Pada laga leg pertama babak 16 Besar Liga Champions, Arsenal harus menelan pil pahit dengan kekalahan 1-0 dari tuan rumah FC Porto di Stadion Do Dragao pada Kamis (22/2/2024) dini hari WIB. Meskipun pertandingan berjalan cukup berimbang, Arsenal tidak mampu mencetak gol, dan kebuntuan terpecah pada menit 90+4 melalui tendangan spektakuler Galeno.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyampaikan evaluasi pertandingan, “Pada babak kedua, ada banyak hal yang lebih baik, dan kami menciptakan banyak situasi tanpa benar-benar menciptakan banyak peluang, namun kami akan belajar darinya.” Meskipun ada peningkatan pada babak kedua, kegagalan untuk mengeksekusi peluang menjadi titik lemah yang perlu diperbaiki.
Lini depan Arsenal tampak kurang tajam, gagal mencatatkan shots on target dari tujuh upaya yang dilakukan. Penampilan yang kurang memuaskan dari trio penyerang menjadi fokus analisis untuk mengeksplorasi penyebab kegagalan tersebut. Perlu pertimbangan lebih lanjut untuk mengatasi ketidakmampuan mencetak gol dan meningkatkan efektivitas serangan.
Dengan kalahnya Arsenal di leg pertama ini, pertanyaan pun muncul: Bagaimana rapor pemain Arsenal setelah melawan Porto? Mari kita telusuri performa individu para pemain dalam pertandingan ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas.
Penjaga Gawang dan Belakang: Performa Individu
David Raya (Penilaian: 6)
Raya menampilkan penampilan yang cukup baik, membuat satu penyelamatan yang berarti. Distribusi bola dari kaki Raya juga terbilang bagus. Namun, ia tidak mampu menghentikan tendangan berkelas Galeno pada menit 90+4 yang akhirnya menjadi penentu kemenangan Porto.
Ben White (Penilaian: 5)
Performa White tidak mencapai standar yang diharapkan. Gol dari Galeno berasal dari area yang dijaga oleh White, dan kurangnya pressing dari pemain ini turut berkontribusi pada keberhasilan lawan. Sebuah penampilan di bawah ekspektasi dari bek tengah Arsenal.
William Saliba (Penilaian: 6)
Saliba menampilkan ketahanan yang cukup solid pada babak kedua, tetapi kelengahannya pada proses gol Galeno menjadi sorotan. Meskipun demikian, kontribusinya di lini belakang cukup positif pada periode pertandingan tertentu.
Gabriel Magalhaes (Penilaian: 7)
Magalhaes tampil dengan performa yang baik sepanjang pertandingan. Jika Arsenal pulang dengan satu poin, Magalhaes mungkin layak mendapatkan gelar Man of the Match. Penampilan solidnya memberikan stabilitas di lini belakang Arsenal.
Jakub Kiwior (Penilaian: 5)
Kiwior menjadi titik lemah dalam pertahanan Arsenal, dianggap cukup lemah dan menjadi target para pemain depan Porto. Kontribusinya dalam serangan juga tidak maksimal. Sebuah penampilan yang mungkin menjadi fokus evaluasi untuk pemain ini.
Gelandang: Peran Kunci dalam Pertandingan
Declan Rice (Penilaian: 6)
Rice, meskipun mendapatkan kartu kuning pada menit ke-2, tetap menunjukkan kematangan dalam permainannya. Sebagai pemain yang paling banyak menyentuh bola dan melakukan intersep, Rice memberikan kontribusi yang stabil pada tim. Performa tidak terpengaruh secara signifikan meskipun harus bermain dengan kartu kuning sejak awal.
Martin Odegaard (Penilaian: 6)
Odegaard, dengan kaki kirinya yang menjadi tongkat komando, kembali menjadi motor permainan Arsenal. Meskipun melepas dua tembakan, akurasi tidak begitu terlihat. Sebagai kapten, Odegaard tetap memberikan kontribusi penting, meskipun performanya tidak mencapai puncaknya.
Kai Havertz (Penilaian: 7)
Havertz tampil cukup bagus dengan kontribusi yang signifikan baik dalam fase menyerang maupun bertahan. Dengan satu umpan kunci dan satu tembakan, Havertz memperlihatkan keberagaman dalam permainannya. Penampilan positif Havertz menjadi salah satu sorotan positif dalam pertandingan.
Penyerang: Perjuangan dalam Penetrasi
Bukayo Saka (Penilaian: 5)
Saka menunjukkan usaha kerasnya untuk menembus lini belakang Porto. Meskipun berhasil menciptakan dua umpan kunci, kurangnya dukungan dari pemain lain membuatnya kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Performa yang bekerja keras, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
Leandro Trossard (Penilaian: 5)
Dimainkan sebagai penyerang, Trossard menghadapi kesulitan untuk mendapatkan ruang di area penalti. Pergerakannya terbatas, dan meskipun melepas satu tembakan, Trossard tidak mampu menciptakan peluang yang benar-benar berbahaya. Sebuah penampilan yang mungkin memerlukan kreativitas lebih dalam mencari celah lawan.
Gabriel Martinelli (Penilaian: 5)
Martinelli menonjol dengan aksi individu di sisi kiri, menunjukkan keahlian dribel yang mengagumkan dengan tiga dribel sukses. Namun, kurangnya kemampuan dalam mengkreasi peluang yang berbahaya menjadi kekurangan dalam penampilannya. Martinelli bisa menjadi ancaman lebih besar dengan peningkatan efektivitas dalam menciptakan peluang.
Pemain Pengganti: Perubahan Taktis yang Berpengaruh
Jorginho (Penilaian: 6)
Pergantian yang dilakukan Mikel Arteta dengan memasukkan Jorginho membawa dampak yang signifikan pada taktik permainan. Dengan perubahan formasi menjadi 4-2-3-1 dan Havertz berperan sebagai false nine, Jorginho memberikan keberanian dan keberagaman di lini tengah. Meskipun melakukan beberapa tekel penting yang berpengaruh, akurasi umpannya tidak cukup bagus dengan hanya mencapai 73 persen. Meski begitu, peran defensifnya membantu mempertahankan stabilitas di lini tengah Arsenal.