperkuat lini belakang agar bisa bersaing dengan klub-klub papan atas Eropa. Laga melawan PSG akan menjadi ujian pertama yang sesungguhnya, sekaligus kesempatan untuk membuktikan bahwa La Dea bukan sekadar penggembira.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments