Kekalahan telak yang dialami Real Madrid dari Arsenal di leg pertama perempat final Liga Champions 2024/2025 menyisakan luka mendalam. Dalam laga yang digelar di Emirates Stadium, Los Blancos dipermalukan dengan skor mencolok 0-3. Kekalahan ini tidak hanya mengguncang posisi Madrid di kompetisi Eropa, tetapi juga mengguncang psikologis para pemain.
Gol-gol dari Declan Rice (dua gol) dan satu lesakan dari Mikel Merino membuat Real Madrid tertunduk lesu di London. Biasanya, skuad asuhan Carlo Ancelotti dikenal sebagai tim tangguh di pentas Eropa. Namun kali ini, mereka terlihat jauh dari performa terbaiknya. Kekalahan tiga gol tanpa balas di fase krusial menjadi sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan begitu saja.
Empat Pemain Madrid Sampaikan Pesan Kuat di Ruang Ganti
Menurut laporan eksklusif dari program sepak bola ternama El Chiringuito, suasana di ruang ganti Real Madrid pasca-laga berlangsung tegang namun penuh tekad. Empat pemain utama langsung mengambil inisiatif untuk berbicara. Mereka adalah Jude Bellingham, Federico Valverde, Vinicius Junior, dan Kylian Mbappe.
Keempatnya mencoba membangkitkan semangat rekan-rekannya yang tampak terpukul. Seruan motivasi itu menjadi titik awal kebangkitan mental tim. Bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab pribadi, tetapi juga sebagai cermin dari identitas Real Madrid yang tidak mengenal kata menyerah.
Federico Valverde Ingatkan Identitas dan Harga Diri Klub
Federico Valverde menjadi pemain pertama yang membuka suara di ruang ganti. Gelandang asal Uruguay itu mempertanyakan penampilan buruk yang ditunjukkan timnya di atas lapangan. “Apa yang terjadi dengan kita?” ujar Valverde dengan nada kecewa namun penuh dorongan moral.
Ia kemudian menekankan pentingnya kembali ke prinsip dasar klub. “Kita harus tunjukkan siapa kita sebenarnya. Ini Real Madrid — tim dengan sejarah besar dan mental baja,” lanjutnya.
Pernyataan Valverde memicu reaksi positif dari rekan satu tim. Semua sepakat bahwa Real Madrid tidak boleh terpuruk begitu saja. Kehilangan tiga gol di leg pertama memang berat, namun bukan akhir segalanya bagi klub sebesar Madrid.
Jude Bellingham dan Seruan Kebangkitan Penuh Tekad
Setelah Valverde, giliran Jude Bellingham yang memberikan pidato penuh semangat. Pemain muda yang menjadi andalan lini tengah Madrid itu mengingatkan tentang DNA klub yang selalu berorientasi pada kemenangan.
Bellingham menegaskan bahwa Madrid bukanlah tim biasa. “Kita punya sejarah luar biasa di Liga Champions. Lima belas gelar telah kita raih. Sekarang saatnya untuk menambahnya,” ujarnya sambil berdiri di tengah ruangan.
Ucapan tersebut langsung disambut tepuk tangan dari para pemain lain. Spirit dan keyakinan mulai tumbuh di tengah kekalahan menyakitkan. Meskipun tertinggal tiga gol, peluang untuk comeback tetap terbuka, apalagi leg kedua akan digelar di kandang sendiri — Santiago Bernabeu.
Kylian Mbappe Tegas: Madrid Akan Balikkan Keadaan
Kylian Mbappe yang baru bergabung dengan Madrid musim ini juga menunjukkan karisma kepemimpinannya. Setelah laga berakhir, ia terlihat tetap tenang saat meninggalkan stadion. Keyakinannya tidak luntur meski timnya baru saja mengalami kekalahan besar.
Di ruang ganti, Mbappe berbicara dengan singkat namun penuh makna. “Kami akan membalikkan keadaan,” katanya dengan penuh keyakinan. Ucapannya disampaikan dengan bahasa tubuh yang tenang, tanpa emosi berlebih namun sangat meyakinkan.
Bagi Mbappe, kekalahan hanyalah bagian dari proses untuk kembali bangkit. Ia percaya bahwa Real Madrid masih memiliki segalanya untuk menciptakan keajaiban di laga kedua.
Cedera Pemain Jadi Ujian Tambahan Jelang Leg Kedua
Namun di balik semangat bangkit yang mulai menyala, Real Madrid juga dihadapkan pada tantangan lain yang tak kalah berat. Dua pemain utama mereka, Dani Ceballos dan Ferland Mendy, mengalami cedera menjelang leg kedua.
Kedua pemain sempat mengikuti sesi latihan ringan. Akan tetapi, hasil pemeriksaan medis menyatakan bahwa keduanya tidak akan tersedia pada pertandingan di Santiago Bernabeu nanti. Hal ini menambah tekanan bagi Carlo Ancelotti dalam menyusun strategi untuk leg penentuan.
Absennya dua pemain kunci ini tentu akan mempengaruhi kekuatan skuad. Namun, pelatih asal Italia itu tetap optimis bahwa timnya mampu tampil solid dengan kedalaman pemain yang dimiliki. Ancelotti disebut telah menyiapkan beberapa alternatif untuk menutupi lubang di lini tengah dan bek kiri.
Tekad Bangkit Menjadi Nafas Baru Real Madrid
Real Madrid dikenal dengan mentalitas juara yang tak tergoyahkan. Kekalahan di leg pertama memang mengejutkan, namun bukan berarti segalanya telah berakhir. Para pemain kunci telah menyuarakan tekad mereka untuk bangkit. Dengan pengalaman panjang di Liga Champions, Los Blancos punya semua amunisi untuk menciptakan malam penuh magis di Bernabeu.