Thursday, August 28, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris5 Hal yang Bisa Dipetik dari Kekalahan MU atas Grimsby Town: Onana...

5 Hal yang Bisa Dipetik dari Kekalahan MU atas Grimsby Town: Onana Dikritik, Amorim dalam Tekanan

Pertandingan Grimsby Town vs Manchester United (MU) di Carabao Cup musim 2025/2026 menjadi salah satu momen mengejutkan dalam dunia sepak bola Inggris. Bagaimana tidak, Setan Merah yang diunggulkan justru harus angkat koper lebih awal setelah tumbang dari tim kasta keempat Liga Inggris. Laga yang digelar tengah pekan itu berakhir dengan drama adu penalti yang panjang hingga skor 12-11, menandai tersingkirnya MU secara memalukan.

Sejak awal, Manchester United dianggap terlalu percaya diri menghadapi Grimsby Town. Meskipun sempat bangkit lewat gol Bryan Mbeumo dan Harry Maguire, mereka tetap gagal menuntaskan perlawanan tim tuan rumah. Kekalahan ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga menyisakan banyak pelajaran berharga. Beberapa keputusan pelatih Ruben Amorim mendapat sorotan tajam, begitu pula performa kiper Andre Onana yang kembali menuai kritik keras.

- Advertisement -
asia9QQ

Tidak hanya itu, para pendukung MU semakin khawatir melihat tren negatif di awal musim. Kekalahan dari Arsenal, hasil imbang melawan Fulham, dan kini tersingkir dari Carabao Cup menambah tekanan berat bagi Amorim. Dari laga mengejutkan ini, terdapat lima hal penting yang patut dicatat oleh fans maupun manajemen Manchester United.

MU Seakan Meremehkan Lawan

Pelajaran pertama yang bisa dipetik adalah sikap MU yang terlihat terlalu meremehkan Grimsby Town. Meski mendominasi penguasaan bola sejak menit awal, mereka tidak bermain dengan intensitas yang cukup tinggi. Pola serangan Setan Merah terkesan lambat, tanpa determinasi untuk segera mencetak gol.

Kondisi itu justru dimanfaatkan dengan baik oleh Grimsby yang tampil penuh motivasi. Mereka berhasil mencetak dua gol lebih dulu sebelum MU sadar situasi genting yang sedang dihadapi. Barulah di babak kedua, Ruben Amorim menginstruksikan timnya bermain lebih agresif, namun keadaan sudah terlanjur berat.

Pergantian Pemain Jadi Senjata Amorim

Meski hasil akhirnya mengecewakan, pergantian pemain yang dilakukan Ruben Amorim sebenarnya cukup tepat. Masuknya Bryan Mbeumo, Matthijs de Ligt, dan Bruno Fernandes membawa energi baru di lini serang maupun pertahanan. Mbeumo mencetak gol pertama MU, sementara Bruno mampu mengendalikan ritme permainan.

Keputusan ini menunjukkan Amorim masih memiliki insting taktik yang bagus, meski rotasi besar-besaran sejak awal pertandingan terbukti berisiko. Para pemain lapis dua tidak tampil sesuai ekspektasi, sehingga MU baru bisa menekan setelah para bintang utama diturunkan.

Kobbie Mainoo Buktikan Kualitas

Salah satu sisi positif dari pertandingan ini adalah performa Kobbie Mainoo. Diberi kesempatan tampil sejak awal, ia menunjukkan kualitas sebagai gelandang muda yang matang. Mainoo rajin mengalirkan bola, mampu membantu serangan, dan juga disiplin bertahan.

Performa lengkapnya memperlihatkan potensi besar yang bisa diandalkan MU di masa depan. Banyak fans menilai akan menjadi kesalahan besar jika klub melepasnya di bursa transfer. Penampilannya melawan Grimsby membuktikan bahwa ia layak dipertahankan dan diberi menit bermain lebih banyak.

Onana Kembali Jadi Sorotan

Sosok yang paling banyak dikritik dari kekalahan ini adalah Andre Onana. Kiper asal Kamerun itu kembali melakukan blunder fatal. Pada gol pertama, ia kalah di tiang dekat, sesuatu yang seharusnya bisa diantisipasi. Gol kedua juga lahir karena kesalahannya membaca situasi.

Performa Onana semakin dipertanyakan ketika adu penalti berlangsung. Meski sempat menebak arah bola dengan tepat, tangkapannya tidak cukup kuat untuk menggagalkan eksekusi pemain Grimsby. Hasil ini membuat suara fans yang mendesak MU merekrut kiper baru semakin keras terdengar. Ruben Amorim pun kini berada dalam dilema: tetap mempertahankan Onana atau segera mencari solusi lain di bawah mistar.

Tekanan Makin Berat bagi Ruben Amorim

Kekalahan dari Grimsby Town menjadi puncak awal musim buruk yang dijalani Amorim bersama MU. Setelah kalah dari Arsenal di pekan perdana Premier League dan ditahan imbang Fulham, kini tersingkirnya MU di Carabao Cup semakin menambah daftar kegagalan.

Suara-suara pemecatan mulai terdengar dari sebagian suporter. Mereka meragukan kemampuan Amorim untuk membawa tim keluar dari krisis. Bahkan sang pelatih mulai menunjukkan tanda-tanda frustrasi, dengan mengisyaratkan bahwa para pemain sudah tidak sepenuhnya percaya padanya.

Jika tren negatif ini berlanjut, masa depan Amorim di Old Trafford dipastikan akan berada dalam bahaya. Manajemen MU tentu tidak bisa berlama-lama menoleransi hasil buruk, terlebih ekspektasi klub musim ini cukup tinggi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments