Respon PSSI Terkait Jatah Vaksin untuk Timnas Indonesia – PSSI bersyukur karena Kemenpora akhirnya memberikan jatah vaksin COVID-19. Meski jumlahnya hanya 178 vaksin, federasi tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Sebelumnya, PSSI sudah melayangkan permohonan vaksin ke Kemenpora untuk Timnas Indonesia semua strata, pemain, pelatih, official pertandingan, panpel, Shopee Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Namun, Kemenpora hanya mengabulkan permohonan vaksin untuk Timnas Indonesia saja.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyatakan alasan tersebut. Menurutnya, pihaknya lebih memprioritaskan cabang olahraga atau atlet yang akan bertanding di kompetisi internasional.
Timnas Indonesia dan Timnas U-23 sendiri masih punya agenda internasional pada 2021. Mereka akan bertanding di tiga laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF. Sedangkan Timnas U-23 akan berlaga di SEA Games 2021.
“Respon PSSI terkait jatah vaksin ini tentu positif. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Kemenpora yang sudah mengabulkan pengajuan kami, khususnya vaksin untuk pemain, pelatih, dan official Timnas Indonesia,” kata Pelaksana Tugas Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada wartawan.
Jatah vaksin tersebut memang dikhususkan untuk cabang olahraga tertentu. Awalnya, Kemenpora hanya memilih 17 cabang olahraga untuk bisa mendapatkan vaksin. Sepakbola atau PSSI sebelumnya tidak diprioritaskan.
PSSI mau tidak mau harus berpikir keras agar mendapatkan jatah vaksin untuk peserta kompetisi. Sementara itu, nasib Shopee Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 akan segera dibahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada, Rabu (20/1/2021).
“Kami akan segera menghubungi Kemenkes terkait jatah vaksin selain timnas,” ucap Yunus Nusi.
Selain Respon PSSI Terkait Jatah Vaksin, PT LIB Beberkan Ini!
Respon PSSI terkait jatah vaksin ini tentu positif karena ada jatah vaksin untuk timnas Indonesia. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri memahami keputusan pemerintah terkait vaksin Shopee Liga 1 dan Liga 2 yang tak diprioritaskan. Pemerintah tidak mendahulukan liga tersebut karena belum ada jadwal kompetisi.
Pengajuan jatah vaksin PSSI tidak semuanya dikabulkan oleh pemerintah. PSSI hanya mendapatkan jatah 178 vaksin yang diperuntukkan bagi Timnas Indonesia semua kelas usia dari U-16 hingga senior.
Meski respon PSSI terkait jatah vaksin bagus, federasi sempat mengajukan permohonan vaksin ini untuk semua pelaku sepakbola. PSSI melayangkan surat permohonan ke Kemenkes dengan tembusan Kemenpora yang isinya pengajuan vaksin untuk Timnas semua strata, pemain, pelatih, official pertandingan, panpel, Shopee Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyatakan bahwa jatah vaksin ini sementara hanya dikhususkan untuk olahraga/atlet yang akan berlaga di ajang internasional saja. Untuk itu, Shopee Liga 1 dan Liga 2 tidak masuk prioritas karena ajang tersebut adalah kompetisi domestik.
PT LIB selaku operator kompetisi tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bagaimanapun juga, mereka masih menaruh harapan agar Kemenpora memberikan jatah vaksin untuk semua peserta kompetisi.
“Respon PSSI terkait jatah vaksin kabarnya sangat baik. Mudah-mudahan saja semua peserta kompetisi bisa dapat jatah juga,” kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita terkait kompetisi tak mendapat prioritas vaksin dari pemerintah.
“Semoga saja kalau izin dari polri sudah keluar, semua laga bisa masuk skala prioritas. Saya akan segera membicarakan hal ini dengan PSSI,” ujarnya menambahkan.
PT LIB sebelumnya akan memesan lima ribu paket vaksin khusus peserta kompetisi. PT LIB juga tidak keberatan untuk mengeluarkan dana jika tidak mendapatkan prioritas vaksin.
Ini dilakukan agar kompetisi bisa berjalan lancar, khususnya Shopee Liga 1. PSSI akan segera menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) pada, Rabu (20/1/2021) untuk menentukan nasib liga tersebut.
“Sebenarnya saya ingin semua peserta kompetisi bisa dapat jatah vaksin. Kalau tidak diprioritaskan pun, kami siap mengeluarkan dana. Respon PSSI terkait jatah vaksin juga positif,” ujar Lukita pada 14 Januari.
Sebelumnya, sepakbola tak masuk daftar prioritas di sektor olahraga. Ada 17 cabang olahraga ditambah NPC (National Paralympic Committee) yang diprioritaskan.
17 cabang olahraga prioritas itu meliputi angkat besi (PABSI), Tenis (PELTI), Catur (PERCASI), Pencak Silat (IPSI), Senam (PERSANI), karate (FORKI), panahan (PERPANI), taekwondo (TI), Renang (PRSI), bulutangkis (PBSI), Voli (PBVSI), Boling (PBI), selancar ombak (PSOI), wushu (PBWI), menembak (PERBAKIN), dayung (PODSI) dan judo (PJSI).