Real Madrid tengah menyiapkan rencana besar untuk memperkuat lini pertahanan menjelang musim 2026/2027. Perombakan ini menjadi bagian dari strategi panjang klub yang selalu menekankan regenerasi skuad demi menjaga dominasi di level domestik maupun Eropa. Kata kunci dalam proyek anyar Los Blancos ini adalah keseimbangan antara pengalaman dan energi muda.
Dengan hadirnya Xabi Alonso sebagai pelatih baru, Madrid semakin mantap melangkah. Mantan gelandang legendaris itu membawa filosofi permainan modern yang menuntut pertahanan solid sebagai fondasi utama. Keputusan melepas sejumlah pemain senior bukanlah langkah emosional, melainkan strategi jangka panjang yang telah dipertimbangkan matang.
Media Spanyol menyoroti bahwa prioritas Madrid adalah mendatangkan bek tengah berkualitas agar tetap kompetitif. Meski kehilangan dua pilar berpengalaman, manajemen yakin kombinasi pemain lama dan baru akan membentuk lini belakang yang lebih dinamis. Inilah gambaran transformasi Real Madrid di sektor pertahanan untuk musim 2026.
Huijsen dan Militao, Pilar Utama Generasi Baru
Dean Huijsen diproyeksikan menjadi salah satu bintang masa depan di jantung pertahanan Madrid. Pemain muda tersebut akan dipasangkan dengan Eder Militao, sosok berpengalaman yang sudah lama mengawal lini belakang. Duet ini dipandang sangat menjanjikan karena menyatukan potensi besar dengan kematangan.
Militao membawa pengalaman dari berbagai laga penting, termasuk final Liga Champions dan duel El Clasico. Sementara Huijsen dikenal memiliki postur ideal, kemampuan membaca permainan, dan distribusi bola yang baik. Kombinasi keduanya diyakini mampu memberikan keseimbangan antara ketangguhan bertahan dan kecerdasan membangun serangan dari belakang.
Manajemen Madrid melihat duet ini bukan hanya solusi jangka pendek, melainkan juga investasi jangka panjang. Mereka diyakini bisa menjadi tulang punggung Los Blancos selama bertahun-tahun mendatang, terlebih setelah klub resmi berpisah dengan dua bek senior.
Rudiger dan Alaba Resmi Tinggalkan Bernabeu
Laporan dari media AS mengonfirmasi bahwa Real Madrid tidak akan memperpanjang kontrak Antonio Rudiger dan David Alaba. Kedua pemain tersebut akan meninggalkan Santiago Bernabeu begitu musim 2025/2026 berakhir.
Keputusan ini didasarkan pada dua faktor utama: usia dan kebutuhan regenerasi. Rudiger dan Alaba, meski tampil konsisten dan memberikan kontribusi besar, dianggap sudah melewati masa puncaknya. Madrid memilih untuk menyegarkan skuad dengan darah muda yang bisa berkembang sesuai tuntutan kompetisi modern.
Selama berseragam putih, Rudiger dikenal sebagai sosok tangguh yang tidak segan bermain agresif, sementara Alaba membawa ketenangan dan fleksibilitas bermain di berbagai posisi. Namun, klub merasa saatnya melangkah maju dengan fondasi baru.
Langkah ini sekaligus menegaskan pola pikir jangka panjang manajemen. Mereka tidak ragu mengambil keputusan besar demi memastikan Real Madrid tetap menjadi kekuatan dominan di La Liga maupun Eropa.
Konate Masuk Radar Utama
Untuk menggantikan Rudiger dan Alaba, Real Madrid sudah menyiapkan target utama. Nama yang paling mencuat adalah Ibrahima Konate, bek tangguh asal Prancis yang kini memperkuat Liverpool.
Kontrak Konate bersama Liverpool akan berakhir pada musim panas 2026. Jika tidak diperpanjang, Madrid bisa mendatangkannya secara gratis. Ini menjadi peluang besar karena Konate memiliki kualitas bertahan yang komplet: kuat dalam duel udara, cepat dalam mengantisipasi serangan, serta berpengalaman di level internasional bersama Timnas Prancis.
Selain Konate, Madrid juga menaruh harapan pada Joan Martinez, produk akademi La Fabrica. Meski sedang memulihkan cedera serius, Martinez tetap diproyeksikan sebagai bagian dari masa depan klub. Sementara itu, Raul Asencio akan melengkapi kedalaman skuad sebagai opsi fleksibel di lini belakang.
Dengan formasi baru, Madrid menargetkan kuartet Militao, Huijsen, Konate, dan Martinez sebagai kekuatan inti. Kombinasi pemain senior dan muda ini diharapkan mampu menjaga kestabilan sekaligus membawa warna baru dalam gaya bertahan Los Blancos.
Ambisi Besar di Era Alonso
Xabi Alonso bukan hanya pelatih baru, tetapi juga simbol transformasi. Filosofi taktiknya menekankan keseimbangan antara serangan kreatif dan pertahanan solid. Dalam visinya, lini belakang Madrid harus menjadi pondasi kuat agar lini tengah dan depan bisa bermain lebih bebas.
Proyek regenerasi ini menjadi bukti keseriusan klub dalam menatap masa depan. Melepas Rudiger dan Alaba memang berisiko, tetapi mendatangkan pemain muda berbakat seperti Huijsen dan Konate dinilai sebagai investasi cerdas. Dengan dukungan akademi yang terus melahirkan talenta, Real Madrid siap menyongsong era baru di bawah Alonso.
Jika semua berjalan sesuai rencana, musim 2026/2027 akan menjadi titik balik penting dalam sejarah Los Blancos. Lini belakang yang lebih segar dan energik bisa menjadi kunci dalam menjaga dominasi mereka, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.