Wednesday, March 19, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga Inggris4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola: Siapa Berikutnya?

4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola: Siapa Berikutnya?

Pep Guardiola dikenal sebagai salah satu manajer paling sukses dalam sejarah sepak bola. Filosofi permainan berbasis penguasaan bola yang diterapkannya telah mengantarkan Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City meraih banyak trofi domestik maupun internasional. Sejak memulai karier kepelatihannya di level tertinggi, ia telah memenangkan 12 gelar liga dalam 15 musim, menunjukkan dominasinya di kompetisi domestik.

Namun, meskipun mendominasi di sebagian besar musimnya, tidak semua perjalanan Guardiola berjalan mulus. Ada beberapa manajer yang mampu mengungguli tim asuhannya dan finis di atasnya dalam perebutan gelar liga. Menariknya, pada musim ini, nama-nama seperti Arne Slot, Mikel Arteta, dan Nuno Espirito Santo berpeluang menambah daftar pelatih yang berhasil mengalahkan Guardiola.

- Advertisement -
asia9QQ

Lantas, siapa saja manajer yang pernah sukses mengungguli tim asuhan Guardiola dalam perburuan gelar liga? Berikut adalah empat nama yang masuk dalam daftar tersebut.

1. Jose Mourinho – Real Madrid (2011/2012)

Jose Mourinho datang ke Real Madrid pada tahun 2010 dengan satu tujuan utama: menghentikan dominasi Barcelona di bawah asuhan Guardiola. Pada musim pertamanya, ia memang belum mampu membawa Los Blancos juara La Liga, tetapi berhasil mengalahkan Barcelona di final Copa del Rey.

Musim 2011/2012 menjadi momen puncak bagi Mourinho. Ia berhasil membangun tim yang sangat kuat dengan Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak. Real Madrid tampil dominan sepanjang musim dan akhirnya meraih gelar La Liga dengan catatan fenomenal, yaitu mengumpulkan 100 poin dan mencetak 121 gol. Barcelona yang diperkuat Lionel Messi harus puas berada di posisi kedua dengan selisih sembilan poin, meskipun Messi mencetak 50 gol liga.

Persaingan sengit dengan Mourinho pada musim itu rupanya membuat Guardiola kelelahan. Tak lama setelahnya, ia mengumumkan pengunduran diri dari Barcelona dan memilih untuk mengambil masa istirahat selama satu tahun di New York.

2. Antonio Conte – Chelsea (2016/2017)

Guardiola tiba di Premier League pada musim panas 2016 dengan ekspektasi tinggi setelah sukses di Bayern Munich. Manchester City memulai musim dengan impresif, memenangkan enam pertandingan pertama secara beruntun. Namun, mereka kemudian mengalami penurunan performa yang cukup drastis.

Sementara itu, Chelsea di bawah asuhan Antonio Conte menunjukkan kehebatan luar biasa. Setelah awal musim yang kurang stabil, Conte menerapkan formasi 3-4-3 yang langsung mengubah peruntungan timnya. Chelsea mencatatkan rekor 13 kemenangan beruntun dan mengakhiri musim dengan raihan 91 poin, unggul 15 angka dari Manchester City yang hanya mampu finis di posisi ketiga.

Musim debut Guardiola di Inggris menjadi yang paling sulit dalam kariernya. Untuk pertama kalinya, ia mengakhiri musim tanpa trofi, menandakan bahwa adaptasi di Premier League tidak semudah yang dibayangkan.

3. Mauricio Pochettino – Tottenham Hotspur (2016/2017)

Pada musim yang sama ketika Chelsea meraih gelar di bawah Conte, Tottenham Hotspur yang dilatih Mauricio Pochettino juga tampil sangat impresif. Spurs menjadi satu-satunya tim yang mampu menyaingi Chelsea dalam perburuan gelar, dengan barisan pemain muda berbakat seperti Harry Kane, Dele Alli, Son Heung-min, dan Christian Eriksen.

Tottenham berhasil finis sebagai runner-up dengan 86 poin, unggul delapan poin dari Manchester City yang hanya berada di posisi ketiga. Mereka juga menjadi tim yang memberi Guardiola salah satu kekalahan pertamanya di Premier League, dengan kemenangan 2-0 atas City di White Hart Lane.

Dominasi Spurs di atas City musim itu semakin menegaskan bahwa Premier League adalah liga yang sangat kompetitif. Guardiola pun menyadari bahwa ia perlu melakukan perombakan besar dalam skuadnya untuk bisa mendominasi di musim berikutnya.

4. Jurgen Klopp – Liverpool (2019/2020)

Setelah beberapa kali nyaris meraih gelar Premier League, Jurgen Klopp akhirnya membawa Liverpool menjuarai liga pada musim 2019/2020. Keberhasilan ini menjadi pencapaian yang sangat bersejarah, mengingat Liverpool terakhir kali memenangkan liga pada tahun 1990.

Pada musim sebelumnya, Liverpool sempat mengumpulkan 97 poin, tetapi tetap kalah satu angka dari Manchester City yang menjadi juara. Namun, pada musim 2019/2020, Liverpool benar-benar tak terbendung. Mereka memenangkan 26 dari 27 pertandingan pertama, menciptakan rekor luar biasa dalam sejarah Premier League.

Liverpool akhirnya menutup musim dengan 99 poin, unggul 18 angka dari Manchester City yang berada di peringkat kedua. Keunggulan tersebut bahkan membuat mereka bisa mengunci gelar lebih awal. Meskipun City sempat menang 4-0 atas Liverpool setelah gelar dipastikan, dominasi The Reds tetap tidak terbantahkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments