Pertandingan Inter vs Milan, Nerazzurri Jangan Sampai Kecolongan Lagi – Inter Milan terus diperingatkan Antonio Conte agar selalu waspada saat berduel dengan AC Milan. Di Derby della Madonnina sebelumnya, Nerazzurri kecolongan akibat tidak memanfaatkan peluang dengan baik.
Derby della Madonnina Inter vs Milan akan dipentaskan di perempatfinal Coppa Italia di Giuseppe Meazza, Rabu (27/1/2021) dini hari WIB. Saat berhadapan dengan Milan sebelumnya, Si Ular ditumbangkan 1-2 pada Oktober tahun di laga Serie A.
Zlatan Ibrahimovic saat itu menyumbangkan kemenangan untuk Milan dengan dua golnya. Sementara, Inter hanya bisa mendulang satu gol melalui Romelu Lukaku.
Dalam pertandingan Inter vs Milan itu, Nerazzurri sebenarnya bisa melakukan serangan yang gahar. Mereka mencatatkan 18 tembakan dengan enam mengarah gawang, sedangkan Milan hanya mencatatkan empat on target dari 11 percobaan.
Keduanya memiliki perbedaan pada efektivitas. Si Ular bisa ditumbangkan karena tidak memanfaatkan kesempatan dengan baik.
Manajer Inter, Antonio Conte, menyatakan bahwa kesalahan saat berduel dengan Milan itu sebisa mungkin tidak terjadi lagi nanti. Ia mengarahkan pasukannya untuk tampil lebih fokus dan agresif.
Conte tetap mengandalkan Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez untuk amunisi serangan. Conte yakin mereka bisa menunjukan performa terbaiknya lagi di laga kontra Milan nanti.
“Kami bermain untuk menang di pertandingan Inter vs Milan. Kami sangat mengapresiasi laga ini, “kata Conte kepada RAI dikutip dari Football Italia.
“Kami ditumbangkan di derby terakhir. Di pertandingan nanti, kami harus bermain lebih efektif dan penuh determinasi. Ini tentu saja harus diperhatikan.”
“Lukaku dan Lautaro Martinez sejauh ini masih jadi andalan tim kami. Kadang-kadang mereka memang tampil tidak maksimal, tapi di pertandingan Inter vs Milan nanti semoga saja mereka bisa tampil sesuai ekspektasi,” ungkapnya menambahkan.
Jelang Pertandingan Inter vs Milan, Nerazzurri Diterpa Isu Keuangan
Inter Milan diterpa isu miring terkait keuangannya. Hal tersebut mengacu pada salah satu tunggakan cicilan transfer Achraf Hakimi. Ini disebut-sebut sebagai cara untuk menumbangkan klub.
Sebelum berlaga di pertandingan Inter vs Milan, Nerazzurri sempat mendatangkan Hakimi dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2020 dengan mahar 40 juta euro atau setara dengan Rp 682 miliar. Pembayaran tersebut dibayarkan dengan cara dicicil.
Namun, beredar kabar Inter Milan mandeg bayar cicilan tahap pertama yang jatuh tempo pada Desember 2020. Menurut Corriere dello Sport, Inter meminta tambahan waktu sampai akhir Maret 2021.
Inter juga sempat diterpa isu miring terkait gagalnya pelunasan agen Christian Eriksen. Jumlahnya mencapai 7 juta euro (Rp 119 miliar), namun Inter baru mencicilnya 1 juta euro.
CEO Inter, Giuseppe Marotta, merespon terkait isu miring tersebut. Menurutnya, kabar tersebut dibuat agar klub menjadi goyah.
“Akhir-akhir ini kami sudah mendengar banyak laporan, dan beberapa di antaranya benar, dan sisanya hanya ditujukan untuk menggoyahkan klub saja,” kata Marotta kepada Sky Sport Italia.
“Hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena kami adalah tim yang kuat. Kami punya jaminan dari manajemen dan persatuan di klub ini juga sangat kuat,” sambungnya.
Sebelum berlaga di pertandingan Inter vs Milan, Si Ular masih berdiskusi dengan BC Partners untuk menjual saham dan mencari investasi baru.
“Saya pernah mengatakan sebelumnya bahwa jendela transfer kami sudah tutup. Kami masih mencari jalan keluar karena klub kami sedang mengalami masa sulit,” Moratta menegaskan.
Real Madrid juga angkat bicara terkait tunggakan pembayaran Nerazzurri untuk Hakimi. Pihak Los Blancos menyatakan responnya di situs resmi klub.
“Menjawab berita dari Corriere dello Sport terkait masalah klub kami dan Inter Milan, Real Madrid C. F. ingin menyampaikan bahwa berita tersebut tidak benar,” bunyi pernyataan Madrid.
“Real Madrid sama sekali tidak pernah memohon kepada Inter Milan terkait garansi seperti yang dinyatakan dalam penerbitan tersebut. Perjanjian dengan Inter Milan sendiri sudah ditentukan seperti biasanya dan sama seperti hubungan normal dalam hal kontrak di antara klub-klub sepakbola. Apalagi masalah ini menyangkut nama Inter Milan, yang mana Real Madrid selalu berhubungan baik dengan klub manapun tanpa pandang bulu mengingat mereka adalah tim yang bersejarah dan juga sangat sahabat.”