Manchester United (MU) terus bergerak dalam upaya memperkuat skuad menghadapi musim 2025/2026, di mana sejumlah nama telah dikaitkan termasuk bintang muda Chelsea, Cole Palmer. Isu ini pertama kali mencuat dari laporan mingguan dan semakin hangat dibahas setelah podcast Sky Sports Back Pages menyinggungnya.
Simak ulasan selengkapnya mengenai isu ini.
Cole Palmer Jadi Target Utama, Tapi Transfer Sulit Terwujud
Cole Palmer tampil luar biasa sejak bergabung dengan Chelsea. Performanya yang konsisten serta kontribusinya dalam menciptakan peluang membuatnya menjadi salah satu talenta paling menjanjikan di Premier League. Manchester United pun dilaporkan tertarik untuk merekrutnya, meskipun peluang tersebut sangat kecil.
Dalam podcast Sky Sports, jurnalis senior Miguel Delaney menyebut bahwa Palmer terbuka terhadap kemungkinan pindah ke Old Trafford. Meski begitu, ia menegaskan bahwa transfer ini hampir mustahil terjadi dalam waktu dekat. Palmer baru saja menandatangani kontrak jangka panjang bersama Chelsea, yang tentu membuat klub enggan melepasnya, terutama ke rival langsung di liga.
MU Siap Serius Jika Ada Celah
Kendati peluangnya kecil, Manchester United tetap memasukkan Palmer ke dalam radar transfer mereka. Delaney menambahkan bahwa MU akan bergerak cepat jika muncul celah dalam negosiasi. Ketertarikan terhadap Palmer juga bukan sekadar wacana karena sang pemain menunjukkan potensi luar biasa.
Palmer tidak hanya kreatif, tapi juga memiliki naluri mencetak gol yang tajam. Ia bisa bermain di berbagai posisi lini serang, mulai dari gelandang serang, winger kanan, hingga penyerang kedua. Fleksibilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh MU yang sedang berupaya merestrukturisasi lini tengah dan lini depan.
Jejak Pemain Chelsea ke MU: Tak Selalu Mulus
Transfer pemain dari Chelsea ke Manchester United bukanlah hal yang lazim. Sepanjang era Premier League, hanya segelintir pemain yang melakukan perpindahan tersebut. Beberapa nama besar memang pernah mencobanya, tetapi hasilnya tidak selalu sesuai harapan.
Juan Mata adalah salah satu contoh. Ia datang ke MU dengan harapan besar setelah tampil impresif di Chelsea. Namun, kariernya di Old Trafford tidak terlalu gemilang. Meskipun memberikan kontribusi penting, Mata tidak mampu membawa MU kembali ke masa kejayaannya.
Kemudian ada Nemanja Matic. Gelandang Serbia itu tampil cukup solid, namun tak sepenuhnya mengubah wajah lini tengah MU. Mason Mount pun belum menunjukkan performa terbaiknya sejak bergabung, bahkan beberapa pihak mulai menyarankan agar ia dijual.
Melihat tren tersebut, mungkin MU perlu berpikir ulang sebelum merekrut pemain dari Chelsea. Meski Palmer adalah bakat luar biasa, sejarah menunjukkan bahwa eks pemain Chelsea kerap kesulitan beradaptasi di Manchester.
Palmer, Kontrak Panjang dan Masa Depan Cerah di Chelsea
Chelsea menaruh harapan besar pada Cole Palmer. Ia dianggap sebagai fondasi proyek jangka panjang klub. Dengan pelatih baru dan strategi pembangunan tim yang lebih solid, Palmer diposisikan sebagai sosok sentral.
Menandatangani kontrak panjang menjadi bukti komitmen Chelsea terhadap sang pemain. Klub asal London itu ingin menjaga talenta mudanya dari incaran klub lain, terutama rival di Premier League. Meski MU menunjukkan minat, Chelsea tampaknya akan mempertahankan Palmer dengan segala cara.
Palmer sendiri sejauh ini tampak bahagia di Chelsea. Ia berkembang pesat dan dipercaya tampil di laga-laga penting. Bergabung dengan MU bisa menjadi godaan, tetapi saat ini belum ada urgensi baginya untuk hengkang.
MU Butuh Kreativitas, Tapi Jalan Terjal untuk Gaet Palmer
Manchester United membutuhkan sosok kreatif yang mampu menghidupkan lini tengah dan memberi servis maksimal untuk lini depan. Cole Palmer masuk dalam kriteria tersebut. Namun, mendatangkannya dari Chelsea tentu bukan perkara mudah.
Saat ini, MU bisa saja mengalihkan fokus ke pemain lain yang lebih mungkin direkrut. Mereka masih memiliki opsi seperti Matheus Cunha dari Wolves atau Liam Delap yang sedang naik daun. Keduanya dinilai lebih realistis secara harga dan kemungkinan negosiasi.
Cole Palmer tetap menjadi mimpi indah bagi para penggemar MU. Namun dalam dunia sepak bola modern, mimpi tak selalu jadi kenyataan, apalagi jika terhalang tembok kokoh bernama kontrak panjang dan loyalitas klub.