Saturday, June 7, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaKokohnya Trio Hubner, Idzes, Ridho: Pilar Pertahanan Utama Timnas Indonesia

Kokohnya Trio Hubner, Idzes, Ridho: Pilar Pertahanan Utama Timnas Indonesia

Trio bek Timnas Indonesia, Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho, tetap menjadi andalan utama dalam era Patrick Kluivert, melanjutkan warisan Shin Tae-yong. Kombinasi tangguh ini telah menjadi simbol kestabilan lini belakang skuad Garuda, terutama sejak kemunculan mereka pertama kali dalam laga resmi kontra Vietnam pada Maret 2024.

Ketiganya pertama kali turun bersama dalam formasi tiga bek saat Indonesia menjamu Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hasilnya langsung memuaskan. Timnas menang 1-0 tanpa kebobolan, dengan pertahanan tampil sangat disiplin dan terorganisasi.

- Advertisement -
asia9QQ

Lima hari berselang, skenario yang sama terjadi saat Indonesia bertandang ke Hanoi. Dengan formasi serupa, Garuda kembali menumbangkan Vietnam dengan skor identik, 1-0. Sejak saat itu, Justin, Jay, dan Rizky menjadi trio utama yang membentuk benteng kokoh di jantung pertahanan Indonesia.

Meski terjadi pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, posisi mereka tetap tak tergantikan. Bahkan, saat eksperimen tak berjalan baik, Kluivert kembali mengandalkan Trio JJR, membuktikan pentingnya peran mereka dalam strategi bertahan Indonesia.


Awal Terbentuknya Trio JJR dan Bukti Konsistensi

Kolaborasi Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho yang disebut sebagai Trio JJR menjadi tulang punggung pertahanan Indonesia sejak awal 2024. Mereka bukan hanya hadir sebagai pemain belakang, tetapi juga pemimpin di lini pertahanan.

Dalam laga-laga krusial seperti menghadapi Filipina, Arab Saudi, dan Bahrain, ketiganya menunjukkan kemampuan membaca permainan, menutup celah, serta menjaga kedisiplinan dalam transisi bertahan. Tak heran jika Indonesia mencatatkan beberapa clean sheet penting berkat solidnya lini belakang.

Kemenangan 1-0 atas Bahrain dan Arab Saudi semakin memperkuat keyakinan bahwa JJR bukan sekadar eksperimen, tetapi telah menjadi solusi permanen untuk pertahanan Indonesia.


Kluivert Mencoba Bereksperimen, Hasilnya Mengecewakan

Ketika Patrick Kluivert mengambil alih kursi pelatih kepala, ia mencoba menyegarkan komposisi bek tengah. Dalam debutnya menghadapi Australia, Kluivert mengganti formasi dengan memasukkan Calvin Verdonk dan Mees Hilgers, mendampingi Jay Idzes.

Eksperimen tersebut berujung pada kekalahan menyakitkan 1-5. Garuda kesulitan mengimbangi permainan cepat Australia, dan pertahanan terlihat goyah tanpa kolaborasi JJR. Ini menjadi pelajaran penting bahwa struktur bertahan tidak bisa diubah sembarangan, terutama ketika telah terbukti efektif.

Kluivert tidak membutuhkan waktu lama untuk menyadari bahwa Trio JJR adalah fondasi utama yang tak bisa diabaikan. Ia segera mengembalikan formasi ideal itu dalam laga selanjutnya.


Kembalinya Trio JJR: Bukti Keputusan yang Tepat

Saat Indonesia menghadapi Bahrain setelah kekalahan dari Australia, Patrick Kluivert kembali menurunkan Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho sebagai starter. Hasilnya langsung terasa: Indonesia menang 1-0 dan pertahanan tampil sangat solid.

Kembalinya formasi ini seolah mengembalikan keseimbangan tim. Hubner memainkan peran sebagai pemimpin yang mengatur garis pertahanan. Idzes dengan kecerdasannya membaca arah serangan lawan, dan Ridho tak segan melakukan tekel bersih di momen krusial.

Trio ini menjadi jantung dari formasi 3-4-3 atau 3-5-2 yang sering digunakan oleh tim pelatih. Kehadiran mereka membuat Indonesia bisa tampil lebih percaya diri, baik saat bertahan maupun membangun serangan dari belakang.


Performa Konsisten: Clean Sheet Lawan China

Penampilan terbaru Trio JJR saat menghadapi China pada 5 Juni 2025 kembali membuktikan kualitas mereka. Dalam laga penting Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno, mereka menjaga gawang Indonesia tetap aman dan membawa tim meraih kemenangan 1-0.

Kekompakan antara ketiganya tidak hanya terlihat dalam duel udara dan tekel. Mereka juga piawai dalam membangun serangan dari belakang dan menjaga tempo permainan. Konsistensi ini membuat lawan kesulitan mencari celah.

Dengan performa seperti itu, sangat sulit membayangkan lini belakang Timnas tanpa kehadiran salah satu dari mereka. Trio ini bukan hanya pilihan teknis, tapi juga simbol kestabilan dan keberlanjutan filosofi permainan yang dirintis sejak era Shin Tae-yong.


Warisan Shin Tae-yong yang Tetap Relevan

Patrick Kluivert memang membawa pendekatan baru untuk Timnas Indonesia, tetapi ia juga menunjukkan respek terhadap fondasi yang telah dibangun oleh pelatih sebelumnya. Salah satunya adalah mempertahankan Trio JJR sebagai poros pertahanan.

Kehadiran mereka adalah bentuk kesinambungan visi jangka panjang yang telah dirintis sejak awal era modernisasi Timnas. Shin Tae-yong tak hanya menyiapkan regenerasi pemain, tapi juga struktur permainan yang kini mulai matang.

Di tangan Kluivert, formula ini bukan hanya dilanjutkan, tetapi dikembangkan lebih jauh agar bisa bersaing di level lebih tinggi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments