Monday, January 20, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolHansi Flick Ungkap Alasan Barcelona Gagal Maksimalkan Peluang Lawan Getafe

Hansi Flick Ungkap Alasan Barcelona Gagal Maksimalkan Peluang Lawan Getafe

Barcelona hanya mampu bermain imbang saat bertandang ke markas Getafe pada Minggu (19/1/2025) dini hari WIB. Hasil ini menjadi sorotan karena Blaugrana gagal memanfaatkan peluang emas yang mereka ciptakan sepanjang pertandingan. Pelatih Hansi Flick memberikan penjelasan terkait kekurangan timnya dan menyoroti perlunya peningkatan efektivitas serangan.

Dominasi yang Kurang Efektif

Dalam pertandingan di Stadion Coliseum Alfonso Perez, Barcelona menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 65 persen atas Getafe. Mereka unggul lebih dulu lewat gol Jules Kounde pada menit ke-9. Namun, Getafe mampu menyamakan kedudukan melalui aksi Mauro Arambarri di menit ke-34, yang memanfaatkan bola rebound hasil tembakan voli Coba da Costa.

- Advertisement -
asia9QQ

Hansi Flick menyatakan bahwa meskipun timnya mampu mendominasi permainan, masalah penyelesaian akhir menjadi penghalang utama dalam meraih tiga poin. “Ini tentang kualitas dan kecepatan dalam mengalirkan bola. Kami memiliki peluang besar di babak kedua, tetapi gagal mengonversinya menjadi gol,” ujar Flick dalam konferensi pers usai pertandingan.

Apresiasi Terhadap Pertahanan Getafe

Flick juga memberikan kredit kepada Getafe yang bermain solid di lini belakang. Menurutnya, Getafe mampu bertahan dengan sangat baik, terutama di area penalti. Strategi bertahan Getafe membuat Barcelona kesulitan menciptakan peluang matang, meski menguasai pertandingan hampir sepanjang waktu.

“Mereka bertahan dengan sangat terorganisasi. Ini bukan hanya tentang taktik mereka, tetapi juga determinasi di lini belakang. Kami harus belajar menghadapi situasi seperti ini,” tambah Flick.

Perubahan Strategi di Babak Kedua

Salah satu keputusan penting dalam laga ini adalah pergantian Marc Casado dengan Frenkie de Jong pada awal babak kedua. Flick menjelaskan bahwa pergantian ini dilakukan untuk memberikan dinamika baru di lini tengah. “Casado tidak mengalami cedera. Kami hanya merasa perlu mengubah pola permainan di lini tengah,” jelas Flick.

Masuknya De Jong membawa sedikit perubahan dalam permainan Barcelona. De Jong dikenal dengan gaya bermain vertikal yang membantu tim menciptakan peluang lebih banyak. Namun, efektivitas penyelesaian peluang tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Masalah Utama: Penyelesaian Akhir

Barcelona mencatatkan total 15 tembakan sepanjang laga, namun hanya empat yang mengarah ke gawang. Flick mengakui bahwa statistik ini menunjukkan kelemahan tim dalam memaksimalkan peluang. “Kami menciptakan cukup banyak peluang, tetapi gagal mencetak gol tambahan. Hal ini sangat mengecewakan,” ungkap Flick.

Masalah penyelesaian akhir ini bukanlah hal baru bagi Barcelona. Sejak akhir 2024, mereka kerap kesulitan mencetak gol meski mendominasi pertandingan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Flick, terutama jika mereka ingin bersaing di papan atas La Liga.

Penampilan Individu Pemain Barcelona

Meski hasilnya tidak memuaskan, beberapa pemain Barcelona tampil cukup impresif. Berikut adalah evaluasi singkat penampilan mereka:

  • Inaki Pena (8): Kiper muda ini melakukan beberapa penyelamatan krusial, meski kebobolan dari situasi bola muntah.
  • Jules Kounde (8,5): Selain mencetak gol pembuka, Kounde juga solid dalam bertahan dan sering membantu serangan.
  • Pedri (9): Motor serangan Barcelona ini tampil luar biasa dengan kreativitasnya. Assist yang ia berikan untuk gol Kounde adalah bukti visinya.
  • Lamine Yamal (9): Pemain muda ini terus menunjukkan potensinya dengan dribel dan pergerakan yang sulit dihentikan oleh bek lawan.

Di sisi lain, Robert Lewandowski kurang mendapatkan ruang di kotak penalti karena rapatnya pertahanan Getafe. Penyerang asal Polandia ini hanya mencatatkan satu tembakan ke gawang sepanjang laga.

Tantangan Flick ke Depan

Hasil imbang ini membuat Barcelona tetap berada di posisi ketiga klasemen sementara La Liga dengan 39 poin, terpaut lima poin dari pemuncak klasemen. Flick mengakui bahwa jika timnya ingin menjaga peluang dalam perebutan gelar, mereka harus segera memperbaiki masalah di lini serang.

“Kami memiliki kualitas, tetapi itu harus terlihat dalam hasil akhir. Pertandingan seperti ini harusnya bisa kami menangkan,” tutup Flick.

Jadwal Berikutnya

Barcelona akan kembali berlaga di ajang Liga Champions melawan Benfica pada Rabu (22/1/2025). Flick berharap timnya bisa tampil lebih tajam dalam laga tersebut untuk menjaga asa di kompetisi Eropa. Persiapan mental dan taktik akan menjadi fokus utama sebelum bertandang ke markas Benfica.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments