AC Milan telah mengumumkan kedatangan striker anyar mereka, Alvaro Morata, sebagai bagian dari persiapan untuk musim 2024/2025. Morata, yang baru saja meraih gelar juara Euro 2024 bersama tim nasional Spanyol, akan memperkuat Rossoneri setelah menandatangani kontrak berdurasi hingga 30 Juni 2028.
Striker berusia 31 tahun ini direkrut dari Atletico Madrid dengan nilai transfer sebesar €13 juta. Kehadiran Morata diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Olivier Giroud, yang menjadi salah satu pemain kunci Milan pada musim-musim sebelumnya. Morata, yang dikenal dengan kemampuannya dalam mencetak gol dan pengalaman bermain di berbagai liga top Eropa, diharapkan menjadi tambahan yang signifikan untuk skuad Milan.
Selama karirnya, Alvaro Morata telah menunjukkan performa yang konsisten di berbagai klub top Eropa. Di Juventus, Morata mencatatkan 35 gol dan 29 assist dalam 130 penampilan di Serie A. Pengalaman dan kontribusinya di lapangan menjadikannya salah satu striker yang diperhitungkan, baik di level klub maupun internasional. Prestasi terbaru Morata, yaitu memenangkan Euro 2024 bersama Spanyol, menambah kredibilitasnya sebagai pemain yang berpengalaman di panggung besar.
Dengan kedatangan Morata, pelatih baru AC Milan, Paulo Fonseca, kini memiliki opsi tambahan di lini depan. Berikut adalah gambaran singkat tentang starting XI ideal Milan dengan Morata sebagai striker utama:
Lini Belakang Milan: Stabilitas dan Potensi Perubahan
AC Milan memiliki tiga pemain yang dipastikan akan menjadi starter di lini belakang musim 2024/2025. Theo Hernandez akan mengisi posisi bek kiri, sedangkan Fikayo Tomori akan menjadi salah satu bek tengah utama. Di bawah mistar gawang, Mike Maignan akan tetap menjadi pilihan utama sebagai kiper.
Dengan asumsi bahwa tidak ada klub yang akan menawarkan €50 juta untuk menarik Tomori, ketiga pemain ini diharapkan dapat memberikan stabilitas. Namun, Milan harus mengatasi beberapa masalah. Strahinja Pavlovic dari RB Salzburg menjadi kandidat potensial untuk menggantikan Malick Thiaw sebagai bek tengah baru. Pavlovic menawarkan kualitas yang diharapkan bisa setara dengan Tomori, namun Milan harus memastikan bahwa pasangan bek tengah yang baru bisa bersaing ketat dengan rival utama, Inter Milan.
Di posisi bek kanan, Davide Calabria menghadapi tantangan karena penurunan performa fisik dan teknisnya. Tiago Santos, yang sebelumnya merupakan andalan Paulo Fonseca di Lille, bisa menjadi solusi untuk posisi ini. Santos menawarkan ketahanan dan kemampuan bertahan yang bisa mengatasi kekurangan Calabria.
Lini Tengah Milan: Kebutuhan Akan Gelandang Berkualitas
Tijjani Reijnders adalah satu-satunya pemain yang dipastikan akan menjadi starter di lini tengah. Namun, posisi pivot di belakangnya masih menjadi misteri, terutama jika Ismael Bennacer pindah ke Saudi Pro League seperti yang dilaporkan.
Youssouf Fofana dari AS Monaco menjadi salah satu kandidat utama untuk mengisi posisi tersebut. Fofana adalah gelandang box-to-box dengan kemampuan bertahan yang solid, dan Milan berharap bisa merekrutnya dengan harga di bawah €20 juta. Di samping Fofana, Milan juga mempertimbangkan Adrien Rabiot, mantan pemain Juventus yang dikenal karena kemampuannya di lini tengah, meskipun gajinya yang tinggi menjadi pertimbangan. Richard Rios, gelandang berusia 24 tahun dari Palmeiras yang tampil impresif bersama Kolombia di Copa America 2024, juga menjadi opsi menarik. Rios menawarkan potensi yang lebih muda dan menjanjikan dibandingkan Rabiot.
Lini Depan Milan: Potensi Serangan yang Menjanjikan
Alvaro Morata akan menjadi andalan utama Milan di lini depan. Morata, yang bergabung dari Atletico Madrid, diharapkan bisa memberikan kontribusi signifikan sebagai ujung tombak serangan. Di samping Morata, Christian Pulisic akan mengisi posisi sayap kanan, sementara Rafael Leao akan mengisi posisi sayap kiri. Kombinasi ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu trio penyerang paling efektif di Serie A musim ini.
Samuel Chukwueze juga menjadi bagian penting dari skema serangan Milan. Chukwueze dapat menjadi cadangan yang dapat diandalkan untuk Pulisic atau Leao. Jika salah satu dari mereka mengalami penurunan performa, Chukwueze bisa menggantikan posisi tersebut atau bahkan bermain bersamaan dengan Pulisic dan Leao dalam formasi yang fleksibel.
Morata dikenal karena konsistensinya dan kemampuannya dalam menciptakan peluang. Meskipun dia mungkin tidak memiliki kekuatan sundulan seperti Olivier Giroud, Morata adalah finisher yang handal dan lebih unggul dalam hal menciptakan peluang. Kemampuan ini akan sangat berguna untuk memaksimalkan potensi penyerang sayap Rossoneri.
Kesimpulan
AC Milan menghadapi tantangan dan peluang di lini belakang, tengah, dan depan mereka untuk musim 2024/2025. Dengan pemain kunci yang stabil dan beberapa opsi transfer yang menarik, Milan berusaha membangun skuad yang kompetitif untuk bersaing di level domestik dan Eropa. Ketelitian dalam memilih pengganti dan mengoptimalkan potensi pemain yang ada akan menjadi kunci sukses mereka musim ini.