Tur pramusim Barcelona di Asia menjadi ajang pemanasan ideal sekaligus eksperimen taktik yang berharga menjelang musim kompetisi 2025/26. Dalam rangkaian laga melawan Vissel Kobe, FC Seoul, dan Daegu FC, pasukan Hansi Flick menunjukkan performa yang solid dan menjanjikan. Barcelona mencatat 15 gol dan hanya kebobolan 4 kali, menandakan kesiapan lebih matang dibanding musim sebelumnya.
Di bawah arahan Flick, Barcelona tampak jauh lebih tertata dan efisien. Ia tak sekadar memberi menit bermain, tapi menyusun skema yang mencerminkan arah tim ke depan. Tur ini juga menjadi panggung untuk mengidentifikasi pemain-pemain inti, menyusun kerangka tim, serta mengevaluasi siapa saja yang berpotensi hengkang. Dari distribusi pencetak gol hingga dinamika skuad, semuanya memberikan gambaran jelas soal rencana besar Blaugrana untuk musim mendatang.
Flick Lebih Percaya Diri di Musim Kedua
Dibanding musim lalu, Hansi Flick terlihat lebih mantap dalam menyusun strategi. Ia kini sudah memahami karakteristik skuadnya, sehingga tak lagi perlu melakukan banyak eksperimen acak. Menit bermain para pemain dibagi dengan sangat sistematis. Tidak ada pemain yang bermain terlalu lama, dan semua yang fit diberi kesempatan.
Empat pemain mencuri perhatian karena selalu menjadi starter dalam tiga pertandingan: Joan Garcia, Alejandro Balde, Lamine Yamal, dan Raphinha. Keempat nama ini tampaknya sudah masuk dalam kerangka utama yang dibangun Flick. Mereka tak hanya tampil konsisten, tetapi juga menunjukkan potensi untuk jadi pilar utama musim ini.
Deretan Absen dan Sinyal Perpisahan
Sejumlah pemain tak ikut bermain karena berbagai alasan, mulai dari cedera hingga kebijakan pelatih. Inigo Martinez absen di dua pertandingan, sementara Fermin, Ferran Torres, dan Eric Garcia masing-masing tak tampil sekali. Di sisi lain, Marc Bernal masih dalam pemulihan cedera dan belum bisa tampil.
Yang menarik, Inaki Pena tidak mendapat menit bermain sama sekali meskipun kondisinya bugar. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa dirinya mungkin sudah tidak masuk rencana Flick dan besar kemungkinan akan dilepas sebelum musim dimulai. Sementara itu, Marc-Andre ter Stegen juga absen, diduga karena adanya tensi internal dengan manajemen klub.
Produktivitas Gol Merata, 10 Nama Beda Catatkan Skor
Barcelona berhasil mencetak total 15 gol dari tiga laga, dan pencapaian ini tidak hanya mencerminkan ketajaman, tapi juga keseimbangan tim. Menariknya, 10 pemain berbeda menyumbangkan gol sepanjang tur ini.
Gavi menjadi top skor dengan 3 gol, disusul Lewandowski, Ferran Torres, dan Yamal yang masing-masing mencetak dua. Selain itu, nama-nama seperti Eric Garcia, Roony Bardghji, Christensen, Pedro Fernandez, Rashford, dan Toni Fernandez juga mencatatkan namanya di papan skor. Fakta ini menunjukkan bahwa Barcelona kini memiliki sumber daya ofensif yang luas dan tak tergantung pada satu sosok saja.
Fondasi Tim Mulai Terbentuk
Tur ini juga memberi gambaran siapa saja yang mulai dipercaya jadi fondasi tim. Beberapa pemain mencatat menit bermain terbanyak: Garcia, Kounde, Christensen, Araujo, Balde, De Jong, Pedri, dan Lewandowski. Mereka menunjukkan konsistensi dan menjadi bagian penting dari rencana taktik Flick.
Selain itu, nama-nama seperti Lamine Yamal, Raphinha, Dani Olmo, dan Casado juga mendapat porsi waktu cukup besar. Ini mengindikasikan kepercayaan pelatih terhadap mereka untuk berperan lebih besar musim ini. Sementara itu, Pena yang sama sekali tak tampil menjadi satu-satunya pemain fit yang tidak diberi menit bermain, mempertegas kemungkinan hengkangnya dari klub.
Evaluasi Taktik dan Mentalitas Tim
Secara taktik, Barcelona memperlihatkan fleksibilitas yang lebih baik. Flick menguji beberapa formasi, mengombinasikan pemain muda dengan senior, dan menekankan pola menyerang dari sisi sayap. Efektivitas transisi juga meningkat dibanding musim lalu.
Dari sisi mentalitas, pemain-pemain muda tampil dengan semangat tinggi. Lamine Yamal dan Gavi menunjukkan kedewasaan melebihi usia mereka. Ini menjadi sinyal bahwa Barcelona tidak hanya punya masa kini yang kuat, tapi juga masa depan yang cerah.
Bekal Menjelang Musim Panjang
Walau hasil pramusim bukan penentu gelar, performa dalam tur Asia ini memberi gambaran jelas soal kesiapan tim. Flick sudah memiliki kerangka dasar tim, dengan keseimbangan antara pemain senior dan muda, serta lini depan yang mampu mencetak gol dari berbagai sumber.
Musim 2025/26 memang masih panjang, tapi dengan pondasi yang mulai terbentuk sejak pramusim, Barcelona menunjukkan tanda-tanda akan lebih kompetitif dan stabil dibanding musim sebelumnya. Tur Asia ini bukan sekadar latihan, melainkan langkah awal menuju sesuatu yang lebih besar.