Manchester United belum berhasil menembus kompetisi Eropa musim ini, dan pernyataan Ruben Amorim menjadi sorotan utama. Pelatih asal Portugal itu menilai skuad asuhannya masih butuh waktu untuk benar-benar siap bersaing di level tertinggi. Kondisi ini menegaskan bahwa proses pembangunan tim Setan Merah belum selesai, meski ekspektasi besar selalu melekat pada nama besar Manchester United.
Musim lalu, United harus puas finis di posisi ke-15 Premier League, sebuah capaian yang dianggap jauh dari standar klub sebesar mereka. Kesempatan terakhir untuk meraih tiket ke Eropa juga sirna setelah mereka kalah dari Tottenham Hotspur pada final Liga Europa. Situasi ini semakin memperkuat pandangan Amorim bahwa fondasi permainan tim belum cukup kokoh menghadapi kerasnya persaingan, baik di kompetisi domestik maupun internasional.
Amorim menilai ada perbedaan besar antara intensitas laga di Premier League dan kompetisi Eropa. Menurutnya, tim butuh pengalaman, kedalaman skuad, serta konsistensi performa untuk bisa tampil kompetitif. Meski begitu, ia tetap menekankan bahwa perkembangan positif bisa dicapai jika para pemain bersedia berjuang keras. Bagi Amorim, persaingan internal dalam merebut posisi inti akan menjadi kunci untuk membangun mental juara di Old Trafford.
MU Belum Siap Hadapi Persaingan Eropa
Dalam wawancara usai laga melawan Arsenal, Ruben Amorim secara jujur mengakui Manchester United masih jauh dari kata siap untuk menghadapi kompetisi Eropa. Ia menyoroti perbedaan ritme dan tekanan pertandingan, yang menurutnya masih sulit dihadapi skuad saat ini.
“Saya rasa kami belum siap tampil di Eropa, itu perasaan saya,” ungkap Amorim.
“Untuk bisa menjalani laga-laga berat di Liga Champions lalu kembali bersaing di Premier League, kami perlu waktu untuk berkembang sebagai tim,” tambahnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan bagaimana Amorim mencoba bersikap realistis. Alih-alih menjanjikan sesuatu yang belum bisa dipenuhi, ia memilih menekankan pentingnya pembangunan fondasi jangka panjang.
Persaingan Internal Jadi Kunci
Selain bicara soal kesiapan tim, Amorim menegaskan pentingnya persaingan sehat di dalam skuad Manchester United. Menurutnya, setiap pemain harus menunjukkan ambisi untuk merebut posisi inti agar kualitas tim secara keseluruhan meningkat.
“Para pemain harus berjuang untuk posisi mereka, dan setelah itu segalanya bisa berubah,” tegas Amorim.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa sang pelatih ingin menciptakan kultur kompetitif di ruang ganti. Dengan begitu, setiap pemain terdorong untuk terus meningkatkan diri. Jika persaingan internal berjalan sehat, United bisa membangun mentalitas kuat yang menjadi syarat utama bersaing di level Eropa.
Evaluasi Performa Awal Musim
Performa Manchester United di awal musim Premier League 2025/2026 juga menjadi bahan evaluasi Amorim. Dalam dua pertandingan pertama, mereka belum meraih kemenangan. United kalah tipis 0-1 dari Arsenal, lalu hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Fulham.
Amorim menilai permainan timnya terlalu pasif saat melawan Fulham, terutama dalam menguasai bola dan mengendalikan jalannya pertandingan. Ia menekankan bahwa perubahan harus segera dilakukan agar tim bisa kembali bersaing di papan atas.
“Pertandingan-pertandingan benar-benar kompetitif. Kami butuh waktu untuk membangun fondasi dan kemudian bergerak maju,” kata Amorim.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran di kompetisi Eropa sebenarnya sangat penting. Hal ini bukan hanya soal prestise klub, melainkan juga kesempatan bagi seluruh pemain untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak dan menambah pengalaman.
Masa Depan Manchester United di Bawah Amorim
Meski menghadapi banyak kritik, Ruben Amorim tetap berusaha membawa energi optimis bagi timnya. Ia sadar bahwa pekerjaan besar menanti, terutama dalam membangun kembali kepercayaan diri pemain setelah musim sebelumnya yang mengecewakan.
Kehadirannya di Old Trafford masih menjadi harapan baru bagi fans, meski hasilnya belum terlihat maksimal. Filosofi permainan yang ia bawa diyakini bisa memberi arah berbeda jika diberi waktu cukup. Dengan fondasi kuat, persaingan internal yang sehat, dan strategi jangka panjang, Manchester United berpotensi bangkit dan kembali menjadi salah satu tim elit di Eropa.
Dengan tantangan berat di Premier League dan target jangka panjang kembali ke Eropa, Amorim mencoba menjaga keseimbangan antara ekspektasi tinggi dan kondisi nyata tim. Jika filosofi dan strategi ini terus dijalankan, bukan tidak mungkin Manchester United kembali bersinar di level tertinggi dalam beberapa tahun mendatang.