Wednesday, September 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaUji Coba Penting, Timnas Indonesia Dapat Simulasi Berharga Jelang Hadapi Tim Timur...

Uji Coba Penting, Timnas Indonesia Dapat Simulasi Berharga Jelang Hadapi Tim Timur Tengah

Simulasi berharga sebelum Timnas Indonesia hadapi tim-tim Timur Tengah di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sorotan usai laga uji coba terakhir FIFA Matchday September 2025. Garuda menutup rangkaian tersebut dengan hasil imbang tanpa gol melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. Hasil ini terasa berbeda jika dibandingkan kemenangan telak 6-0 atas Chinese Taipei pada pertandingan sebelumnya.

Meski tidak mampu mencetak gol, performa Indonesia tetap dianggap solid. Pasukan Patrick Kluivert mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 81 persen. Namun, rapatnya pertahanan Lebanon membuat setiap peluang emas yang dibangun kandas. Tim lawan memilih strategi menumpuk banyak pemain di sekitar kotak penalti, sehingga serangan Garuda sulit menembus area berbahaya.

- Advertisement -
asia9QQ

Bagi Kluivert, laga kontra Lebanon tidak bisa dianggap sekadar uji coba biasa. Pertandingan ini menjadi simulasi berharga menghadapi atmosfer keras tim-tim Timur Tengah. Pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung Oktober mendatang, Timnas Indonesia akan berjumpa lawan berat seperti Arab Saudi dan Irak. Pengalaman melawan Lebanon menjadi bekal penting dalam merancang strategi menghadapi lawan dengan karakteristik serupa.


Pertahanan Disiplin Lebanon Jadi Ujian Taktis

Patrick Kluivert mengakui bahwa timnya tampil dominan sepanjang laga, tetapi kesulitan mencetak gol akibat rapatnya pertahanan Lebanon. “Kami menciptakan beberapa peluang, hanya saja tidak berhasil menjadi gol. Lebanon bermain sangat bertahan dengan menumpuk banyak pemain di kotak penalti. Itu membuat Timnas Indonesia kesulitan,” kata Kluivert setelah pertandingan.

Dominasi Indonesia tercermin jelas dalam data Lapangbola yang mencatat penguasaan bola Garuda mencapai 81 persen. Namun, kedisiplinan Lebanon bertahan dan mengandalkan serangan balik terbukti menyulitkan. Beberapa kali transisi cepat lawan membuat lini belakang Indonesia harus bekerja ekstra.

Meski berakhir tanpa gol, situasi ini dianggap sebagai pelajaran penting. Uji coba menghadapi tim dengan gaya bermain defensif memberi pengalaman berharga tentang bagaimana menembus blok rendah. Situasi serupa kerap ditemui ketika bersua tim-tim kuat Asia, termasuk dari Timur Tengah yang memiliki pertahanan solid dan disiplin.


Pelajaran Penting untuk Menghadapi Arab Saudi dan Irak

Pelatih nasional Erwan Hendarwanto menilai ada peningkatan signifikan dalam permainan Indonesia meski hasil akhir tidak berpihak. “Secara intensitas permainan, tidak ada perbedaan dengan laga sebelumnya. Hanya saja kualitas Lebanon lebih baik, terutama dalam bertahan dan melakukan counter attack. Itu cukup merepotkan Timnas Indonesia,” jelas Erwan kepada Bola.com.

Ia menambahkan bahwa secara organisasi permainan, Indonesia terlihat lebih rapi dan terstruktur dibanding saat menghadapi Chinese Taipei. Menurutnya, meski tanpa kemenangan, laga kontra Lebanon menjadi gambaran berharga menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Erwan menekankan bahwa tensi tinggi dan permainan keras Lebanon cukup memberi simulasi menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah. Ia menilai fisik para pemain Garuda juga semakin terasah, sementara transisi permainan dari bertahan ke menyerang tampak lebih cepat. Hal ini menjadi modal penting ketika Indonesia harus menghadapi Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang.


Tambahan Amunisi untuk Pertandingan Penting

Selain pembelajaran taktis, kehadiran pemain anyar diharapkan memberi tambahan kualitas saat menghadapi dua lawan tangguh tersebut. Kluivert disebut bakal membawa opsi baru dalam skema permainan, baik di lini tengah maupun lini depan. Kombinasi pemain berpengalaman dengan generasi muda diharapkan mampu menghasilkan variasi serangan yang lebih berani.

Pertandingan melawan Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober di King Saud University Stadium, Riyadh, akan menjadi ujian berat. Keduanya dikenal memiliki pertahanan kokoh serta serangan balik cepat yang mematikan. Simulasi menghadapi Lebanon memberikan gambaran jelas tentang apa yang perlu dibenahi, mulai dari efektivitas serangan, keberanian menembus pertahanan lawan, hingga ketajaman eksekusi di sepertiga akhir lapangan.


Bekal Mental untuk Laga Penentuan

Selain faktor teknis, laga melawan Lebanon juga memberi pengalaman mental yang penting. Atmosfer keras dan duel fisik yang intens memaksa pemain Indonesia menjaga fokus hingga menit akhir. Hal ini sangat berguna saat menghadapi tim Timur Tengah yang kerap mengandalkan permainan agresif.

Patrick Kluivert menilai bahwa anak asuhnya mampu menjaga konsentrasi meski frustrasi karena peluang tidak kunjung membuahkan gol. Kondisi ini bisa menjadi modal mental berharga menghadapi laga-laga penentuan. Dengan persiapan matang dan evaluasi yang tepat, Timnas Indonesia diharapkan mampu bersaing dalam persaingan ketat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments