Thursday, August 28, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisCatatan Mengecewakan Ruben Amorim Bersama Manchester United

Catatan Mengecewakan Ruben Amorim Bersama Manchester United

Manchester United tengah berada dalam sorotan besar di bawah asuhan Ruben Amorim setelah kembali meraih hasil mengecewakan di musim 2024/2025. Kekalahan terbaru di ajang Carabao Cup, ketika Setan Merah tersingkir melalui drama adu penalti melawan tim kasta keempat Liga Inggris, Grimsby Town, menjadi puncak dari krisis yang dialami skuad asuhan Ruben Amorim. Hasil ini langsung memicu perdebatan mengenai kelayakan sang pelatih untuk tetap bertahan di Old Trafford. Dukungan yang sempat mengalir ketika ia datang kini mulai memudar, seiring catatan buruk yang menumpuk di sepanjang kompetisi.

Sejak awal musim, performa United tak kunjung menunjukkan tanda kebangkitan. Kekalahan dari Arsenal dan hasil imbang melawan Fulham di ajang Premier League membuat publik semakin khawatir. Tekanan besar pun hadir dari berbagai pihak, baik suporter, legenda klub, hingga analis sepak bola yang mempertanyakan kapasitas Amorim. Apakah pelatih asal Portugal tersebut benar-benar mampu mengangkat prestasi klub yang selama bertahun-tahun terjebak dalam masa transisi pasca era Sir Alex Ferguson?

- Advertisement -
asia9QQ

Tersingkirnya United dari Carabao Cup melawan Grimsby dianggap sebagai salah satu momen paling memalukan dalam sejarah panjang klub. Kekalahan itu tidak hanya menyingkap kelemahan tim secara teknis, tetapi juga memunculkan pertanyaan mendasar tentang mentalitas para pemain dan strategi sang manajer. Kini, posisi Ruben Amorim benar-benar berada di ujung tanduk.


Grimsby Town: Klub Kecil yang Guncang Old Trafford

Kekalahan dari Grimsby Town jelas menjadi catatan hitam. Klub yang bermain di League Two, kasta keempat sepak bola Inggris, tidak seharusnya mampu menyingkirkan raksasa seperti Manchester United. Namun, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya.

Grimsby tampil penuh determinasi, memanfaatkan kelemahan Setan Merah yang terlihat tidak memiliki pola permainan jelas. Ketika laga harus ditentukan melalui adu penalti, mental pemain United kembali runtuh. Situasi ini memicu kritik keras kepada Amorim yang dinilai gagal mempersiapkan tim menghadapi tekanan.


Persentase Kemenangan yang Mengecewakan

Statistik menjadi bukti nyata betapa buruknya perjalanan Amorim sejauh ini. Dalam catatan Premier League, persentase kemenangan sang pelatih hanya berada di angka 24,7 persen. Angka tersebut merupakan yang terendah di antara semua manajer Manchester United setelah era kejayaan Sir Alex Ferguson.

Bahkan David Moyes, yang dulu sering dianggap gagal, masih mencatatkan rasio kemenangan lebih baik, yakni mencapai 50 persen. Perbandingan ini jelas menggambarkan betapa suramnya performa United bersama Amorim.

Dari 29 laga liga yang dijalani, Setan Merah hanya mampu meraih tujuh kemenangan. Sisa pertandingan dipenuhi hasil imbang dan kekalahan. Tak mengherankan jika musim lalu kemudian tercatat sebagai musim terburuk klub di Premier League sepanjang sejarah.


Rekor Terburuk dalam Sejarah Liga

Selain minim kemenangan, catatan poin Manchester United di bawah asuhan Amorim juga sangat buruk. Pada musim lalu, mereka hanya mengoleksi 42 poin di Premier League. Jumlah ini merupakan yang terendah sepanjang keikutsertaan klub di era modern liga.

Lebih ironis lagi, produktivitas gol United juga anjlok drastis. Dalam semusim penuh, mereka hanya mampu mencetak 44 gol. Angka tersebut jauh di bawah standar klub sebesar United yang biasanya dikenal memiliki lini serang tajam.

Kelemahan lain yang cukup mencolok adalah kegagalan mencetak gol di babak pertama. Dari lima liga top Eropa, hanya Genoa yang memiliki catatan lebih buruk dibandingkan Manchester United dalam hal produktivitas paruh pertama pertandingan. Fakta ini semakin memperlihatkan lemahnya taktik yang diterapkan Amorim.


Lebih Banyak Laga daripada Poin

Krisis kian terlihat dari catatan statistik unik yang memalukan. Amorim telah memimpin United dalam 29 laga Premier League, tetapi jumlah poin yang berhasil diraih hanya 28. Artinya, mereka memiliki lebih banyak jumlah pertandingan daripada poin yang dikumpulkan.

Di kompetisi piala, situasi tidak kalah mengecewakan. Satu-satunya kemenangan yang diraih United hanyalah melalui adu penalti. Selebihnya, perjalanan di ajang domestik maupun Eropa berakhir dengan hasil yang mengecewakan. Tidak heran jika suara-suara yang meminta pemecatan Amorim semakin nyaring terdengar.


Masa Depan Amorim di Old Trafford

Dengan rentetan hasil buruk, masa depan Ruben Amorim di kursi pelatih Manchester United kini dipertanyakan banyak pihak. Dukungan suporter yang semula percaya pada visinya kini semakin menipis. Bahkan, para analis sepak bola menilai bahwa United membutuhkan sosok pelatih baru yang lebih berpengalaman untuk mengembalikan kejayaan.

Kekalahan dari Grimsby Town menjadi titik balik yang menyakitkan, sekaligus peringatan keras bahwa perubahan besar harus segera dilakukan. Jika tidak, Setan Merah berpotensi kembali terpuruk lebih dalam di musim-musim mendatang.

Bagi Ruben Amorim, momen ini mungkin menjadi salah satu periode tersulit dalam karier kepelatihannya. Ia datang dengan harapan besar, tetapi kini harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa tantangan di Old Trafford jauh lebih berat daripada yang dibayangkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments