Sunday, May 25, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaSemen Padang Bungkam Arema FC di Stadion Kanjuruhan: Pekan Terakhir Membuat Asa!

Semen Padang Bungkam Arema FC di Stadion Kanjuruhan: Pekan Terakhir Membuat Asa!

Semen Padang mencatatkan kemenangan gemilang pada pekan terakhir kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Malang, tim berjuluk Laskar Kabau Sirah sukses membungkam tuan rumah Arema FC dengan skor meyakinkan 2-0. Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (24/5) sore ini menjadi laga penentuan bagi Semen Padang dalam perjuangannya menghindari degradasi ke Liga 2 musim depan.

Kemenangan ini menjadi sangat berarti. Dengan tambahan tiga poin penuh, Semen Padang berhasil mengamankan posisinya di peringkat ke-13 klasemen akhir dengan total perolehan 36 poin. Mereka selamat dari ancaman degradasi setelah sebelumnya berada di zona merah bersama Barito Putera, PSS Sleman, dan PSIS Semarang.

- Advertisement -
asia9QQ

Gol Krusial: Filipe Chaby dan Muhammad Ridwan Jadi Penyelamat

Gol pertama Semen Padang baru tercipta pada menit ke-72 melalui aksi cemerlang Filipe Chaby. Tendangan terukurnya tidak mampu dihalau oleh penjaga gawang Arema FC. Gol ini menjadi titik balik yang sangat krusial bagi tim tamu.

Sebelum gol tersebut, Semen Padang berada dalam posisi genting. Jika laga berakhir imbang tanpa gol, mereka hanya mengoleksi 34 poin. Angka tersebut belum cukup untuk mengangkat mereka keluar dari zona degradasi. Dengan kondisi ini, tekanan besar menghantui skuad asuhan pelatih kepala dalam sisa waktu pertandingan.

Namun, momen dramatis terjadi di menit tambahan. Muhammad Ridwan memastikan kemenangan Semen Padang dengan mencetak gol kedua di menit ke-90+4. Gol ini tidak hanya mengamankan tiga poin, tetapi juga menutup pertandingan dengan cara yang sangat meyakinkan. Skor akhir 2-0 pun tak terbantahkan.

Perubahan Drastis di Klasemen Bawah

Dengan hasil kemenangan atas Arema FC, Semen Padang mengalami lonjakan signifikan di papan klasemen. Mereka naik ke peringkat ke-13, melewati Madura United dan Persis Solo. Posisi tersebut membuat mereka berada di atas zona degradasi dan dipastikan tetap bermain di BRI Liga 1 musim depan.

Sebaliknya, Barito Putera, PSS Sleman, dan PSIS Semarang menjadi tiga tim yang terpaksa turun kasta ke Liga 2. PSIS Semarang secara matematis telah lebih dulu dipastikan terdegradasi. Sementara Barito Putera dan PSS Sleman gagal mengamankan kemenangan pada pertandingan terakhir mereka, yang membuat poin mereka tidak cukup untuk bertahan.

Arema FC Gagal Bangkit di Laga Kandang

Bagi Arema FC, kekalahan ini menjadi pukulan telak. Setelah sebelumnya dipermalukan oleh Persik Kediri dengan skor 3-0, mereka kembali menelan kekalahan di depan publik sendiri. Kekalahan dari Semen Padang menjadi bukti bahwa skuad Singo Edan belum mampu memperbaiki performa, terutama dalam laga kandang yang seharusnya menjadi keunggulan.

Meski begitu, Arema FC tetap aman dari degradasi. Dedik Setiawan dan rekan-rekannya berhasil bertahan di Liga 1 berkat poin yang sudah cukup di pekan-pekan sebelumnya. Namun, catatan negatif di akhir musim ini tentu menjadi evaluasi besar bagi manajemen dan pelatih mereka untuk persiapan musim depan.

Statistik Klasemen Akhir: Tiga Tim Terdegradasi

Berikut adalah ringkasan dari klasemen bawah BRI Liga 1 musim 2024/2025 setelah seluruh pertandingan selesai dimainkan:

Pos Tim Main Poin Menang Seri Kalah Gol Selisih
15 Semen Padang 33 36 8 9 16 36 -24
16 PSS Sleman 33 31 10 4 19 40 -10
17 Barito Putera 33 31 7 10 16 40 -16
18 PSIS Semarang 33 25 6 7 20 28 -27

Melihat data klasemen akhir di atas, terlihat bahwa pertempuran untuk keluar dari zona degradasi berlangsung sangat ketat hingga pekan terakhir. Selisih poin antara posisi ke-15 dan ke-17 hanya berjarak lima angka. Artinya, satu kemenangan saja bisa mengubah nasib tim dari terdegradasi menjadi bertahan.

Semen Padang, dengan total 36 poin, berhasil menyelamatkan diri berkat kemenangan dramatis atas Arema FC. Meski hanya mencatatkan delapan kemenangan dari 33 pertandingan, tambahan sembilan hasil imbang cukup memberi kontribusi signifikan. Namun, selisih gol mereka yang negatif (-24) menjadi catatan penting. Ini menunjukkan bahwa lini pertahanan masih menjadi area yang perlu dibenahi.

PSS Sleman dan Barito Putera, meski sama-sama mengoleksi 31 poin, harus rela turun kasta karena kalah secara keseluruhan dari segi performa konsisten sepanjang musim. PSS sebenarnya mencatat kemenangan lebih banyak (10 kali), namun jumlah kekalahan yang tinggi (19 kali) menjadi penyebab utama terpuruknya posisi mereka. Sementara Barito Putera, meski lebih sedikit kalah, terlalu banyak membuang poin dari hasil imbang yang tidak cukup untuk menjaga mereka tetap di zona aman.

PSIS Semarang, menjadi tim dengan performa terburuk musim ini. Hanya meraih enam kemenangan dan menelan 20 kekalahan, mereka finis di dasar klasemen dengan hanya 25 poin. Produktivitas gol yang rendah dan selisih gol terburuk (-27) mencerminkan lemahnya performa di semua lini. Tim ini harus membangun ulang strategi jika ingin segera kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional.

Momentum Kebangkitan untuk Semen Padang

Keberhasilan Semen Padang bertahan di BRI Liga 1 tentu membawa semangat baru bagi para pemain dan pendukungnya. Musim ini menjadi pelajaran penting tentang konsistensi, kerja keras, dan mental juara. Terlebih, mereka berhasil bangkit di momen-momen akhir ketika nasib tim masih belum pasti.

Pelatih kepala Semen Padang diperkirakan akan melakukan evaluasi besar untuk menyusun strategi musim depan. Tujuannya jelas: agar tidak lagi berada dalam tekanan degradasi dan bisa bersaing lebih kompetitif di papan tengah hingga atas.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments