Madura United menghadapi kepergian besar dengan tidak memperpanjang kontrak dari tiga kiper andalan mereka musim lalu. Lucas Frigeri, Wawan Hendrawan, dan Satria Tama dipastikan tidak akan kembali memperkuat Laskar Sapeh Kerrap pada musim depan.
Annisa Zhafarina, Direktur Utama PT PBMB, mengonfirmasi kepergian ketiga penjaga gawang tersebut dengan mengungkapkan apresiasi atas kontribusi mereka. “Ketiga palang pintu terakhir Laskar Sapeh Kerrap ini juga dipastikan sudah tak akan membela tim ini lagi,” ungkap Annisa.
Frigeri, Hendrawan, dan Tama diakui memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menjaga gawang, masing-masing dengan karakter dan keahlian yang berbeda. Annisa berharap untuk bisa berkolaborasi kembali dengan mereka di masa depan.
Sebelum kepergian ketiga kiper ini, Madura United sebelumnya telah kehilangan Andrian Casvari. Kiper muda yang dipastikan bergabung dengan Arema FC untuk musim 2024/2025. Kehilangan ini menambah tantangan bagi klub dalam membangun kembali skuad untuk menghadapi kompetisi mendatang.
Persik Kediri telah mengumumkan keputusan mereka untuk mempertahankan tujuh pemain asli daerah untuk musim 2024/2025. Ini mengukuhkan komitmen klub untuk mengandalkan talenta lokal dalam skuad mereka.
Macan Putih, julukan Persik Kediri, akan tetap mengandalkan Faris Aditama, Yusuf Meilana, Ady Eko Jayanto. Serta, Bayu Otto, Vava Mario, Muhammad Khanafi, dan Eko Saputro. Keputusan ini tidak hanya didasarkan pada kualitas mereka sebagai pemain. Tetapi juga pada kontribusi mereka yang telah terbukti dalam beberapa musim terakhir.
Salah satu catatan menarik yang menyertai keputusan ini adalah kelanjutan karier beruntun Yusuf Meilana dan Ady Eko Jayanto di Persik Kediri sejak tahun 2017. Kedua pemain ini telah menjadi bagian integral dari tim sejak awal, menunjukkan dedikasi dan konsistensi yang luar biasa.
Faris Aditama, yang akan melanjutkan masa baktinya di klub ini, juga memperpanjang jejak panjangnya sebagai salah satu pemain senior dengan pengalaman yang berharga di Macan Putih. Usianya yang mencapai 36 tahun menambah nilai tambah dalam stabilitas dan pengaruhnya di dalam tim.
Pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, mengungkapkan kegembiraannya atas keputusan ini, mengatakan, “Tentu sangat penting memiliki pemain asli daerah Kediri di dalam tim. Mereka tidak hanya membawa kualitas teknis, tetapi juga semangat yang luar biasa ketika bermain untuk klub mereka sendiri.”
Bukan Sekadar Putra Daerah
Persik Kediri telah mengambil keputusan menarik dengan mempertahankan tujuh pemain asli daerah mereka untuk musim 2024/2025. Sebuah langkah yang menurut pelatih Marcelo Rospide tidak semata-mata didasarkan pada asal mereka sebagai putra daerah. Pelatih asal Brasil ini menegaskan bahwa keputusan tersebut juga didasari oleh kualitas dan dedikasi yang telah ditunjukkan para pemain tersebut.
“Saya pikir mereka juga sudah membuktikan bahwa mereka dipertahankan bukan hanya karena asal daerah mereka,” ungkap Rospide dengan tegas. “Secara kualitas, mereka memang layak bersaing dan siap bekerja keras, baik saat latihan maupun di lapangan pertandingan,” tambahnya.
Keputusan untuk mempertahankan pemain-pemain lokal ini tidak hanya menjadi manifestasi dari identitas klub yang ingin mengandalkan talenta setempat. Tetapi juga sebuah strategi untuk membangun fondasi yang kuat dari dalam klub.
Selain mempertahankan pemain-pemain asli daerah, Persik Kediri juga melakukan perubahan signifikan dengan melepas tiga pemain asing mereka di awal musim kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025. Renan Silva, Anderson do Nascimento, dan Simen Lyngbo, yang kontraknya telah berakhir, tidak akan lagi memperkuat skuad Macan Putih ke depannya.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kontribusi positif yang telah diberikan oleh Renan Silva, Anderson, dan Simen Lyngbo selama musim lalu,” ungkap Rospide dengan penuh apresiasi. “Kami mendoakan yang terbaik bagi mereka di masa depan,” lanjut pelatih berusia 53 tahun tersebut