Kenaikan ranking FIFA Timnas Indonesia mencatatkan sejarah baru sebagai pencapaian terbaik dalam 19 tahun terakhir. Lonjakan peringkat ini menjadi sinyal positif atas perkembangan pesat skuad Garuda di bawah kepemimpinan pelatih dan federasi saat ini.
Dalam pembaruan ranking FIFA yang dirilis pada Kamis, 10 Juli 2025, Timnas Indonesia berhasil naik lima peringkat dari posisi sebelumnya. Kini, anak asuh Patrick Kluivert bertengger di posisi ke-118 dengan torehan 1.154,44 poin. Sebelumnya, Indonesia berada di peringkat 123, dan lonjakan ini diraih berkat hasil pertandingan menghadapi dua tim besar Asia, yaitu China dan Jepang, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di laga pertama, Indonesia berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sayangnya, pada pertandingan kedua melawan Jepang, skuad Merah-Putih takluk dengan skor telak 0-6. Meskipun mengalami kekalahan besar, akumulasi hasil dari dua laga tersebut tetap memberikan tambahan poin sebesar 11,63, cukup untuk membuat Indonesia melompati beberapa negara sekaligus, termasuk Korea Utara.
Posisi Terbaik Sejak Tahun 2006
Peringkat ke-118 ini bukan hanya sekadar statistik. Ini adalah posisi terbaik Timnas Indonesia sejak tahun 2006. Saat itu, pada periode Januari hingga Mei, Indonesia pernah menempati posisi ke-110 FIFA. Namun, peringkat tersebut kemudian merosot tajam hingga berada di posisi ke-146 pada Agustus 2006.
Sejak itu, Timnas Indonesia mengalami fluktuasi cukup signifikan. Beberapa kali sempat mendekati angka 150, dan bahkan pada masa-masa sulit, Timnas Indonesia sempat berada di luar 170 besar. Momen kelam terjadi pada Mei 2015 saat FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Sanksi tersebut mengakibatkan larangan bertanding di level internasional, yang membuat posisi Indonesia anjlok hingga menyentuh titik nadir di peringkat ke-191.
Periode tersebut menjadi masa yang penuh gejolak bagi sepak bola nasional. Ketidakstabilan di tubuh federasi hingga minimnya partisipasi internasional membuat Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara Asia lainnya.
Lonjakan Tajam Sejak 2021
Kebangkitan Timnas Indonesia secara bertahap mulai terlihat sejak tahun 2021. Saat itu, di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI, sejumlah langkah strategis mulai dilakukan untuk memperbaiki peringkat Indonesia. Salah satunya adalah penunjukan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala, serta intensitas pertandingan dalam kalender FIFA Matchday.
Namun, awalnya masih ada hambatan besar: pandemi COVID-19 yang membuat aktivitas sepak bola internasional terhenti. Baru setelah pandemi mereda, Timnas Indonesia mulai aktif mengikuti laga uji coba internasional dan turnamen resmi. Pada September 2021, Indonesia tercatat berada di peringkat ke-175, dan sejak saat itu, grafik performa perlahan menanjak.
Program uji coba dengan negara-negara kuat seperti Uzbekistan, Palestina, dan Turkmenistan menjadi bagian dari strategi PSSI untuk meningkatkan peringkat FIFA. Tren positif ini kemudian diteruskan oleh Ketua Umum PSSI berikutnya, Erick Thohir, sejak tahun 2023. Di bawah arahannya, Timnas Indonesia selalu memaksimalkan kalender FIFA untuk bertanding melawan lawan-lawan berkualitas.
Empat Tahun Fokus Menaikkan Ranking
Jika ditinjau dalam rentang empat tahun terakhir, kemajuan Timnas Indonesia dalam ranking FIFA sangat signifikan. Dari posisi ke-175 pada 2021, kini Indonesia telah naik 57 peringkat ke posisi 118. Ini adalah salah satu peningkatan paling drastis dalam sejarah sepak bola nasional.
Fokus pada peningkatan kualitas pertandingan, pemanggilan pemain keturunan berkualitas Eropa, serta dukungan dari federasi yang stabil menjadi kunci keberhasilan ini. Kemenangan atas tim-tim Asia yang lebih tinggi peringkatnya juga sangat membantu perolehan poin.
Langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi performa di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di babak ini, Indonesia akan menghadapi tantangan besar. Calon lawan seperti Qatar (peringkat 53), Arab Saudi (59), Irak (58), Uni Emirat Arab (65), dan Oman (79) memiliki kualitas skuad dan pengalaman internasional yang jauh lebih tinggi.
Tantangan Berikutnya: Konsistensi dan Kejutan
Meski secara statistik Timnas Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan para calon lawannya, peluang untuk mencetak kejutan tetap ada. Hal ini bisa dilihat dari semangat bertanding, peningkatan kualitas pemain, dan keberhasilan menang atas tim seperti Bahrain dan China dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan format putaran keempat yang hanya mengizinkan juara grup lolos langsung ke Piala Dunia, setiap pertandingan akan bernilai sangat tinggi. Oleh karena itu, selain mempersiapkan fisik dan taktik, Timnas Indonesia juga harus menjaga mentalitas juara dalam setiap laga.
Erick Thohir dan jajaran pelatih juga diharapkan terus menjalin komunikasi erat dengan klub-klub luar negeri demi menjaga ketersediaan para pemain kunci. Stabilitas tim dan pengalaman bermain di level tinggi akan menjadi bekal penting untuk menjaga momentum ini.