Kuda hitam Liga Champions 2025/2026 menjadi sorotan besar bagi pecinta sepak bola Eropa. Kompetisi paling bergengsi di Benua Biru ini kembali menghadirkan format baru yang membuat persaingan semakin menegangkan. Musim lalu menjadi bukti bahwa dominasi tim elite bukanlah jaminan mutlak. Beberapa klub besar justru terseok-seok di awal, sedangkan tim yang dianggap underdog mampu mencuri perhatian dengan penampilan solid.
Fenomena tersebut memperlihatkan bahwa Liga Champions selalu menyimpan cerita unik di setiap pekannya. Selisih finansial yang mencolok antara klub elite dan tim dengan anggaran terbatas memang nyata adanya. Namun, sepak bola bukan semata urusan uang. Sejarah telah menunjukkan bahwa kejutan bisa lahir dari kerja keras, taktik tepat, serta motivasi tinggi.
Musim ini, sejumlah klub dari berbagai liga diprediksi bisa menjadi batu sandungan bagi para raksasa Eropa. Mereka memiliki kombinasi pemain berbakat, strategi matang, serta semangat untuk membuktikan diri di panggung terbesar. Dari Serie A hingga Eredivisie, dari Premier League hingga Liga Belgia, nama-nama kuda hitam siap tampil sebagai pengacau peta persaingan. Berikut daftar sepuluh tim yang berpotensi memberi kejutan besar di Liga Champions 2025/2026.
Napoli
Kembalinya Napoli ke Liga Champions dengan status juara Serie A membuat mereka patut diperhitungkan. Di bawah arahan Antonio Conte, klub Italia ini semakin berbahaya. Transfer Rasmus Hojlund dan Kevin De Bruyne menjadi sinyal keseriusan mereka. Partai pembuka melawan Manchester City diprediksi menjadi duel emosional, khususnya bagi De Bruyne.
Tottenham Hotspur
Tottenham mengukir sejarah dengan menjuarai kompetisi Eropa musim lalu. Namun, pengalaman mereka di Liga Champions masih minim. Thomas Frank sebagai pelatih baru memang belum punya pengalaman di turnamen ini. Meski begitu, materi pemain Spurs cukup mumpuni untuk bersaing. Jika mampu tampil konsisten, Spurs bisa melaju jauh.
Athletic Bilbao
Athletic Bilbao sukses mempertahankan Nico Williams meski diincar klub besar. Bersama sang kakak, Inaki Williams, lini serang Bilbao semakin berbahaya. Kehadiran Aymeric Laporte juga memperkuat sektor pertahanan. Ernesto Valverde kini punya kombinasi pengalaman dan darah muda untuk membawa Bilbao menantang para favorit.
Atalanta
Atalanta kehilangan Mateo Retegui, namun mereka bergerak cepat mendatangkan Niklo Krstovic. Gaya bermain menyerang khas Gian Piero Gasperini tetap jadi senjata utama. Meski tergabung dengan PSG di grup, Atalanta memiliki peluang besar melaju ke babak berikutnya berkat jadwal yang relatif bersahabat setelah laga pembuka.
Villarreal
Kejutan Villarreal langsung terasa saat mengalahkan Barcelona 3-2 di Camp Nou. Dengan Nicolas Pepe dan Ayoze Perez di lini depan, daya dobrak mereka semakin kuat. Rekor Eropa Villarreal memang belum sampai juara, tetapi pengalaman menembus semifinal 2022 membuktikan kualitas mereka. Awal musim impresif membuat mereka layak dijuluki kuda hitam.
Newcastle United
Newcastle punya kenangan indah ketika menghancurkan PSG di St James’ Park dua tahun lalu. Namun, mereka masih harus membuktikan konsistensi. Meski ditinggal Alexander Isak, skuad yang diperkuat Bruno Guimaraes, Sandro Tonali, dan Nick Woltemade tetap menjanjikan. Apalagi mereka akan menjamu Barcelona di laga pembuka, sebuah ujian berat namun penuh peluang kejutan.
AS Monaco
AS Monaco tengah berusaha mengulang kejayaan era Kylian Mbappe. Performa domestik mereka stabil, selalu finis di papan atas Ligue 1. Dengan pemain kunci seperti Mika Biereth, Denis Zakaria, dan Lamine Camara, Monaco siap memberi perlawanan tangguh. Adi Hutter sebagai pelatih punya pengalaman yang cukup untuk mengarahkan tim ini.
Club Brugge
Club Brugge menunjukkan kekuatan luar biasa saat menyingkirkan Rangers dengan skor telak 9-1. Regenerasi pemain yang mereka lakukan membuat tim ini penuh darah segar. Meski anggaran terbatas, konsistensi Brugge di liga domestik membuktikan kualitasnya. Di Eropa, mereka sudah mencapai perempat final musim lalu, pencapaian yang patut diacungi jempol.
Galatasaray
Galatasaray melakukan gebrakan besar dengan mengontrak Victor Osimhen secara permanen. Kehadiran striker asal Nigeria itu membuat lini serang mereka semakin tajam. Meski sejarah prestasi Galatasaray di Liga Champions tidak terlalu mentereng, Osimhen bisa menjadi pembeda. Klub besar seperti Liverpool dan Manchester City tentu tidak boleh memandang remeh mereka.
PSV Eindhoven
PSV menjadi wakil Belanda yang paling konsisten. Mereka menjuarai Eredivisie musim lalu dengan performa solid. Duet Jerdy Schouten dan Joey Veerman mengontrol lini tengah, sementara Ivan Perisic tetap menjadi sosok penting meski sudah berusia 36 tahun. PSV mengawali musim dengan catatan apik, dan berpotensi besar melangkah lebih jauh dibanding musim lalu.
Liga Champions 2025/2026 kembali memperlihatkan bahwa tidak hanya tim besar yang layak diperhitungkan. Sepuluh kuda hitam ini bisa menjadi pengganggu serius bagi kandidat juara. Dengan determinasi tinggi, kombinasi strategi, dan mentalitas tanpa beban, mereka siap menghadirkan kejutan di panggung tertinggi sepak bola Eropa.