Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaRapat Exco Dinilai Terlambat oleh Dirut PSS Sleman

Rapat Exco Dinilai Terlambat oleh Dirut PSS Sleman

Rapat Exco Dinilai Terlambat oleh Dirut PSS Sleman – Rapat Komite Eksetutif (Exco) kabarnya akan segera digelar PSSI pada pertengahan bulan Januari ini. Direktur Utama PT PSS Sleman, Marco Paulo Gracia, menilai hal tersebut sudah terlambat.

“Menurut saya, penyelenggaraan rapat tersebut sudah terlambat karena idealnya rapat tersebut dilangsungkan pada Desember 2020, ketika sudah tahu peluang perizinan dari Polri sangat kecil. Pada saat itu juga, rapat Exco harusnya sudah diselenggarakan, kalau perlu rapat darurat,” keluh Marco dalam melalui keterangan video, Senin (11/1/2021).

- Advertisement -
asia9QQ

Rapat Exco dinilai terlambat oleh bos PSS Sleman. Pasalnya, rapat ini sebenarnya bertujuan untuk membahas nasib kelanjutan Shopee Liga 1 2020. PSSI sendiri masih menunggu laporan dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi untuk kepastian jadwalnya, yang nantinya klub-klub peserta liga pada 22 Januari dipertemukan.

Sebelumnya, PSSI dan PT LIB akan menyelenggarakan lanjutan Shopee Liga 1 pada Februari 2021. Namun, hingga saat ini pihak kepolisian tidak kunjung memberikan sinyal perizinan terkait kelanjutan liga.

Untuk itu, eks CEO Badak Lampung itu berharap PSSI dan PT LIB bisa mengambil keputusan secara bijak. Menurut Marco, di situasi mandegnya kompetisi ini, tidak sedikit klub yang mati-matian untuk tetap bertahan. Ia juga menyatakan bahwa rapat Exco dinilai terlambat.

Saat ini, ada beberapa klub yang membubarkan tim. Salah satunya adalah Persipura Jayapura.

“Semoga saja ada keputusan yang jelas dan tegas, agar kompetisi ini tidak mengambang. Saya pernah bilang, ketidakpastian ini adalah hal yang harus diwaspadai karena lebih bahaya. Kalau mau disetop, setop saja sekalian (Liga 1 2020-2021 dibatalkan). Kalau tidak, kira-kira kapan akan dilanjutkan?” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pemain Super Elang Jawa, Jefri Kurniawan, berpendapat untuk mengakhiri Liga saja. Menurutnya, ini bisa dilakukan demi kebaikan semua pihak yang terlibat.

“Rapat Exco dinilai terlambat, jadi menurut saya fokus saja ke Liga 2021 dengan persiapan yang lebih matang. Ini tidak hanya berlaku bagi pemain, tapi juga untuk kebaikan klub, operator dan kemajuan sepak bola Indonesia itu sendiri. Bahkan ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia juga mengalami penundaan,” kata dia.

Rapat Exco Dinilai Terlambat Terkait Shopee Liga 1, PSS Sleman Latih SSB

Gelandang PSS Sleman, Jefri Kurniawan, memutuskan untuk menjadi pelatih Sekolah Sepakbola di tengah tertundanya kompetisi Liga 1. Dia juga punya saran untuk Shopee Liga 1 setelah rapat Exco dinilai terlambat oleh bosnya.

Shopee Liga 1 2020 masih tidak jelas jadwalnya. Pihak kepolisian juga masih belum memberikan perizinan terkait penyelenggaraan ajang tersebut. Kompetisi Liga 1 ini kemungkinan besar tidak akan diselenggarakan setelah adanya aturan baru dari pemerintah, yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di tengah ketidakpastian ini, pemain harus bisa bertahan. Sedangkan pemain lainnya menganggap kekosongan jadwal ini bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya.

Sebut saja gelandang PSS Sleman, Jefri Kurniawan. Kini ia mengisi kegiatannya dengan menjadi pelatih SSB.

“Saya pernah ikut kursus lisensi kepelatihan beberapa bulan yang lalu. Ini adalah momen yang tepat bagi saya untuk melatih anak-anak di SSB,” kata Jefri kepada wartawan, Jumat (8/1/2020).

Pada November 2020 lalu Jefri dan satu pemain Super Elja lainnya, yaitu I Gede Sukadana, tergabung dalam kursus kepelatihan lisensi C AFC yang digelar oleh PSSI melalui Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) di Bali. Jefri langsung mengaplikasikan ilmunya dengan menjadi pelatih di SSB saat Shopee Liga 1 ditunda dan rapat Exco dinilai terlambat.

Menurut Jefri, ini adalah persiapan yang baik untuk masa depan nanti saat ia tidak lagi terjun sebagai pemain alias pensiun.

“Waktu saya masih banyak untuk melakukan persiapan pensiun nanti. Untuk itu, saya ingin ilmu kepelatihan ini diaplikasikan dari sekarang,” ungkapnya.

Mengenai kompetisi yang tidak kunjung digelar, Jefri memberi saran agar tim dan pihak-pihak terlibat lebih fokus ke Shopee Liga 2021. Apalagi rapat Exco dinilai terlambat.

“Lebih baik Liga 2020 dihentikan saja, dan fokus ke Liga 2021. Ini tentu saja untuk kebaikan bersama, baik itu pemain, klub, operator dan kemajuan sepak bola Indonesia. Bahkan ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia juga ditunda,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments