Wednesday, April 2, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsRestoran George’s Dining Room and Bar Milik Legenda MU Ryan Giggs Resmi...

Restoran George’s Dining Room and Bar Milik Legenda MU Ryan Giggs Resmi Bangkrut

Legenda Manchester United (MU), Ryan Giggs, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena prestasinya di lapangan hijau, melainkan karena bisnis restorannya yang mengalami kebangkrutan. Restoran miliknya, George’s Dining Room and Bar, yang berlokasi di Worsley, Greater Manchester, resmi tutup pada Februari 2025.

Keputusan penutupan restoran ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para karyawan yang baru diberi tahu melalui pesan singkat. Restoran yang telah beroperasi sejak 2014 ini menghadapi beban keuangan berat. Perusahaan pengelolanya, RKB Ventures Ltd, akhirnya dilikuidasi pada 7 Maret 2025 setelah tidak mampu lagi menutupi utang yang mencapai miliaran rupiah.

- Advertisement -
asia9QQ

Beban Utang yang Menumpuk

Sejak pertama kali dibuka, George’s Dining Room and Bar sempat menjadi salah satu tempat makan favorit di kawasan tersebut. Giggs mendirikan restoran ini bersama dua rekannya, Kelvin Gregory dan Bernie Taylor, dengan harapan menciptakan pengalaman kuliner berkualitas. Namun, harapan itu harus kandas karena masalah keuangan yang terus memburuk.

Berdasarkan laporan, total utang restoran ini mencapai £563.600 atau sekitar Rp11,3 miliar. Kewajiban tersebut terdiri dari berbagai hutang kepada pemasok, pajak, serta pinjaman bank. Berikut adalah rincian utang yang menumpuk:

  • Utang kepada pemasok: £129.357 (sekitar Rp2,6 miliar)
  • Pajak yang belum dibayar: £75.616 (sekitar Rp1,5 miliar)
  • Pinjaman bank dan hutang lainnya: £44.095 (sekitar Rp887 juta)

Besarnya jumlah kewajiban yang belum terselesaikan ini membuat perusahaan tidak lagi mampu beroperasi. Situasi ini semakin diperparah dengan menurunnya jumlah pelanggan dan meningkatnya biaya operasional.

Penutupan Mendadak dan Kecewa Karyawan

Salah satu aspek yang paling disoroti dalam kasus kebangkrutan ini adalah cara restoran tersebut ditutup. Para karyawan yang bekerja di George’s Dining Room and Bar mengaku terkejut karena mereka tidak diberi peringatan sebelumnya. Sebagian besar dari mereka baru mengetahui kabar tersebut melalui pesan singkat yang dikirimkan mendadak.

Menurut salah satu mantan karyawan, mereka seharusnya tetap bekerja pada hari itu. Namun, tiba-tiba mendapatkan pesan yang menyatakan bahwa restoran telah ditutup secara permanen. “Kami benar-benar terkejut. Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi secepat ini,” ujarnya.

Sementara itu, pelanggan tetap restoran ini juga menyampaikan kekecewaan mereka. Banyak yang merasa kehilangan tempat makan favorit yang selama ini dikenal dengan menu berkualitas dan suasana nyaman.

Dampak Krisis Ekonomi pada Bisnis Kuliner

Kebangkrutan restoran milik Ryan Giggs ini bukanlah kasus yang berdiri sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bisnis kuliner yang menghadapi tantangan berat akibat perubahan ekonomi global. Lonjakan harga bahan baku, biaya operasional yang meningkat, serta kebiasaan konsumsi masyarakat yang berubah setelah pandemi menjadi beberapa faktor utama yang menyebabkan kesulitan finansial bagi banyak restoran.

Di Inggris, sektor perhotelan dan kuliner mengalami dampak signifikan akibat inflasi dan kenaikan harga energi. Banyak restoran dan kafe kecil terpaksa gulung tikar karena tidak mampu menutup biaya operasional yang terus meningkat. Hal ini juga diperparah oleh berkurangnya daya beli masyarakat, yang semakin selektif dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan non-esensial.

Ryan Giggs dan Investasi di Berbagai Sektor

Sebagai mantan pemain sepak bola dengan karier gemilang, Ryan Giggs telah lama dikenal sebagai sosok yang aktif berinvestasi di berbagai sektor bisnis. Selain restoran, ia juga memiliki beberapa investasi di bidang properti, mode, dan perhotelan.

Saat pertama kali membuka George’s Dining Room and Bar, Giggs mendapat dukungan besar dari rekan-rekannya di Manchester United. Beberapa mantan pemain seperti Bryan Robson, Nicky Butt, dan Gary Neville turut hadir dalam acara pembukaan restoran tersebut.

Dalam sebuah wawancara saat peluncuran restoran, Giggs mengungkapkan bahwa bisnis ini adalah impiannya sejak lama. “Kami telah berteman selama lebih dari 30 tahun dan selalu ingin memiliki bisnis bersama. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang unik dan spesial bagi masyarakat Worsley,” ujarnya.

Namun, meskipun mendapat banyak dukungan di awal, bisnis ini akhirnya tidak mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat.

Meskipun restoran ini telah resmi ditutup, Ryan Giggs masih memiliki berbagai investasi di sektor lain. Waktu akan membuktikan apakah ia dapat bangkit dari kegagalan ini dan kembali sukses di dunia bisnis.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments