Sejumlah pemain Timnas Indonesia yang berlaga di BRI Liga 1 2024/2025 mengalami penurunan performa yang cukup mencolok. Hal ini menjadi perhatian tersendiri, terutama menjelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jika tidak segera memperbaiki performa mereka, posisi di skuad Garuda bisa terancam.
Beberapa pemain masih mampu mempertahankan performa terbaik mereka. Contohnya adalah Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya yang tampil solid bersama Dewa United. Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri juga tetap menjadi pilihan utama di lini pertahanan Persija Jakarta. Namun, tidak semua pemain Timnas Indonesia memiliki nasib serupa. Beberapa justru mengalami kesulitan untuk menunjukkan performa terbaik mereka di Liga 1 musim ini. Berikut adalah beberapa nama yang mengalami penurunan performa.
Ernando Ari Sutaryadi Kehilangan Konsistensi
Sebagai salah satu penjaga gawang berbakat Indonesia, Ernando Ari mengalami musim yang tidak stabil bersama Persebaya Surabaya. Penampilannya di bawah mistar gawang kerap mendapat sorotan karena inkonsistensi yang ditunjukkannya. Dalam lima pertandingan terakhir, ia hanya mampu mencatatkan satu clean sheet. Sementara itu, gawangnya telah kebobolan enam kali dalam periode yang sama.
Padahal, Ernando sebelumnya menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia. Namun, dengan kehadiran Maarten Paes yang tampil gemilang dan kabar naturalisasi Emil Audero yang semakin dekat, posisinya bisa terancam. Jika tidak segera memperbaiki performanya, Ernando mungkin akan kehilangan tempatnya di bawah mistar gawang skuad Garuda.
Hokky Caraka Sulit Bersaing di PSS Sleman
Hokky Caraka sempat tampil menjanjikan di awal musim bersama PSS Sleman. Sebagai penyerang muda berbakat, ia mampu mencetak tiga gol dan satu assist dalam putaran pertama Liga 1. Namun, setelah kembali dari tugas internasional membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, performanya mulai menurun drastis.
Posisinya di PSS Sleman mulai tergeser, dan ia lebih sering duduk di bangku cadangan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Hokky hanya dimainkan sebagai pemain pengganti di babak kedua. Kesulitan dalam menemukan kembali sentuhan terbaiknya di lini serang membuat kontribusinya bagi tim menurun secara signifikan. Jika terus mengalami kesulitan ini, ia bisa kehilangan kesempatan untuk kembali dipanggil ke Timnas Indonesia.
Witan Sulaeman Kehilangan Tempat di Persija Jakarta
Musim lalu, Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain penting di Persija Jakarta. Namun, di bawah kepemimpinan pelatih Carlos Pena, peran Witan mulai berkurang. Hingga pekan ke-21 BRI Liga 1 2024/2025, ia hanya tampil sebagai starter dalam delapan pertandingan dari total 21 laga yang dimainkan oleh Macan Kemayoran.
Meskipun masih mampu mencatatkan empat assist, kontribusinya tidak sebesar musim sebelumnya. Kurangnya kesempatan bermain secara reguler tentu dapat mempengaruhi peluangnya untuk tetap masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia. Dengan persaingan ketat di posisi winger, Witan harus kembali membuktikan kualitasnya agar tetap menjadi pilihan utama pelatih Timnas.
Malik Risaldi Terhambat oleh Cedera
Malik Risaldi, yang biasanya menjadi andalan Persebaya Surabaya di sektor sayap, mengalami nasib kurang beruntung musim ini. Cedera yang dialaminya membuatnya harus menepi dalam beberapa pertandingan terakhir. Winger lincah ini mengalami fraktur pada jari kakinya, yang memaksanya absen dari skuad utama Bajul Ijo.
Cedera tersebut berdampak besar pada kesempatan bermainnya. Pelatih Paul Munster bahkan tidak memasukkan namanya dalam daftar pemain yang dibawa ke beberapa pertandingan terakhir. Jika Malik tidak segera pulih, peluangnya untuk mendapatkan panggilan Timnas Indonesia dalam laga-laga penting, seperti melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025, akan semakin kecil.
Tantangan bagi Pemain yang Performanya Menurun
Pemain Timnas Indonesia yang mengalami penurunan performa di BRI Liga 1 2024/2025 menghadapi tantangan besar untuk kembali ke performa terbaik mereka. Persaingan di skuad Garuda semakin ketat, terutama dengan munculnya pemain muda berbakat serta kehadiran pemain naturalisasi yang tampil impresif.
Jika mereka tidak segera berbenah, peluang untuk tetap menjadi bagian dari Timnas Indonesia bisa semakin kecil. Pelatih tentu akan lebih memilih pemain yang konsisten dan siap secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, para pemain yang mengalami penurunan harus bekerja lebih keras dalam latihan, memperbaiki kelemahan, serta menunjukkan performa terbaik di setiap pertandingan klub mereka.
Dengan peningkatan kompetisi di Liga 1, hanya pemain yang mampu mempertahankan kualitasnya yang akan mendapatkan kesempatan membela Timnas di level internasional. Ini menjadi ujian penting bagi mereka untuk tetap bersaing di pentas tertinggi.