Saturday, July 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Eropa LainnyaTerobosan Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Banjir Pujian, Pierluigi Collina: Melebihi...

Terobosan Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Banjir Pujian, Pierluigi Collina: Melebihi Harapan!

Inovasi wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi sorotan utama setelah FIFA sukses mengimplementasikan berbagai teknologi baru yang membawa dampak positif. Dari penggunaan ref cam hingga aturan baru bagi penjaga gawang, terobosan ini mendapat pujian luas, bahkan disebut oleh Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, sebagai langkah yang jauh melampaui ekspektasi.

Turnamen bergengsi ini tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bagi 32 klub terbaik dunia, tetapi juga menjadi panggung percobaan bagi sejumlah pembaruan sistem kepemimpinan pertandingan. Penggunaan kamera tubuh (ref cam) pada wasit, penerapan aturan delapan detik untuk kiper, serta versi terbaru dari teknologi offside semi-otomatis menjadi sorotan utama sepanjang turnamen berlangsung.

- Advertisement -
asia9QQ

Melalui evaluasi dari FIFA dan respon dari publik, semua teknologi tersebut dinilai berhasil mendukung transparansi serta kualitas keputusan wasit. Salah satu tokoh utama dalam implementasi inovasi ini adalah Collina, yang tak segan menyebut hasil percobaan sebagai pencapaian luar biasa yang berdampak langsung terhadap mutu pertandingan dan pendidikan wasit secara global.

Kamera Tubuh Bukan Sekadar Hiburan

Salah satu inovasi paling mencolok dalam Piala Dunia Antarklub 2025 adalah penggunaan ref cam, kamera yang dipasang langsung di tubuh wasit utama. Awalnya, FIFA memproyeksikan teknologi ini untuk memberikan pengalaman visual yang imersif bagi penonton. Namun, hasilnya ternyata jauh lebih bermanfaat dari yang dibayangkan.

Collina menjelaskan bahwa ref cam bukan hanya hiburan. “Kami bisa melihat secara langsung apa yang dilihat wasit di lapangan. Ini membantu kami memahami mengapa mereka bisa melewatkan suatu insiden,” ungkapnya.

Salah satu contoh nyata adalah pertandingan antara Atletico Madrid melawan Paris Saint-Germain di fase grup. Dalam laga tersebut, terjadi insiden handball yang awalnya tak terlihat oleh wasit karena posisinya terhalang. Berkat tayangan ref cam, terlihat bahwa sudut pandang wasit memang tidak memungkinkan untuk melihat kejadian tersebut, dan akhirnya VAR turun tangan memberikan penalti.

Teknologi ini diharapkan akan semakin membantu pembinaan wasit di masa depan. Dengan visualisasi nyata dari perspektif wasit, pelatihan bisa dilakukan secara lebih realistis dan mendekati kondisi lapangan sebenarnya.

Aturan Delapan Detik untuk Kiper Sukses Diterapkan

Selain ref cam, aturan baru bagi kiper juga mendapat sorotan besar. Jika sebelumnya penjaga gawang diperbolehkan memegang bola selama enam detik sebelum harus melepaskannya, kini FIFA memperpanjang waktu menjadi delapan detik, tetapi dengan sanksi lebih tegas. Bila melanggar, tim lawan diberikan hadiah sepak pojok, bukan lagi tendangan bebas tak langsung.

Menurut Collina, aturan ini bertujuan meningkatkan tempo permainan. “Permainan menjadi lebih hidup dan dinamis. Tidak ada lagi momen kiper menahan bola terlalu lama hanya untuk membuang waktu,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa hanya dua pelanggaran terhadap aturan ini selama 63 pertandingan digelar. Hal ini menunjukkan bahwa aturan tersebut efektif dan langsung dipatuhi para penjaga gawang tanpa menimbulkan kontroversi.

Teknologi Offside Semi-Otomatis Semakin Presisi

Tidak hanya soal wasit dan kiper, FIFA juga menguji versi terbaru dari teknologi offside semi-otomatis. Dengan bantuan sistem sensor dan kamera resolusi tinggi, teknologi ini memungkinkan keputusan offside diambil dengan kecepatan dan ketepatan lebih tinggi.

“Penggunaan teknologi ini membuat proses pengambilan keputusan lebih efisien dan minim kesalahan. Tidak ada lagi penundaan lama yang mengganggu jalannya pertandingan,” ujar salah satu ofisial VAR yang terlibat.

Penggunaan teknologi ini mampu mendeteksi posisi pemain dengan ketelitian milimeter, meminimalkan kemungkinan keputusan offside yang kontroversial. Bahkan, sistem tersebut dapat langsung memberi peringatan kepada wasit ketika posisi pemain menyerang berada dalam posisi offside sebelum bola diterima.

Melibatkan 117 Ofisial dari Berbagai Negara

Untuk mengawal seluruh pertandingan, FIFA menurunkan 117 ofisial pertandingan yang terdiri dari 35 wasit utama, 58 asisten wasit, dan 24 ofisial VAR. Mereka berasal dari 41 asosiasi anggota FIFA dan memimpin total 63 pertandingan selama turnamen berlangsung.

Turnamen ini menjadi panggung penting tidak hanya untuk klub-klub elit seperti Paris Saint-Germain, Chelsea, atau Palmeiras. Tetapi juga bagi komunitas perwasitan global. Evaluasi dari seluruh pertandingan ini akan menjadi landasan pengembangan standar wasit FIFA untuk turnamen internasional mendatang.

Piala Dunia Antarklub 2025 juga menandai sejarah sebagai edisi pertama dengan format 32 tim, menyajikan persaingan ketat sejak fase grup hingga babak final. Pertandingan puncak akan mempertemukan PSG melawan Chelsea di New Jersey pada 14 Juli 2025.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments