Monday, May 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaInsiden Mencekam Usai Laga Arema FC vs Persik: Bus Dilempari, Dua Pelatih...

Insiden Mencekam Usai Laga Arema FC vs Persik: Bus Dilempari, Dua Pelatih Terluka

Kemenangan gemilang Persik Kediri atas Arema FC dengan skor telak 3-0 di pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 justru ternoda oleh insiden yang tidak pantas. Seusai pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Senin (11/5/2025), bus tim Persik mengalami penyerangan oleh oknum suporter. Lemparan batu menghantam kaca bus dan mengakibatkan luka pada dua staf pelatih.

Pelatih kepala Persik, Divaldo Alves, dan asistennya, Antonio Claudio, menjadi korban langsung dari insiden tersebut. Keduanya mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kaca yang pecah akibat lemparan. Kejadian ini terjadi dalam perjalanan tim dari stadion menuju hotel tempat mereka menginap di Kota Malang.

- Advertisement -
asia9QQ

Cedera Ringan, Tidak Perlu Penanganan Medis Serius

Manajer tim Persik, Muhammad Syahid Nur Ichsan, mengonfirmasi bahwa pelatih dan asisten pelatih hanya mengalami luka kecil. Tidak diperlukan penanganan medis lanjutan atau kunjungan ke rumah sakit. Kedua pelatih tetap melanjutkan perjalanan bersama skuad Persik tanpa hambatan berarti.

Coach Divaldo dan Coach Claudio hanya terkena pecahan kaca di kepala. Luka mereka ringan dan bisa langsung ikut pulang. Alhamdulillah, kondisi pemain dan ofisial lainnya aman,” jelas Syahid.

Meskipun luka tersebut tidak serius, insiden ini menyisakan trauma dan kekhawatiran, terlebih karena terjadi di luar kendali panitia pelaksana. Kesehatan dan keselamatan tim tamu menjadi tanggung jawab bersama, dan kejadian ini menunjukkan adanya celah yang harus diperbaiki dalam sistem pengamanan pertandingan.

Penyesalan dari Semua Pihak, Termasuk Aremania

Peristiwa penyerangan terhadap bus tim Persik mendapat perhatian serius dari manajemen kedua klub. Pihak Persik Kediri mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam terhadap kejadian ini. Namun, mereka juga mengapresiasi langkah cepat dari manajemen Arema FC, panitia pelaksana (Panpel), serta perwakilan suporter Aremania yang langsung menemui mereka untuk menyampaikan permintaan maaf.

Menurut Syahid, pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana terbuka dan penuh itikad baik. Semua pihak sepakat bahwa kejadian ini merupakan insiden yang tidak diinginkan dan sangat mencoreng semangat fair play dalam dunia sepak bola nasional.

Kami sudah berbicara langsung dengan manajemen Arema FC, Panpel, dan teman-teman Aremania. Mereka terkejut dan sangat menyayangkan kejadian ini. Kami hargai permintaan maaf mereka,” ujarnya.

Diserahkan ke Kepolisian, Demi Proses Hukum yang Tegas

Sebagai bentuk keseriusan menyikapi insiden tersebut, manajemen Persik dan Arema FC sepakat untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Hal ini dilakukan agar pelaku yang telah mencederai nilai sportivitas bisa segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Syahid menyampaikan bahwa laporan ke pihak kepolisian bukan bertujuan memperkeruh suasana, tetapi lebih kepada upaya mencegah kejadian serupa di kemudian hari. Ia berharap proses hukum ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya suporter, agar lebih bijak dalam mengekspresikan dukungan mereka.

Kami percaya kepolisian akan bertindak adil dan profesional. Ini bukan soal Persik atau Arema, ini soal keselamatan sepak bola Indonesia,” tegasnya.

Kepulangan Tim Persik Dikawal Ketat Hingga Kediri

Untuk memastikan keamanan skuad Persik selama perjalanan pulang ke Kediri, pihak Panpel Arema FC bersama aparat keamanan setempat berinisiatif menyediakan pengawalan khusus. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi dan bentuk tanggung jawab moral terhadap keselamatan para pemain, pelatih, dan ofisial Persik Kediri.

Syahid mengaku sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Panpel Arema FC. Ia menganggap hal tersebut sebagai bentuk nyata dari komitmen memperbaiki situasi dan menjalin hubungan baik antar tim.

Kami tahu teman-teman Arema sudah berusaha maksimal. Tapi musibah ini tetap terjadi. Meski berat, kami dukung niat baik mereka. Semoga semuanya berjalan aman sampai Kediri,” imbuh Syahid.

Ia juga meminta doa dari masyarakat dan pecinta sepak bola Indonesia agar perjalanan tim berlangsung tanpa hambatan. Langkah pengawalan ini menjadi simbol bahwa dalam kompetisi keras sekalipun, nilai-nilai kemanusiaan dan saling menghargai harus tetap dijaga.

Imbauan untuk Suporter: Jaga Sportivitas dan Hormati Lawan

Kejadian ini seharusnya menjadi refleksi bagi semua suporter di Tanah Air. Mendukung tim kesayangan merupakan hak setiap individu, tetapi melakukannya dengan cara yang mengandung unsur kekerasan adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai olahraga. Sepak bola adalah ajang persaingan yang sehat, bukan wadah pelampiasan emosi negatif.

Kejadian di Malang menunjukkan bahwa satu tindakan dari oknum bisa merusak citra ribuan suporter yang sebenarnya sudah mendukung dengan cara positif. Oleh karena itu, penting bagi komunitas suporter untuk saling mengingatkan, menjaga kondusifitas, dan mempererat solidaritas antarkelompok.

Panpel, klub, dan aparat keamanan tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari masyarakat dan suporter sangat diperlukan agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang. Kompetisi akan berjalan lebih sehat bila rasa aman bisa dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam pertandingan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments