Jose Mourinho dikenal sebagai salah satu manajer sepak bola paling kontroversial dan keras di dunia yang telah memoles banyak sekali pemain bintang. Namun, di balik sikapnya yang keras, ia juga memiliki sisi lembut yang terkadang muncul, terutama dalam hubungannya dengan para pemain. Bintang-bintang dari klub seperti Chelsea, Manchester United, dan Inter Milan telah merasakan kedua sisi dari pelatih asal Portugal ini.
Meski tidak disukai oleh semua orang, Mourinho tetap menjadi salah satu manajer paling sukses di generasinya. Ia tidak pernah goyah oleh kritik atau omongan negatif yang ditujukan padanya, tetap teguh dengan metode yang ia percayai. Namun, tidak semua pemain yang berada di bawah asuhannya mampu berkembang dengan baik. Ada beberapa pemain bintang yang gagal dimaksimalkan potensinya oleh Mourinho.
1. Mohamed Salah
Salah satu kesalahan terbesar dalam karier Mourinho mungkin adalah membiarkan Mohamed Salah pergi dari Chelsea. Pemain sayap asal Mesir ini mengalami masa-masa sulit di bawah asuhan Mourinho dan tidak mampu menunjukkan potensinya. John Obi Mikel, mantan rekan setimnya, mengungkapkan bahwa Mourinho pernah membuat Salah menangis setelah memarahi pemain tersebut di babak pertama pertandingan.
Mourinho tidak melihat potensi besar dalam diri Salah, yang kemudian membuktikan kemampuannya saat bermain di Italia sebelum kembali ke Liga Inggris bersama Liverpool pada tahun 2017. Di bawah asuhan Jurgen Klopp, Salah berkembang menjadi salah satu pemain terbaik dunia, menunjukkan bahwa terkadang kesempatan kedua bisa mengubah segalanya.
2. Paul Pogba
Paul Pogba adalah salah satu pemain yang mengalami hubungan yang kurang harmonis dengan Mourinho selama berada di Manchester United. Hubungan mereka yang penuh dengan konfrontasi memuncak saat Mourinho menyebut Pogba sebagai ‘virus’. Konflik ini semakin memanas ketika Mourinho tidak menyukai keputusan Pogba untuk melakukan rehabilitasi cedera di Miami, yang dianggapnya sebagai tindakan tidak profesional.
Pogba, dalam dokumenter Amazon Prime, mengungkapkan bahwa tindakan Mourinho tersebut membuatnya merasa tidak dihargai sebagai pemain yang berusaha pulih dari cedera. Meski demikian, perselisihan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Mourinho dalam mengelola pemain bintang dengan karakter kuat seperti Pogba.
3. Luke Shaw
Luke Shaw, bek sayap Manchester United, sering menjadi sasaran kritik keras Mourinho di media. Mourinho secara terbuka mengkritik kemampuan sepak bola Shaw, menyebut bahwa ia harus bermain dengan ‘otak’ Mourinho agar bisa maksimal di lapangan.
Komentar-komentar seperti ini menimbulkan perdebatan mengenai pendekatan Mourinho terhadap pengembangan pemain muda. Meski Shaw kemudian mampu berkembang di bawah manajer yang berbeda, masa-masa di bawah Mourinho menjadi salah satu periode yang penuh tekanan bagi pemain ini.
4. Kevin de Bruyne
Kevin de Bruyne kini dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik dunia, tetapi di bawah asuhan Mourinho di Chelsea, ia tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. De Bruyne mengaku bahwa meskipun ia berlatih keras, ia merasa tidak mendapatkan peluang yang layak untuk bermain.
Keputusan Mourinho untuk tidak memaksimalkan potensi De Bruyne di Chelsea menjadi salah satu penyesalan terbesar, mengingat pemain Belgia tersebut kemudian bersinar di Manchester City dan menjadi salah satu pemain kunci dalam dominasi mereka di Liga Inggris.
5. Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko adalah salah satu pemain yang mengalami masa sulit di bawah Mourinho di Chelsea. Meski pernah menjadi pemenang Ballon d’Or, Shevchenko tidak berhasil menyesuaikan diri dengan taktik Mourinho, yang sering memintanya bermain melebar untuk mengakomodasi Didier Drogba.
Kesulitan Shevchenko beradaptasi dengan peran barunya di Chelsea turut berkontribusi pada penurunan performanya dan pada akhirnya, pemecatan pertama Mourinho dari klub tersebut.
6. Alexis Sanchez
Kepindahan Alexis Sanchez dari Arsenal ke Manchester United seharusnya menjadi langkah besar dalam kariernya. Namun, di bawah asuhan Mourinho, Sanchez gagal menunjukkan performa terbaiknya. Kepercayaan diri Sanchez merosot karena seringnya ia keluar-masuk tim, yang akhirnya membuatnya merasa terasingkan dan kehilangan sentuhan terbaiknya.
Sanchez mengungkapkan bahwa kurangnya kepercayaan dari Mourinho dan suasana yang tidak mendukung di tim membuatnya tidak bisa tampil maksimal, menjadikan masa-masa di Old Trafford sebagai salah satu periode terberat dalam kariernya.
7. Dele Alli
Dele Alli adalah pemain yang bersinar di bawah asuhan Mauricio Pochettino. Tetapi tidak mampu menunjukkan performa yang sama ketika Mourinho mengambil alih di Tottenham Hotspur. Kritik Mourinho terhadap Alli, termasuk menyebutnya sebagai pemain yang malas, menjadi viral dan mencerminkan hubungan mereka yang tidak selalu harmonis.
Alli kemudian menjelaskan bahwa kritik tersebut muncul setelah sesi pemulihan, dan bahwa Mourinho sebenarnya meminta maaf setelah melihat dedikasi dan kerja kerasnya. Namun, hubungan yang tidak konsisten ini menunjukkan tantangan Mourinho dalam mendapatkan yang terbaik dari pemain dengan karakter kompleks seperti Alli.
8. Ricardo Quaresma
Ricardo Quaresma adalah salah satu pemain berbakat yang tidak berhasil menunjukkan performa terbaiknya di bawah Mourinho di Inter Milan. Meskipun awalnya didukung penuh oleh Mourinho, Quaresma dengan cepat merasa terpinggirkan dan kehilangan kepercayaan diri.
Dalam wawancara, Quaresma mengungkapkan bahwa masa-masa di Inter menjadi salah satu penyesalan terbesar dalam kariernya. Ia merasa bahwa kebahagiaannya direnggut dan akhirnya tidak lagi menjadi bagian dari rencana Mourinho.