Penyerang Brasil Persija Jakarta, Bruno Tubarao, membandingkan gaya bermain di Liga Brasil dengan kompetisi kasta tertinggi Indonesia, BRI Super League. Striker berusia 29 tahun itu menilai, sepak bola di tanah kelahirannya lebih menitikberatkan pada aspek taktik, sementara di Indonesia permainan berjalan lebih fisik dengan tempo tinggi. Pernyataan ini ia ungkapkan jelang laga besar Persija kontra Bali United yang berlangsung pada Minggu, 14 September 2025, di Jakarta International Stadium (JIS).
Dalam wawancara dengan awak media, Tubarao mengaku puas dengan proses adaptasinya sejak pertama kali berseragam Persija. Kehadiran pelatih Mauricio Souza dianggap sangat membantu dirinya dan seluruh tim dalam membangun kepercayaan diri. Menurutnya, persiapan matang yang dilakukan tim akan menjadi modal penting menghadapi laga krusial pekan kelima BRI Super League musim 2025/2026.
Selain menyoroti kesiapan Persija, Tubarao juga memberi gambaran perbedaan mendasar antara sepak bola di Brasil dan Indonesia. Ia menyebut, meski BRI Super League tidak seketat dari sisi taktik seperti di Brasil, tingkat persaingan di lapangan tetap tinggi dan menantang. Hal itu, menurutnya, menjadi alasan mengapa kompetisi Indonesia punya daya tarik tersendiri, baik bagi pemain lokal maupun asing. Dengan kombinasi kekuatan pemain muda dan pengalaman pemain senior, ia optimistis Persija bisa menjalani musim yang luar biasa.
Persiapan Persija Hadapi Bali United
Pertandingan antara Persija Jakarta melawan Bali United diprediksi berlangsung ketat. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan demi menjaga posisi di papan atas klasemen sementara. Mauricio Souza, pelatih Persija, telah menekankan pentingnya kerja sama tim serta disiplin taktik agar bisa meraih hasil maksimal.
Bruno Tubarao menegaskan bahwa seluruh pemain dalam kondisi penuh percaya diri menghadapi laga ini. Latihan intensif selama jeda kompetisi dimanfaatkan dengan baik, sehingga seluruh lini bisa tampil lebih solid. Ia berharap, dukungan penuh dari Jakmania di JIS mampu menjadi energi tambahan untuk mendobrak pertahanan Bali United yang terkenal rapat.
Proses Adaptasi di Indonesia
Sejak bergabung, Tubarao telah mencatat dua penampilan bersama Persija. Ia mengakui, masa jeda kompetisi sangat membantu dirinya beradaptasi dengan pola latihan dan atmosfer sepak bola Indonesia. Proses adaptasi tersebut bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal memahami karakter rekan setim dan filosofi permainan pelatih.
Menurut Tubarao, tempo permainan di Indonesia cukup tinggi, sehingga menuntut kondisi fisik yang prima. Meskipun begitu, ia merasa semakin nyaman dan percaya diri untuk berkontribusi lebih besar dalam pertandingan berikutnya. Adaptasi cepatnya menjadi kabar baik bagi Persija yang tengah memburu konsistensi.
Perbedaan Gaya Bermain: Brasil vs Indonesia
Dalam pandangan Tubarao, perbedaan paling menonjol antara Liga Brasil dan BRI Super League adalah soal taktik. Di Brasil, pertandingan lebih sering berjalan dengan penguasaan bola, strategi posisi, serta transisi yang terencana. Setiap tim berusaha menguasai ritme pertandingan melalui pendekatan taktis yang mendetail.
Sebaliknya, di Indonesia permainan lebih terbuka dan menuntut duel fisik yang intens. Ia menilai, meski secara taktik tidak seketat Brasil, kompetisi di Indonesia tetap menghadirkan tantangan besar. Hal tersebut menjadikan liga ini menarik dan kompetitif, khususnya bagi pemain asing yang baru pertama kali merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.
Tubarao menekankan, kualitas BRI Super League tetap patut dihargai. Menurutnya, setiap pertandingan selalu memberikan kejutan, dan pemain dituntut untuk siap menghadapi dinamika yang terjadi di lapangan.
Optimisme Jalani Musim Panjang
Dengan komposisi skuad saat ini, Tubarao yakin Persija mampu meraih hasil gemilang di musim 2025/2026. Kehadiran pemain asing asal Brasil seperti dirinya dan rekan-rekannya dipadukan dengan talenta lokal diyakini akan menciptakan keseimbangan yang dibutuhkan tim.
Ia menambahkan, kerja keras pelatih Mauricio Souza serta dukungan penuh dari Jakmania adalah kombinasi yang bisa membawa Persija bersaing di papan atas. Keyakinan itu diperkuat dengan motivasi pribadi untuk memberikan performa terbaik dan menjawab ekspektasi besar publik ibu kota.
Musim masih panjang, namun Tubarao percaya perjalanan Persija akan semakin solid seiring waktu. Dengan adaptasi yang semakin baik, ia optimistis timnya mampu menorehkan prestasi membanggakan dan kembali bersaing di jalur juara.