AC Milan kembali mengalami kekalahan saat bertemu dengan Fiorentina di pekan ke-7 Serie A 2024/2025. Pertandingan yang digelar pada Senin (7/10/2024) dini hari WIB ini berakhir dengan skor 1-2, menambah derita Milan setelah sebelumnya juga mengalami kekalahan. Kekalahan ini sekaligus menunjukkan bahwa Milan masih harus berjuang keras untuk menemukan kestabilan performa.
Hasil Akhir: Fiorentina 2-1 AC Milan
Pada pertandingan yang digelar di Artemio Franchi, Fiorentina memimpin terlebih dahulu pada menit ke-35 lewat gol mantan pemain Milan, Yacine Adli. Meski Milan sempat menyamakan kedudukan melalui gol Christian Pulisic di menit ke-60, Fiorentina berhasil merebut kembali keunggulan berkat gol Albert Gudmundsson di menit ke-73.
Dengan kekalahan ini, AC Milan harus puas berada di peringkat ke-6 klasemen sementara Serie A dengan 11 poin. Sementara itu, Fiorentina yang sukses meraih kemenangan naik ke posisi 11 dengan 10 poin.
Formasi 4-2-4 Milan Belum Optimal
Sejak awal musim, pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, kerap menggunakan formasi 4-2-3-1. Namun, perubahan strategi terjadi ketika Milan menghadapi Inter Milan beberapa pekan lalu. Fonseca mulai menggunakan formasi baru, yaitu 4-2-4, dengan Alvaro Morata ditempatkan lebih maju bersama Tammy Abraham. Eksperimen ini sempat berhasil saat Milan menang 2-1 melawan Inter Milan dan kembali menang 3-0 melawan Lecce.
Namun, ketika menghadapi lawan yang lebih tangguh seperti Bayer Leverkusen di Liga Champions dan Fiorentina di Serie A, formasi 4-2-4 mulai terlihat kekurangannya. Milan kalah 0-1 dari Bayer Leverkusen dan kembali takluk 1-2 dari Fiorentina. Kekalahan ini menunjukkan bahwa perubahan taktik Fonseca masih membutuhkan penyesuaian lebih lanjut, terutama dalam menghadapi tim-tim dengan pertahanan yang rapat dan serangan balik cepat.
Fonseca: “Bukan Kesalahan Taktik”
Setelah kekalahan dari Fiorentina, Paulo Fonseca memberikan klarifikasi bahwa kekalahan ini bukan disebabkan oleh kesalahan taktik. Pelatih asal Portugal tersebut menyebut bahwa kurangnya agresivitas para pemain menjadi penyebab utama Milan kebobolan dua gol dalam laga ini.
“Kami sudah tampil dengan struktur yang baik. Namun, kami gagal dalam hal agresivitas, terutama saat bertahan,” ujar Fonseca dalam konferensi pers usai pertandingan. “Gol pertama terlalu mudah terjadi dari lemparan ke dalam, dan gol kedua berasal dari umpan panjang. Ini bukan masalah taktik, tetapi kurangnya intensitas dalam bertahan dan menyerang,” tambahnya.
Fonseca menekankan bahwa para pemainnya harus bisa lebih disiplin dan tangguh dalam menghadapi situasi kritis, terutama di lini belakang. Fonseca berharap timnya bisa segera memperbaiki performa untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.
Kecerobohan di Lini Pertahanan AC Milan
Salah satu momen krusial yang menjadi sorotan dalam kekalahan Milan adalah gol kedua Fiorentina yang dicetak oleh Albert Gudmundsson. Gol ini berawal dari umpan panjang kiper Fiorentina, David De Gea, yang langsung disambut oleh Moise Kean tanpa adanya tekanan dari bek Milan. Kean berhasil mengontrol bola dengan dadanya, sebelum memberikan assist kepada Gudmundsson yang berhasil mencetak gol.
Kritik langsung tertuju kepada bek Milan, terutama Fikayo Tomori, yang dianggap gagal membaca arah umpan panjang dan memberikan ruang terlalu besar kepada Kean. Tomori tampak lambat dalam memberikan reaksi, sementara tidak ada bek lain yang siap memberikan bantuan.
Meski demikian, Matteo Gabbia, salah satu bek Milan, menegaskan bahwa kesalahan ini bukan sepenuhnya tanggung jawab Tomori. “Ini adalah kesalahan kolektif. Kami semua, termasuk saya, kurang agresif dalam situasi tersebut,” ujar Gabbia. “Seharusnya kami bisa mengantisipasi lebih baik mengingat kemampuan De Gea dalam mengirim bola jarak jauh.”
Kesalahan dalam Membaca Umpan Panjang De Gea
Gol kedua Fiorentina juga menunjukkan betapa Milan kurang siap menghadapi ancaman umpan panjang dari kiper lawan. David De Gea, yang tampil gemilang dalam pertandingan ini, tidak hanya berhasil menggagalkan dua penalti Milan, tetapi juga menjadi kunci terciptanya gol kemenangan Fiorentina. Tendangan gawang panjangnya menuju Moise Kean membuat lini pertahanan Milan terkejut, dan Kean berhasil memaksimalkan situasi tersebut.
Matteo Gabbia mengakui bahwa mereka seharusnya bisa membaca situasi dengan lebih baik. “Kami tahu De Gea memiliki kemampuan untuk mengirim bola sejauh itu, tetapi kami gagal dalam mengantisipasinya. Ini adalah gol yang menyakitkan karena seharusnya bisa kami cegah,” kata Gabbia.