Wednesday, September 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPaceklik Gol Benjamin Sesko Berlanjut, Enam Laga Tanpa Satu pun Torehan

Paceklik Gol Benjamin Sesko Berlanjut, Enam Laga Tanpa Satu pun Torehan

Paceklik gol Benjamin Sesko menjadi sorotan utama setelah striker muda asal Slovenia itu kembali gagal mencetak gol dalam laga internasional. Dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, Slovenia harus mengakui keunggulan Swiss dengan skor 0-3. Sayangnya, Sesko tidak mampu memberikan kontribusi berarti di depan gawang lawan. Kondisi ini memperpanjang catatan buruknya menjadi enam pertandingan tanpa torehan gol, baik di level klub bersama Manchester United maupun bersama tim nasional Slovenia.

Pada usia 22 tahun, Sesko sebenarnya dipandang sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di Eropa. Kepindahannya ke Manchester United dari RB Leipzig dengan mahar fantastis 74 juta pounds sempat memunculkan ekspektasi tinggi. Namun, awal kariernya di Old Trafford belum sesuai harapan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia lebih sering tampil sebagai pemain pengganti ketimbang menjadi pilihan utama di lini depan.

- Advertisement -
asia9QQ

Situasi ini menambah tekanan tersendiri pada Ruben Amorim, pelatih anyar Manchester United, yang tengah meracik strategi menjelang laga penting melawan Manchester City. Pertanyaan besar kini muncul: apakah Sesko masih layak diberi kesempatan sebagai starter, atau justru harus lebih dulu membangun kembali kepercayaan dirinya dari bangku cadangan?


Mandul Gol Bersama Slovenia

Jeda internasional bulan September tidak membawa perubahan positif bagi Sesko. Dua pertandingan bersama Slovenia, termasuk melawan Swiss, justru memperpanjang pacekliknya. Sejak terakhir kali mencetak gol internasional, koleksinya tetap berhenti di angka 16 gol.

Dalam laga kontra Swiss, statistik penampilannya menunjukkan betapa sulitnya Sesko menemukan ketajaman. Berdasarkan data Sofascore, ia hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran sepanjang 90 menit. Dari 21 kali menyentuh bola, tujuh kali ia kehilangan penguasaan.

Meskipun begitu, striker jangkung tersebut tetap berusaha berkontribusi di sektor lain. Ia memenangkan dua duel udara, melakukan tiga sapuan defensif, dan bahkan mencatatkan dua umpan kunci. Sayangnya, akurasi umpannya hanya mencapai 58 persen, angka yang mencerminkan masih adanya masalah konsistensi.

Performa ini menimbulkan keraguan baru tentang perannya sebagai ujung tombak Slovenia. Tim asuhan Matjaz Kek membutuhkan sosok yang bisa menjadi pembeda, namun Sesko sejauh ini masih kesulitan keluar dari tekanan.


Awal Sulit di Manchester United

Tidak hanya di timnas, kesulitan Sesko juga terlihat jelas di level klub. Sejak resmi berseragam Manchester United pada Agustus lalu, ia belum sekalipun mencetak gol. Padahal, nilai transfer yang dibayarkan klub untuk mendatangkannya dari RB Leipzig sangat besar, sehingga wajar jika ekspektasi penggemar begitu tinggi.

Kesempatan tampil dari menit awal baru ia dapatkan satu kali, yaitu di ajang EFL Cup saat United berhadapan dengan Grimsby Town. Sayangnya, penampilan tersebut belum cukup untuk membuktikan kualitasnya. Di Premier League, Sesko hanya dipercaya sebagai pemain pengganti dalam tiga laga menghadapi Arsenal, Fulham, dan Burnley.

Minimnya kontribusi gol tentu membuat banyak pihak mempertanyakan keputusan klub mendatangkannya. Bagi Sesko, start lambat ini bisa menjadi batu sandungan dalam usahanya merebut tempat utama di skuad asuhan Ruben Amorim.


Tekanan bagi Ruben Amorim

Situasi pelik ini membuat Ruben Amorim berada dalam dilema besar. Derby Manchester melawan City akan menjadi ujian krusial, dan ia harus menentukan siapa yang layak dipercaya mengisi lini depan. Sesko, meskipun sedang dalam performa kurang meyakinkan, tetap memiliki kualitas yang tidak bisa diremehkan.

Namun, keputusan Amorim juga bergantung pada kondisi fisik pemain lain. Mason Mount dan Matheus Cunha masih dalam tahap pemulihan, sehingga status keduanya belum bisa dipastikan. Jika keduanya tidak fit, peluang Sesko untuk tampil sebagai starter mungkin lebih besar.

Konferensi pers pada Jumat mendatang akan menjadi momen penting untuk mengetahui rencana Amorim. Ia harus menyeimbangkan kebutuhan tim dengan upaya membangkitkan kepercayaan diri pemain muda seperti Sesko.


Harapan dan Tekanan di Masa Depan

Krisis gol yang dialami Sesko jelas menambah beban di awal kariernya bersama Manchester United. Namun, perjalanan musim masih panjang. Pemain berusia 22 tahun itu tetap memiliki waktu untuk membalikkan keadaan, asalkan ia mampu memperbaiki akurasi penyelesaian akhir dan meningkatkan kepercayaan diri.

Manchester United dan timnas Slovenia tentu berharap Sesko segera menemukan kembali sentuhan terbaiknya. Tanpa gol dari sosok penyerang utama, kedua tim akan kesulitan mencapai target besar mereka. Kini, semua mata tertuju pada laga-laga berikutnya: akankah Sesko mampu mematahkan paceklik, atau justru semakin terjebak dalam tekanan?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments