Pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang, beberapa pemain Timnas Indonesia tidak menunjukkan performa terbaik mereka. Kekalahan telak 0-4 di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11/2024), menjadi catatan buruk bagi skuad Garuda. Di antara pemain yang tampil, terdapat sejumlah nama yang disorot akibat penampilan kurang maksimal, termasuk blunder fatal dari beberapa pemain kunci.
Simak ulasan lengkap tentang lima pemain Timnas Indonesia yang dinilai tampil di bawah ekspektasi saat melawan Jepang.
1. Justin Hubner: Kembali Jadi Pencetak Gol Bunuh Diri
Justin Hubner kembali mengalami nasib kurang beruntung saat menghadapi Jepang. Bek tengah andalan ini mencetak gol bunuh diri, yang menjadi ulangan dari insiden serupa di Piala Asia 2023. Gol tersebut lahir dari upaya Daichi Kamada yang berhasil memaksa Hubner salah mengantisipasi bola.
Secara statistik, Hubner mencatat delapan aksi bertahan, tetapi itu belum cukup untuk menahan serangan gencar dari lini depan Jepang. Ia juga kalah dalam tiga duel penting dan tidak dominan dalam duel udara. Penampilan bek berusia 21 tahun ini dinilai jauh dari harapan, dengan Fotmob memberi rating hanya 4,3.
2. Maarten Paes: Blunder Krusial di Gol Ketiga Jepang
Maarten Paes, yang biasanya menjadi benteng terakhir yang tangguh, melakukan kesalahan fatal saat melawan Jepang. Blundernya terjadi pada gol ketiga yang dicetak Hidemasa Morita. Kesalahan ini berawal dari backpass Justin Hubner yang direspon Paes dengan tendangan ke arah tengah lapangan. Sayangnya, umpan tersebut malah mengarah langsung ke Morita, yang dengan mudah mencetak gol.
Meski begitu, Paes masih mencatat tiga penyelamatan penting, yang sedikit mengurangi jumlah kebobolan. Namun, momen blunder tersebut menjadi sorotan utama dan menunjukkan bahwa performa sang kiper belum stabil dalam laga sebesar ini.
3. Jay Idzes: Gagal Menutup Ruang pada Banyak Gol
Sebagai kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes diharapkan memimpin lini belakang dengan solid. Awalnya, ia tampil cukup baik dengan mengawal Koki Ogawa. Namun, Idzes kemudian gagal menjaga konsistensi, terutama dalam momen-momen krusial.
Gol pertama Jepang berawal dari kelemahan Idzes yang membiarkan Kamada mengirimkan umpan silang bebas. Pada gol kedua, ia tidak mampu menutup ruang tembak Takumi Minamino dengan baik. Gol keempat Jepang pun lahir dari kelengahan Idzes bersama Calvin Verdonk, yang memberi ruang bebas pada Yukinari Sugawara untuk mencetak gol. Rating 4,6 dari Fotmob menunjukkan performanya belum memuaskan.
4. Thom Haye: Kehilangan Sentuhan di Lini Tengah
Thom Haye diharapkan menjadi kreator serangan di lini tengah, terutama lewat umpan-umpan panjangnya. Meski sempat menciptakan peluang bagi Ragnar Oratmangoen, Haye justru kesulitan menunjukkan permainan terbaiknya sepanjang laga. Dari 21 umpan yang dilepasnya, hanya 12 yang tepat sasaran (57%).
Haye juga mencatat delapan umpan jauh, tetapi hanya tiga yang sukses. Selain itu, tiga crossing yang dilakukannya gagal menemui rekan setim. Performanya yang kurang presisi di laga ini menjadi salah satu faktor mengapa lini tengah Indonesia tidak efektif melawan Jepang.
5. Ragnar Oratmangoen: Peluang Emas yang Terbuang
Ragnar Oratmangoen sebenarnya tampil cukup baik dalam membuka ruang dan melakukan penetrasi ke pertahanan Jepang. Namun, satu kelemahan utamanya adalah penyelesaian akhir. Ia memiliki peluang emas dalam situasi satu lawan satu dengan kiper Jepang, tetapi gagal memaksimalkannya.
Pemain 26 tahun ini justru membuat keputusan yang mempersempit ruang tembak, sehingga sepakannya tidak akurat. Jika peluang tersebut berbuah gol, mungkin jalannya pertandingan akan sedikit berbeda. Namun, kegagalannya tersebut menjadi salah satu momen krusial yang memengaruhi hasil akhir.
Kesimpulan: Evaluasi untuk Laga Selanjutnya
Kekalahan 0-4 dari Jepang menjadi pembelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Beberapa pemain kunci seperti Justin Hubner, Maarten Paes, dan Jay Idzes harus segera memperbaiki penampilan mereka agar lebih siap menghadapi laga berikutnya. Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen juga perlu meningkatkan konsistensi serta efektivitas mereka, baik dalam membangun serangan maupun menyelesaikan peluang.
Dengan evaluasi yang tepat dari pelatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit di sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dukungan penuh dari suporter Garuda juga menjadi motivasi penting agar performa tim terus membaik. Semangat Garuda, tetap berjuang!