Igor Tudor optimistis strategi Juventus mampu redam Inter Milan dalam laga panas bertajuk Derby d’Italia yang digelar di Allianz Stadium. Pelatih asal Kroasia itu menegaskan tidak akan melakukan perubahan besar terhadap gaya bermain tim, meski lawan yang dihadapi adalah rival abadi sekaligus kandidat kuat juara Serie A. Bagi Tudor, konsistensi dalam menerapkan sistem yang sudah berjalan baik justru menjadi kunci untuk membawa Bianconeri meraih kemenangan penting.
Derby d’Italia kali ini diprediksi berlangsung ketat. Inter Milan datang dengan reputasi sebagai salah satu tim paling konsisten di Italia dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Juventus berupaya menunjukkan kebangkitan mereka di musim 2025/2026 setelah sebelumnya kerap kesulitan bersaing di papan atas.
Meski banyak yang menganggap duel ini sebagai ujian berat, Tudor tetap yakin pendekatan taktik yang ia terapkan sudah cukup untuk menghadapi Nerazzurri. Ia menilai bahwa timnya tidak perlu menyiapkan strategi baru hanya demi satu pertandingan. Baginya, kunci utama adalah mengeksekusi rencana permainan dengan disiplin dan menjaga mentalitas di lapangan.
Menghadapi Lawan Berat dengan Percaya Diri
Dalam wawancara bersama media Italia, Tudor mengakui bahwa Inter Milan merupakan lawan yang sangat tangguh. Ia menyebut bahwa Nerazzurri dalam beberapa musim terakhir selalu menjadi pesaing utama perebutan gelar Serie A. Dengan konsistensi itu, Juventus tentu harus bekerja ekstra keras untuk mengamankan poin penuh di Turin.
“Pertandingan ini penting sekaligus menarik karena lawan yang kami hadapi adalah Inter. Mereka telah menunjukkan diri sebagai tim terbaik di Italia dalam beberapa tahun terakhir. Ini akan menjadi kesempatan bagus bagi kami untuk mengukur kemampuan tim,” kata Tudor.
Menurutnya, menghadapi Inter tidak hanya soal taktik di atas lapangan, melainkan juga soal bagaimana para pemain bisa tampil dengan mental kuat. Hal itu akan sangat menentukan hasil akhir dari duel klasik ini.
Konsistensi Sistem Jadi Andalan
Salah satu poin utama yang ditekankan Tudor adalah konsistensi. Ia menilai tidak ada alasan untuk mengubah pola permainan yang sejauh ini berjalan efektif. Formasi 3-4-2-1 yang ia gunakan sejak awal musim dianggap sudah memberikan kestabilan di lini belakang sekaligus fleksibilitas di lini depan.
“Pertandingan ini bukanlah laga yang memaksa kami untuk melakukan perubahan besar. Kami sudah terbiasa bermain dengan satu penyerang utama dan dua gelandang serang. Sistem ini bekerja dengan baik, dan kami percaya bisa mengandalkannya kembali saat melawan Inter,” ujar Tudor.
Ia menambahkan bahwa tugas terbesarnya sebagai pelatih bukan merombak strategi, melainkan memastikan setiap pemain memahami perannya dengan jelas dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik di lapangan. Dengan begitu, Juventus bisa tampil solid dalam menghadapi tekanan dari Inter.
Inter Milan Datang dengan Motivasi Tambahan
Meskipun optimis, Tudor juga mengingatkan bahwa Juventus harus tetap waspada. Inter Milan diperkirakan datang dengan motivasi tinggi setelah menelan kekalahan pada laga terakhir sebelum jeda internasional. Situasi ini bisa membuat Nerazzurri tampil lebih agresif demi bangkit dan meraih poin penuh di Turin.
Juventus sendiri dalam kondisi yang cukup stabil dengan catatan kemenangan di awal musim. Namun, statistik pertemuan menunjukkan bahwa Bianconeri hanya mampu menang sekali dari enam duel terakhir melawan Inter. Catatan itu jelas menjadi alarm bagi Tudor dan skuadnya untuk tampil lebih fokus.
Fokus pada Eksekusi di Lapangan
Tudor menilai, kunci utama Juventus untuk mengatasi Inter ada pada bagaimana tim mengeksekusi strategi di lapangan. Ia tidak ingin para pemain terbebani oleh status lawan maupun tekanan dari publik. Sebaliknya, ia meminta mereka bermain sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan.
“Kami harus bermain dengan disiplin, tetap tenang, dan percaya pada sistem kami. Jika semua pemain bisa menjalankan instruksi dengan konsisten, saya yakin hasil positif akan datang,” ungkap Tudor.
Dengan kepercayaan penuh terhadap taktik yang telah berjalan, sang pelatih ingin membuktikan bahwa Juventus mampu bersaing tanpa harus melakukan perubahan besar hanya demi satu laga besar.
Derby d’Italia dini hari nanti dipastikan menjadi ajang pembuktian bagi Juventus di bawah asuhan Igor Tudor. Dengan mengandalkan konsistensi sistem, dukungan penuh dari suporter, serta performa pemain kunci seperti Dusan Vlahovic dan Teun Koopmeiners, Si Nyonya Tua berharap bisa meraih kemenangan penting melawan rival abadinya. Hasil pertandingan ini tidak hanya memengaruhi posisi di klasemen, tetapi juga bisa menjadi penanda arah Juventus sepanjang musim 2025/2026.