Perjalanan karier Diogo Jota dari klub kecil di Portugal hingga menjadi bintang Liverpool menjadi inspirasi banyak pesepak bola muda. Namun kabar duka datang secara mengejutkan. Jota, yang dikenal sebagai penyerang andalan The Reds, dilaporkan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di Spanyol pada Kamis, 3 Juli 2025.
Dalam insiden tersebut, Jota tengah berkendara bersama adiknya, Andre Silva. Keduanya mengalami kecelakaan hebat di wilayah Zamora. Mobil yang mereka kendarai terbakar usai keluar jalur, dan meski tim penyelamat datang dengan cepat, keduanya tidak dapat diselamatkan. Kepergian Jota dalam usia 28 tahun menyisakan duka yang dalam bagi dunia sepak bola, khususnya bagi Liverpool yang selama ini menjadikannya pilar penting lini serang.
Untuk mengenang sang pemain, mari menilik kembali perjalanan panjang Diogo Jota. Ia adalah sosok yang memulai segalanya dari bawah, melewati berbagai klub, dan akhirnya bersinar di panggung terbesar Premier League.
Awal Karier di Gondomar dan Pacos de Ferreira
Diogo Jota lahir di Massarelos, Portugal, dan memulai kariernya bersama klub lokal, Gondomar SC. Bakat alaminya terlihat sejak dini, sehingga tak butuh waktu lama baginya untuk dilirik klub profesional. Pada 2013, Jota direkrut oleh Pacos de Ferreira, klub yang berkompetisi di Liga Primeira Portugal.
Setahun berselang, tepatnya di usia 17 tahun, Jota menjalani debut profesional dalam ajang Taca de Portugal melawan Atletico de Reguengos. Penampilannya saat itu langsung mencuri perhatian. Dengan kecepatan, kelincahan, dan visi bermain yang matang untuk usianya, ia langsung mendapat tempat reguler di tim utama.
Tak hanya itu, musim perdananya ditutup dengan torehan lima gol dari 27 pertandingan—sebuah angka yang cukup mengesankan untuk remaja di level tertinggi Portugal. Dari sinilah, klub-klub Eropa mulai memantau perkembangan Jota.
Dilirik Atletico Madrid, Bersinar di FC Porto dan Wolves
Pada 2016, langkah besar terjadi ketika Atletico Madrid resmi merekrut Jota dengan mahar tujuh juta Euro. Namun, kesempatan bermain di tim utama tak langsung datang. Ia dipinjamkan ke FC Porto untuk mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Di Porto, Jota tampil luar biasa. Ia mencetak delapan gol dalam 27 penampilan dan menunjukkan bahwa ia layak bermain di liga top Eropa. Sayangnya, persaingan di Atletico membuatnya kembali dipinjamkan—kali ini ke Wolverhampton Wanderers di musim 2017/2018.
Keputusan itu menjadi titik balik. Di bawah asuhan Nuno EspÃrito Santo, Jota mencetak 17 gol dalam satu musim dan menjadi motor utama kesuksesan Wolves promosi ke Premier League. Kontribusinya membuat Wolves tanpa ragu mempermanenkannya dengan biaya transfer 14 juta Euro.
Konsisten Bersama Wolves, Lalu Meroket di Liverpool
Setelah resmi menjadi pemain Wolves, Jota terus menunjukkan konsistensi. Meski sempat terganggu cedera, ia tetap tampil menawan di dua musim berikutnya. Liverpool, yang saat itu tengah mencari pelapis sekaligus pesaing lini depan untuk trio Mane-Firmino-Salah, langsung meminatinya.
Jurgen Klopp secara pribadi merekomendasikan Jota, dan akhirnya Liverpool memboyongnya pada 2020 dengan harga 44,7 juta Euro. Debut Jota di Anfield terbilang manis. Ia langsung mencetak gol-gol penting dan tampil fleksibel di berbagai posisi penyerang.
Kontribusinya membantu Liverpool meraih Piala FA, Piala Carabao, dan menambah kedalaman skuad di tengah musim yang padat. Jota dikenal sebagai pemain pekerja keras, cerdas dalam mencari ruang, dan mampu mencetak gol dari berbagai situasi.
Karier Internasional Bersama Timnas Portugal
Tak hanya bersinar di level klub, Diogo Jota juga menjadi bagian penting dari Timnas Portugal. Ia memulai debut internasional di level U-19 pada 2014 dan naik perlahan hingga ke tim senior.
Pada 2019, pelatih Fernando Santos memberikan kesempatan debut di timnas senior. Sejak itu, Jota menjadi langganan skuad Portugal di berbagai turnamen besar seperti UEFA Nations League dan Euro.
Total 49 caps dan belasan gol ia torehkan selama berseragam Selecao. Ia juga berperan penting dalam keberhasilan Portugal meraih dua gelar UEFA Nations League dalam lima tahun terakhir. Kecepatannya dan kemampuan membaca permainan menjadi aset berharga bagi tim nasional.
Kehilangan Besar untuk Dunia Sepak Bola
Kepergian Diogo Jota secara mendadak menyisakan luka yang dalam. Sosoknya dikenal bukan hanya karena kemampuan di lapangan, tetapi juga karena etika kerja dan kepribadian yang rendah hati. Ia baru saja menikah dengan kekasih lamanya, Rute Cardoso, pada 22 Juni 2025—kurang dari dua minggu sebelum kecelakaan terjadi.
Liverpool FC menyampaikan duka mendalam melalui pernyataan resmi dan meminta publik untuk menghormati privasi keluarga yang ditinggalkan. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai klub, pemain, hingga federasi sepak bola.