Manchester United memasuki era baru di bawah kendali Ruben Amorim dengan beberapa pergantian posisi para pemain. Pelatih asal Portugal ini memulai debutnya dengan laga melawan Ipswich Town di pekan ke-12 Premier League, Minggu (24/11/2024) malam WIB. Hasil akhir pertandingan yang berlangsung di Stadion Portman Road adalah skor imbang 1-1. Meski belum meraih kemenangan, laga ini menjadi momen penting untuk melihat awal adaptasi Amorim dengan skuad Setan Merah.
Amorim langsung membawa perubahan signifikan, meninggalkan formasi 4-2-3-1 yang sering digunakan Erik ten Hag. Ia memperkenalkan formasi andalannya, 3-4-2-1, yang membawa tantangan baru bagi pemain MU. Tanpa kehadiran pemain baru di bursa transfer, Amorim mengandalkan materi pemain yang ada dengan melakukan perubahan posisi bagi beberapa pemain kunci. Berikut adalah lima pemain yang posisinya diubah oleh Amorim pada laga debutnya.
1. Amad Diallo: Bertransformasi Menjadi Wingback Kanan
Amad Diallo mendapatkan peran baru yang jauh berbeda dari posisi biasanya. Dari seorang winger yang kerap berada di sepertiga akhir lapangan, ia diposisikan sebagai wingback kanan. Perubahan ini menuntut Amad untuk lebih banyak membantu pertahanan, sesuatu yang belum menjadi kekuatan utamanya.
Meski begitu, Amad menunjukkan potensi besar dalam peran ini. Ia aktif menekan pertahanan Ipswich dan menciptakan peluang dari sisi kanan. Namun, di sisi defensif, Amad masih memerlukan waktu untuk beradaptasi. Dalam konferensi pers, Ruben Amorim memuji perkembangan Amad yang cukup pesat dalam beberapa hari latihan. “Dalam tiga hari, ia sangat berkembang dalam bertahan. Ia fokus dan melakukan pekerjaan yang sangat baik,” ujar Amorim.
Peran baru ini bisa menjadi peluang bagi Amad untuk berkembang menjadi pemain yang lebih serbaguna. Jika ia mampu meningkatkan kemampuannya dalam bertahan, Amad bisa menjadi salah satu elemen kunci dalam formasi 3-4-2-1 Amorim.
2. Alejandro Garnacho: Winger Jadi ‘Double Number 10’
Alejandro Garnacho, yang biasa menjadi andalan MU di posisi winger, harus menjalani peran baru sebagai salah satu dari ‘double number 10’. Dalam formasi ini, Garnacho bermain di belakang Marcus Rashford bersama Bruno Fernandes. Posisi ini mengharuskannya bermain lebih sentral, jauh dari garis tepi lapangan yang biasanya menjadi wilayah eksplorasinya.
Namun, adaptasi Garnacho tampak belum maksimal. Ia terlihat kesulitan menemukan ruang untuk memanfaatkan dribel dan kecepatannya. Di area tengah yang lebih padat, Garnacho tidak memiliki kebebasan yang biasa ia nikmati sebagai winger. Amorim tampaknya perlu memberikan waktu lebih bagi Garnacho untuk memahami dinamika peran barunya.
3. Diogo Dalot: Fleksibilitas di Wingback Kiri
Diogo Dalot kembali menunjukkan fleksibilitasnya di bawah Ruben Amorim. Dalam laga debut ini, Dalot dimainkan sebagai wingback kiri, peran yang cukup berbeda dari posisi bek kanan atau bek kiri yang sering ia tempati pada era Erik ten Hag.
Keputusan ini cukup mengejutkan mengingat Amorim memiliki Luke Shaw yang lebih alami di posisi tersebut. Namun, Dalot tampil cukup solid, berkat pengalamannya di Timnas Portugal yang sering menggunakan sistem serupa. Ia mampu menjaga keseimbangan antara tugas bertahan dan menyerang, meskipun belum sepenuhnya optimal. Jika diberi waktu lebih, Dalot bisa menjadi salah satu pemain kunci dalam formasi baru ini.
4. Marcus Rashford: Kembali ke Penyerang Tengah
Marcus Rashford kembali ke posisi lamanya sebagai penyerang tengah, peran yang jarang ia mainkan dalam beberapa musim terakhir. Rashford lebih sering diandalkan sebagai winger pada era Erik ten Hag, tetapi Ruben Amorim memutuskan untuk menempatkannya di posisi utama lini serang.
Rashford mencetak gol cepat pada menit kedua, tetapi kontribusinya sepanjang laga relatif terbatas. Ia hanya mencatatkan satu tembakan dan minim berperan dalam distribusi bola di sepertiga akhir lapangan. Meskipun begitu, keputusan ini memberikan Rashford kesempatan untuk menghidupkan kembali insting golnya sebagai striker utama.
5. Noussair Mazraoui: Dari Wingback ke Bek Tengah
Keputusan paling mengejutkan dari Ruben Amorim adalah menempatkan Noussair Mazraoui sebagai bek tengah kanan, meskipun ia lebih dikenal sebagai wingback. Perubahan ini tampaknya dirancang untuk menutup ruang yang ditinggalkan Amad Diallo di sisi kanan pertahanan.
Mazraoui tampil cukup baik dalam peran ini, meskipun ia lebih sering bergerak melebar untuk membantu serangan. Kemampuannya yang serbaguna menjadi nilai tambah, mengingat pada era Erik ten Hag, Mazraoui bahkan sempat dimainkan sebagai gelandang kreatif. Dengan pengalaman dan kemampuannya yang fleksibel, Mazraoui bisa menjadi aset penting dalam taktik Amorim.