Jurgen Klopp dikenal sebagai salah satu manajer terbaik di dunia sepak bola yang telah banyak menciptakan pemain bintang, terlebih saat karirnya di Borussia Dortmund dan Liverpool telah dihiasi dengan berbagai gelar bergengsi. Namun, di balik kesuksesannya, ada beberapa keputusan transfer yang disesali Klopp.
Sebagai pelatih, Klopp selalu memiliki pandangan tajam dalam menemukan dan mengembangkan bakat-bakat terbaik. Ia sukses membawa pemain seperti Robert Lewandowski, Mohamed Salah, dan Virgil van Dijk ke level tertinggi. Namun, ada beberapa pemain yang sempat masuk radar Klopp tetapi akhirnya tidak pernah bergabung ke timnya.
Dalam beberapa kesempatan, Klopp mengungkapkan rasa penyesalannya terhadap pemain yang gagal ia rekrut. Berikut adalah tiga bintang sepak bola yang sangat ia sesali tidak pernah menjadi bagian dari timnya.
1. Sadio Mane
Sadio Mane adalah salah satu pemain yang sangat disesali Klopp karena tidak ia datangkan saat masih menangani Borussia Dortmund. Dalam sebuah acara perayaan ulang tahun ke-10 Hout Bay United Football Community (HBUFC) di Cape Town, Klopp secara terbuka mengakui kesalahannya.
“Saya harus meminta maaf kepada para penggemar Dortmund karena saya tidak merekrut Sadio Mane untuk Dortmund,” ujar Klopp. Saat itu, Mane masih bermain di RB Salzburg dan menunjukkan potensi besar sebagai winger cepat dengan insting mencetak gol yang luar biasa.
Klopp sebenarnya memiliki kesempatan untuk merekrut Mane, tetapi ia ragu untuk mengambil keputusan tersebut. Mane akhirnya bergabung dengan Southampton pada 2014 sebelum pindah ke Liverpool pada 2016 dengan biaya sekitar £34 juta. Setelah bermain di bawah asuhan Klopp di Liverpool, Mane berkembang menjadi salah satu penyerang terbaik dunia.
Dalam 269 pertandingan bersama The Reds, Mane mencetak 120 gol dan berperan besar dalam kesuksesan Liverpool meraih gelar Premier League serta Liga Champions. Klopp akhirnya menyadari bahwa keputusannya untuk tidak merekrut Mane lebih awal adalah sebuah kesalahan besar.
2. Son Heung-min
Son Heung-min adalah nama lain yang membuat Klopp menyesal tidak pernah mendatangkannya. Dalam sebuah wawancara dengan media Korea, KBS News, pada November 2021, Klopp mengakui bahwa tidak merekrut Son adalah salah satu kesalahan terbesarnya.
“Kesalahan terbesar dalam hidup saya adalah tidak merekrut Son Heung-min,” kata Klopp. Ia menilai Son sebagai pemain luar biasa yang memiliki kecepatan, kecerdasan, dan kemampuan mencetak gol yang sangat baik.
Saat masih bermain di Hamburg, Son memiliki peluang untuk bergabung dengan Borussia Dortmund. Namun, ia memilih Bayer Leverkusen sebagai langkah berikutnya dalam kariernya. Keputusan itu membuat Klopp kehilangan kesempatan untuk mengembangkan salah satu talenta terbaik dari Asia.
Pada 2015, Son akhirnya berlabuh di Premier League dengan bergabung bersama Tottenham Hotspur. Sejak saat itu, ia berkembang menjadi salah satu pemain terbaik di liga dan kerap menjadi mimpi buruk bagi Liverpool. Salah satu momen yang paling menyakitkan bagi Klopp adalah ketika Son mencetak gol dalam pertandingan melawan Liverpool pada Mei 2022, yang menghambat peluang The Reds untuk menjuarai Premier League musim itu.
3. Kevin De Bruyne
Jurgen Klopp juga pernah hampir mendatangkan Kevin De Bruyne saat masih melatih Borussia Dortmund pada 2013. Saat itu, De Bruyne sedang mengalami masa sulit di Chelsea karena jarang mendapatkan kesempatan bermain.
Klopp sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan De Bruyne dan meyakinkannya bahwa ia akan menjadi bagian penting dari proyek Dortmund. Namun, Chelsea tidak ingin melepas sang pemain karena saat itu mereka gagal mendapatkan Robert Lewandowski, yang juga menjadi incaran mereka.
“Saya memiliki kesepakatan pribadi dengan Klopp,” ujar De Bruyne dalam sebuah wawancara pada 2015. “Dia berkata, ‘Kamu akan menjadi pemain nomor satu di Dortmund’. Tapi Mourinho meyakinkan saya untuk bertahan di Chelsea.”
Sayangnya, janji yang diberikan oleh Jose Mourinho tidak terealisasi. De Bruyne tetap tidak mendapatkan tempat di tim utama Chelsea dan akhirnya pindah ke Wolfsburg pada Januari 2014. Keputusan itu terbukti tepat karena performanya di Bundesliga menarik perhatian Manchester City, yang kemudian merekrutnya pada 2015.
Di bawah asuhan Pep Guardiola, De Bruyne berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Ia menjadi motor permainan Manchester City dan memenangkan banyak gelar, termasuk beberapa trofi Premier League serta Liga Champions.
Klopp pasti menyesal karena kehilangan kesempatan untuk bekerja dengan pemain sekelas De Bruyne. Jika De Bruyne bergabung dengan Dortmund, bukan tidak mungkin Dortmund bisa lebih kompetitif di Bundesliga dan Liga Champions pada era tersebut.