Nama Mathew Baker absen dari daftar peserta pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17 di Bali menjelang Piala Dunia U-17 2025 menjadi sorotan besar di kalangan pencinta sepak bola nasional. Pemain muda yang tampil gemilang dalam ajang Piala Asia U-17 2025 itu secara mengejutkan tidak masuk ke dalam 34 nama yang dipanggil mengikuti Training Camp (TC) yang digelar mulai 7 Juli hingga 10 Agustus 2025. Padahal, kontribusi Mathew sangat krusial dalam perjalanan Garuda Muda menembus babak perempat final turnamen tersebut.
Bersama dengan Zahaby Gholy, Mathew sempat menjadi tulang punggung skuad muda Indonesia. Maka dari itu, ketidakhadiran keduanya dari daftar TC memicu beragam spekulasi. Apalagi, TC ini merupakan bagian penting dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 yang akan berlangsung di Qatar mulai 3 hingga 27 November. Banyak yang mempertanyakan apakah keduanya dicoret atau ada alasan teknis di balik keputusan tersebut.
Pelatih kepala Timnas U-17, Nova Arianto, akhirnya memberikan penjelasan resmi untuk meluruskan kabar tersebut. Menurutnya, absennya Mathew dan Zahaby bukan disebabkan faktor performa, tetapi karena alasan yang berkaitan dengan administrasi dan agenda masing-masing pemain.
Nova Arianto Jelaskan Situasi Mathew Baker
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menegaskan bahwa Mathew Baker sebenarnya masih masuk dalam rencana jangka panjang skuad Garuda Muda. Namun, untuk pemusatan latihan di Bali, Mathew tidak bisa bergabung sejak awal karena komitmennya bersama klub Australia, Melbourne City. Nova menyebut bahwa Mathew akan tetap dipantau dan punya peluang besar untuk ikut serta dalam ajang Piala Dunia mendatang.
“Mathew baru bisa bergabung pada awal Agustus karena ada agenda klubnya di Australia. Karena TC ini sangat penting untuk membangun chemistry tim, kami fokus pada pemain yang bisa hadir sejak awal,” jelas Nova Arianto dalam wawancaranya dengan ANTARA.
Nova juga menambahkan bahwa latihan intensif yang dilakukan selama lebih dari sebulan ini membutuhkan kehadiran pemain secara penuh untuk memaksimalkan persiapan. Dengan demikian, Mathew belum dipanggil ke TC saat ini, tapi peluangnya belum tertutup.
“Kami tetap pantau dia. Kalau nanti sudah bergabung dan performanya bagus, tentu dia masih punya kesempatan,” tambah Nova.
Zahaby Gholy Fokus pada Ajang Piala Presiden
Sementara itu, pemain muda Persija Jakarta, Zahaby Gholy, juga tidak bergabung dengan TC Timnas U-17 karena tengah dipersiapkan untuk berlaga di Piala Presiden 2025. Dalam turnamen pramusim bergengsi tersebut, Gholy menjadi bagian dari skuad Liga Indonesia All Star yang dilatih oleh pelatih senior Rahmad Darmawan.
Nova Arianto menyebut bahwa pihaknya sudah berdiskusi dengan manajemen klub terkait penempatan Gholy di ajang ini, sebagai bagian dari pengembangan kariernya di level senior. Gholy akan tampil bersama pemain-pemain berpengalaman seperti Witan Sulaeman, Eksel Runtukahu, hingga Hansamu Yama.
“Gholy akan lebih dulu fokus untuk tampil di Piala Presiden bersama tim All Star,” ujar Nova.
Pertandingan pertama tim Liga Indonesia All Star akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 6 Juli malam melawan klub Inggris Oxford United. Klub ini diperkuat oleh pemain seperti Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, yang juga eks pemain Timnas Indonesia U-23.
Skuad Timnas U-17 di TC Bali: Dominasi Wajah Baru dan Diaspora
Dari total 34 pemain yang dipanggil ke TC Bali, sebanyak 17 di antaranya merupakan nama-nama baru. Sisanya adalah pemain yang sudah tampil di Piala Asia U-17 2025. Menariknya, terdapat sembilan pemain diaspora yang masuk dalam daftar kali ini. Masuknya nama-nama dari luar negeri menunjukkan komitmen PSSI dan pelatih untuk meramu kekuatan Timnas secara inklusif dan kompetitif.
Nama-nama seperti Feike Muller (Willem II Tilburg, Belanda), Lionel De Troy (Palermo, Italia), Eizar Jacob (Sydney FC, Australia). Serta Nicholas (Rosenborg BK, Norwegia) menjadi sorotan publik. Kehadiran mereka menjadi tambahan kekuatan baru untuk Garuda Muda jelang tampil di panggung dunia.
Dengan skuat campuran pemain lokal dan diaspora, Timnas U-17 kini bersiap menghadapi lawan-lawan berat di Grup H. Indonesia berada satu grup dengan Brasil yang telah empat kali menjadi juara dunia. Honduras yang punya tradisi kuat di CONCACAF, dan Zambia sebagai debutan yang tidak bisa dianggap remeh.