Rekrutan Erik ten Hag di Manchester United menjadi salah satu topik terpanas dalam evaluasi perjalanan Setan Merah dalam beberapa musim terakhir. Harapan besar sempat disematkan pada manajer asal Belanda itu, terutama setelah ia sukses bersama Ajax. Namun, kenyataannya hasil belanja besar Ten Hag di Old Trafford tidak seluruhnya membawa dampak positif.
Dalam dua musim masa kepelatihannya, lebih dari £600 juta dikeluarkan untuk mendatangkan pemain baru. United berharap investasi itu bisa menghadirkan konsistensi dan kembali bersaing di papan atas Premier League serta Eropa. Meski sempat membawa trofi Carabao Cup, banyak pembelian Ten Hag justru tidak sesuai ekspektasi. Beberapa pemain memang tampil baik, tetapi lebih banyak lagi yang gagal memberikan kontribusi sesuai harga dan reputasi mereka.
Nama-nama seperti Lisandro Martinez berhasil membuktikan diri sebagai andalan lini belakang. Namun, pembelian lain seperti Antony dan Andre Onana justru berubah menjadi masalah baru bagi tim. Situasi ini membuat Ruben Amorim, pelatih pengganti Ten Hag, harus bekerja ekstra keras membenahi skuad warisan yang tidak seimbang. Evaluasi terhadap strategi transfer eks pelatih Ajax itu pun menjadi bahan diskusi hangat di kalangan suporter dan pengamat sepak bola Inggris.
Lisandro Martinez
Lisandro Martinez sempat diragukan karena posturnya dianggap kurang ideal sebagai bek tengah Premier League. Namun, ia membungkam keraguan dengan performa konsisten di musim debut. Martinez bahkan ikut meraih gelar Piala Dunia bersama Argentina. Sayangnya, cedera cukup sering mengganggu menit bermainnya. Meski begitu, ia tetap dipandang sebagai salah satu rekrutan terbaik Ten Hag.
Leny Yoro
Datang dari Lille, Leny Yoro langsung mencuri perhatian. Bek muda asal Prancis ini mampu beradaptasi dengan cepat di Inggris. Stabilitasnya di lini belakang menjadikan ia sebagai salah satu prospek paling cerah untuk masa depan United. Jika terus berkembang, Yoro bisa menjadi bek kelas dunia.
Matthijs de Ligt
Karier de Ligt sempat naik-turun di Juventus dan Bayern Munich. Namun di United, ia perlahan kembali menemukan konsistensi. Penampilannya yang solid membuat posisinya di lini belakang cukup aman, terutama ketika rekan-rekannya tampil kurang meyakinkan.
Mason Mount
Mason Mount awalnya diragukan karena harga transfernya yang tinggi. Akan tetapi, sistem baru di bawah Ruben Amorim memberi ruang baginya untuk tampil lebih baik. Transisi yang mulus membuat Mount kini berpotensi menjadi pilar lini tengah Setan Merah.
Noussair Mazraoui
Mazraoui datang dari Bayern Munich dengan ekspektasi sedang. Ia mendapat kesempatan tampil di beberapa posisi berbeda. Meski kontribusinya belum besar, biaya transfer yang relatif kecil membuat perekrutannya tidak dianggap sebagai kegagalan besar.
Tyrell Malacia
Direkrut di awal era Ten Hag, Malacia tampil cukup stabil sebelum cedera panjang menghentikan perkembangannya. Dengan biaya transfer yang relatif rendah, kegagalannya tidak terlalu membebani klub, meski tetap mengecewakan.
Manuel Ugarte
Gelandang asal Uruguay ini datang dengan reputasi bagus dari PSG. Namun, di United ia kesulitan menemukan bentuk permainan terbaik. Karakternya yang keras justru sering merugikan tim, sehingga menit bermainnya terbatas.
Altay Bayindir
Bayindir awalnya dipercaya tampil di Premier League, tetapi langsung melakukan blunder di laga debut melawan Arsenal. Walau begitu, karena dibeli dengan harga murah, ia hanya dianggap sebagai cadangan, bukan andalan utama.
Joshua Zirkzee
Zirkzee sempat bersinar di Bologna, tetapi gagal mengulangi performanya di Inggris. Ia hanya mencetak tiga gol liga dan lebih sering mendapat kritik ketimbang pujian. Situasi itu membuat namanya masuk daftar transfer keluar.
Casemiro
Casemiro sempat memberi dampak positif di musim pertamanya dengan membawa United meraih Carabao Cup. Namun, kontrak panjang dan gaji tinggi menjadi masalah ketika performanya menurun drastis. Kini, ia lebih banyak jadi beban klub.
Andre Onana
Onana direkrut untuk menggantikan David de Gea, tetapi justru kerap membuat kesalahan fatal. Alih-alih menjadi solusi, kiper asal Kamerun itu memperburuk situasi di bawah mistar. Saat ini, ia bahkan siap dipinjamkan ke klub lain.
Rasmus Hojlund
United mengeluarkan £74 juta untuk mendatangkan Hojlund, tetapi kontribusinya minim. Ia kesulitan mencetak gol dan gagal menjawab ekspektasi sebagai penyerang utama. Akhirnya, ia dipinjamkan demi memberi ruang bagi opsi lain di lini depan.
Antony
Antony datang dengan harga fantastis dari Ajax, tetapi performanya mengecewakan. Selain gol debut melawan Arsenal, nyaris tidak ada momen berkesan darinya. Kini, ia mencoba menghidupkan kariernya di Spanyol setelah dilepas murah.