Penyerang muda Timnas Indonesia, Rafael Struick, menunjukkan perkembangan signifikan dalam kariernya dengan melakoni debut sebagai starter untuk ADO Den Haag di Eerste Divisie musim 2024/2025. Kesempatan ini datang saat ADO Den Haag menghadapi VVV Venlo dalam pertandingan yang digelar di Bingoal Stadium pada Sabtu malam (10/8/2024).
Pelatih ADO Den Haag, Darije Kalezic, memberikan kepercayaan kepada Rafael Struick untuk memulai laga sebagai bagian dari skuad inti. Struick, yang baru berusia 21 tahun, memulai pertandingan dengan semangat dan tekad tinggi. Selama babak pertama, ADO Den Haag berhasil unggul lebih dulu berkat gol dari Daryl van Mieghem pada menit ke-38. Namun, keuntungan tersebut tidak bertahan lama karena VVV Venlo berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua melalui gol Konstantino Duomtsios pada menit ke-69.
Rafael Struick mengungkapkan kekecewaannya terkait hasil akhir pertandingan. Dalam wawancara pasca-pertandingan yang dilansir dari kanal YouTube Haaglanden Voetbal, Struick menyatakan, “Menurut saya, ya tentu saja hasil ini cukup mengecewakan. Sebab, sepanjang babak pertama, kami memberikan banyak tekanan kepada tim lawan.” Ia menambahkan, “Suporter yang hadir di stadion juga memberikan dukungan kepada kami secara penuh. Kami sebetulnya mampu menjalankan keinginan pelatih yang ingin kami bermain sebagai sebuah tim.”
Rafael Struick Ungkap Kekecewaan atas Kekalahan Karena Kartu Merah
Rafael Struick, penyerang berusia 21 tahun yang baru saja memulai debutnya sebagai starter untuk ADO Den Haag, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya harus menelan kekalahan dalam pertandingan melawan VVV Venlo. Pertandingan tersebut, yang berlangsung di Bingoal Stadium pada Sabtu malam (10/8/2024). Serta, diwarnai oleh perubahan drastis yang dipicu oleh kartu merah yang diterima oleh rekan setimnya, Steven van der Sloot.
Struick mengakui bahwa timnya sebenarnya bermain dengan baik dan merasa nyaman di lapangan. Namun, situasi berubah secara signifikan ketika van der Sloot menerima kartu kuning kedua. Hal itulah yang mengakibatkan ADO Den Haag bermain dengan sepuluh orang. “Saya sebetulnya tak menyangka, karena saat sudah unggul 1-0 tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Setelah itu, sayangnya kami harus mendapatkan kartu merah,” ujar Struick, yang lahir di Leidschendam, Belanda.
Kartu merah tersebut memberi keuntungan bagi VVV Venlo yang kemudian memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyamakan kedudukan. Struick menambahkan, “Padahal, sebetulnya tim lawan nyaris tidak bisa menciptakan peluang. Namun, satu kesempatan berhasil mereka maksimalkan dan sayangnya itu menjebol gawang kami.” Gol yang dicetak oleh Konstantino Duomtsios pada menit ke-69 akhirnya membuat skor menjadi imbang 1-1, dan hasil tersebut menambah kekecewaan tim dan pendukung ADO Den Haag.
Kalimat Bijak Rafael Struick mengenai Kartu Merah
Rafael Struick, penyerang muda ADO Den Haag, mengungkapkan pandangannya dengan bijak mengenai kartu merah yang diterima rekan setimnya, Steven van der Sloot, selama pertandingan melawan VVV Venlo. Menurut Struick, tidak ada satu pihak pun yang patut disalahkan dalam situasi tersebut.
“Kartu kuning kedua Steven memang sangat disayangkan. Dalam sebuah laga, hal ini bisa terjadi. Ini membuat tim kami sangat kesulitan. Namun, kami adalah sebuah tim. Jadi, kami harus mencari solusinya sebagai satu tim,” ujar Struick dengan penuh kebijaksanaan.
Pernyataan Struick mencerminkan sikap profesional dan semangat kebersamaan yang penting dalam sepak bola. Dia menekankan bahwa, meskipun situasi sulit, tim harus tetap bersatu dan mencari solusi bersama untuk menghadapi tantangan yang ada.
Rafael Struick Ungkap Perasaannya Setelah Ditarik Keluar: Paham Kondisi
Rafael Struick, penyerang Timnas Indonesia yang bermain untuk ADO Den Haag, berbicara mengenai pengalamannya saat ditarik keluar dari pertandingan melawan VVV Venlo pada menit ke-61. Keputusan pelatih untuk menggantinya pada saat timnya dalam kondisi kalah jumlah pemain merupakan momen yang penuh perasaan bagi Struick.
“Saya tidak tahu apakah saya diganti karena situasi tersebut, tetapi tentu saja, saat saya ditarik keluar, itu merupakan momen yang mengecewakan bagi saya. Namun, saya tetap memahaminya,” ujar Struick, yang telah mengumpulkan 12 caps bersama Timnas Indonesia.
Struick mengungkapkan rasa kecewa karena dia ingin tetap berada di lapangan lebih lama untuk berkontribusi maksimal. Meskipun demikian, dia mengerti dan menerima keputusan pelatih, yang mungkin berfokus pada penyesuaian strategi di tengah situasi sulit akibat kekurangan pemain. Pendekatan Struick ini mencerminkan sikap profesional dan kesediaannya untuk mendukung keputusan tim dalam setiap situasi.