Benfica kembali menunjukkan kelasnya di Liga Champions 2024/2025 dengan kemenangan telak atas Atletico Madrid 4-0 pada matchday kedua. Dalam pertandingan yang digelar di Estadio da Luz, Kamis (3/10/2024), Benfica tampil dominan dan menguasai permainan, menghancurkan tim tamu yang biasanya dikenal dengan pertahanan kuat. Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga bukti bahwa dalam sepak bola, terutama di Liga Champions, apapun bisa terjadi.
Babak Pertama yang Seimbang, Benfica Mulai Menyerang
Pada awal pertandingan, laga terlihat cukup berimbang. Atletico Madrid, yang dikenal dengan pertahanan rapat di bawah asuhan Diego Simeone, mencoba mengontrol tempo permainan. Mereka tampak solid di lini belakang, menghalau berbagai ancaman dari serangan Benfica. Namun, dominasi Benfica mulai terlihat saat Kerem Akturkoglu membuka keunggulan pada menit ke-13.
Gol awal ini menjadi momentum bagi Benfica untuk terus menekan. Meski Atletico sempat mencoba bangkit, mereka kesulitan menemukan celah di lini pertahanan Benfica yang dipimpin oleh Nicolas Otamendi. Kombinasi antara ketenangan di lini belakang dan serangan cepat dari sisi sayap membuat Benfica terus memberikan tekanan ke gawang Atletico.
Namun, hingga babak pertama berakhir, Benfica hanya unggul tipis 1-0. Atletico tampak masih mencoba mencari ritme permainan mereka, namun gagal menciptakan peluang berbahaya. Pada saat itu, pertandingan masih terasa terbuka untuk kedua tim.
Babak Kedua: Benfica Mengamuk, Di Maria Bersinar
Di babak kedua, segalanya berubah drastis. Benfica yang awalnya bermain berhati-hati, mulai bermain lebih agresif dan mengambil kendali penuh atas permainan. Hasilnya, pada menit ke-52, Angel Di Maria berhasil mencetak gol yang menambah keunggulan Benfica menjadi 2-0. Gol ini terasa spesial bagi Di Maria, yang pernah bermain untuk Real Madrid, rival sekota Atletico. Selebrasi Di Maria pun tampak penuh gairah, menunjukkan betapa pentingnya gol tersebut baginya secara pribadi.
Setelah gol kedua, Benfica semakin nyaman dalam penguasaan bola dan terus menekan pertahanan Atletico. Atletico, di sisi lain, tampak kehilangan arah. Mereka gagal menciptakan ancaman berarti ke gawang Benfica sepanjang pertandingan, dengan statistik menunjukkan bahwa mereka bahkan tidak mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran pun.
Di sisi lain, Benfica terus menyerang dan mencetak dua gol tambahan melalui Alexander Bah pada menit ke-75 dan Orkun Kokcu pada menit ke-84. Dengan empat gol yang bersarang di gawang Atletico, Benfica memastikan kemenangan besar di depan pendukung mereka sendiri.
Dominasi Benfica dan Ketidakberdayaan Atletico
Pertandingan ini menunjukkan betapa kuatnya Benfica ketika bermain di kandang. Mereka tampil sebagai tim yang solid, tidak hanya dalam menyerang tetapi juga dalam bertahan. Atletico Madrid, yang biasanya dikenal sebagai tim dengan pertahanan tangguh, justru tidak berkutik menghadapi serangan bertubi-tubi dari Benfica. Bahkan, mereka tercatat tidak mampu menciptakan satu pun tembakan tepat sasaran.
Benfica sebaliknya mampu mengonversi empat dari sepuluh tembakan tepat sasaran mereka menjadi gol. Statistik ini memperlihatkan betapa efektifnya serangan yang dibangun oleh tim asuhan Bruno Lage. Setiap lini dari Benfica, mulai dari lini belakang, tengah, hingga depan, berperan penting dalam memastikan kemenangan ini.
Angel Di Maria, yang menjadi salah satu bintang di laga ini, kembali menunjukkan kelasnya sebagai pemain berpengalaman. Bukan hanya karena golnya, tetapi juga peran vitalnya dalam membangun serangan. Ia menjadi salah satu motor serangan Benfica yang memecah kebuntuan Atletico.
Bruno Lage: Kerja Keras Tim yang Menentukan
Usai pertandingan, pelatih Benfica, Bruno Lage, memberikan apresiasi penuh kepada para pemainnya. Menurut Lage, kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim yang mampu menjalankan strategi dengan sempurna. Setiap pemain, baik yang menjadi starter maupun yang masuk sebagai pengganti, memberikan kontribusi penting dalam pertandingan ini.
“Pujian penuh untuk para pemain. Mereka memahami strategi dan menjalankan rencana permainan dengan sempurna. Setiap pemain tampil maksimal dan memberikan kontribusi penting,” ujar Lage dalam konferensi pers usai pertandingan.
Ia menambahkan bahwa kemenangan ini adalah hasil dari permainan kolektif yang solid. Bukan hanya soal kemampuan individu, tetapi bagaimana seluruh pemain bekerja sama sebagai tim yang kompak. Menurut Lage, itulah kunci sukses Benfica dalam meraih kemenangan besar ini.
Atletico Madrid: Krisis Serangan dan Pertahanan
Kekalahan ini tentunya menjadi pukulan telak bagi Atletico Madrid. Tim yang biasanya dikenal dengan pertahanan rapat dan serangan balik cepat, kali ini tampak tidak berdaya. Tidak ada tembakan tepat sasaran yang berhasil dilepaskan oleh tim asuhan Diego Simeone, menunjukkan betapa efektifnya pertahanan Benfica dalam meredam serangan mereka.
Atletico juga tampak kesulitan di lini depan. Antoine Griezmann, Alvaro Morata, dan pemain-pemain lainnya gagal memberikan ancaman berarti. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi Simeone, yang harus segera mencari solusi untuk memperbaiki kinerja timnya jika ingin lolos dari fase grup Liga Champions.